Tawa Thomas Doll saat Disinggung Kans Persija Juara Liga 1

12 Mar 2023, 21:25 WIB

Thomas Doll dan Ahmad Birrul dalam jumpa pers. (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, tak lagi berharap bisa membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga 1 musim 2022/23. Juru taktik asal Jerman itu menganggap bahwa tim asuhannya sudah tak lagi berada di jalur perebutan juara.

Hal tersebut dikarenakan Persija gagal tampil konsisten. Terbaru, mereka keok dari Persik dengan skor 0-2 dari Persik Kediri, Minggu (12/3/2023).

"(Juara) seperti lelucon, saya tidak bisa merespons itu dengan performa yang seperti ini," canda Thomas Doll saat disinggung soal kans juara selepas menghadapi Persik.

1. Persija sulit saingi PSM

Instagram.com/psm_makassar

Kekalahan yang diderita Witan Sulaeman dan kolega dari Persik membuat mereka kian tertinggal dari PSM Makassar yang masih kokoh di puncak klasemen. Saat ini, Persija tertinggal 14 poin.

Sulit rasanya bagi Doll untuk menyaingi PSM, dengan performa Persija yang melempem di laga tandang. Apalagi, Maca Kemayoran masih harus melakoni tiga laga tandang dan tiga sisanya di kandang.

"Kamu lihat PSM di klasemen. Dengan performa ini, kami tidak bisa bicara soal memenangkan liga. Kami juga tidak bermain baik ketika di tandang," kata Doll.

2. Persija memang melempem di laga tandang

Duel Borneo FC vs Persija dalam lanjutan Liga 1 2022/23, Rabu (8/3/2023). (Dok. Persija).

Persija memang lagi melempem saat melakoni laga tandang. Macan Kemayoran tak mampu meraih kemenangan dalam enam laga di kandang lawan, dengan rincian lima kalah sekali imbang.

Persija tumbang dari Persib Bandung, Persis Solo, Bhayangkara FC, Borneo FC dan Persik Kediri sebagai yang teranyar. Macan Kemayoran hanya mampu imbang saat melawat ke markas Madura United FC.

3. Kesalahan individu masih melekat di pemain Persija

Duel Borneo FC vs Persija dalam lanjutan Liga 1 2022/23, Rabu (8/3/2023). (Dok. Persija).

Doll pun menilai bahwa anak-anak asuhnya perlu banyak evaluasi. Macan Kemayoran kerap melakukan kesalahan individu dan minim tanggung jawab di atas lapangan.

"Banyak kesalahan individu, passing, keputusan yang salah. tidak ada duel bahkan kalah dalam segi kecepatan. Terkadang pemain harus bertanggung jawab untuk tim," ujar Doll.