Tekel Horor Hanya Kartu Kuning, Kualitas Wasit Liga 1 Jadi Sorotan

24 Jan 2023, 13:45 WIB

Alexis Messidoro (instagram.com/alexis_messidoro)

Jakarta, IDN Times - Wasit Liga 1 kembali menghadirkan kontroversi. Keputusan aneh dari wasit kembali terjadi, tepatnya dalam laga Persis Solo kontra Persikabo 1973, Senin (23/1/2023).

Tekel horor bek Persikabo, Didik Wahyu, kepada bintang Persis, Alexis Messidoro, hanya berbuah kartu kuning dari saku wasit Dwi Susilo. Padahal, tekelnya menghajar lutut kanan Messidoro dari belakang.

Kejadian itu berawal ketika Messidoro hendak memotori serangan balik cepat pada menit 62. Sial, kencangnya lari Messidoro harus dihentikan secara brutal oleh Didik Wahyu.

1. Penggawa Persis sempat protes

Selepas insiden itu, penggawa Persis lainnya, seperti Jaimerson Xavier dan Fernando Rodriguez, langsung mengecam keputusan Dwi Susilo. Mereka tak terima karena aksi Didik layak diganjar kartu merah.

Maklum, aksi yang dilakukan Didik memang begitu berbahaya. Tekel ke arah lutut seperti itu bisa membuat Messidoro cedera dengan level yang serius, contohnya patah kaki.

2. Langsung trending di Twitter

Wasit-wasit di Liga 1. (pssi.org)

Keputusan Dwi Susilo memancing perhatian publik di media sosial. Kata "Wasit" langsung menjadi trending topic karena mendapat banyaknya warganet yang mencibir di Twitter.

Warganet mempertanyakan kualitas wasit Liga 1 yang urung meningkat. Banyak juga yang menuntut PSSI segera menindak Dwi Susilo.

3. Bukan yang pertama kalinya di musim ini

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat menghadiri Owner's Meeting Club Liga 2 di Jakarta, Rabu (14/12/2022). (IDN Times/Tino).

Pun, ini bukan kontroversi pertama di Liga 1 2022/23. Sejumlah keputusan aneh juga sudah sering terjadi. Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, sampai dibuat berang hingga menyebut wasit Ginanjar Rahman merampok kemenangan Bajul Ijo atas Persik Kediri, Selasa (13/12/2022) lalu.

PSSI juga sempat memberikan pernyataan aneh soal kualitas wasit di Liga 1. Disebut Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, itu imbas dari kompetisi yang sempat berhenti setelah Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

"Tentunya, setelah dua bulan berhenti (akibat Tragedi Kanjuruhan), ada hal-hal yang kurang sempurna kembali," kata Iriawan di Jakarta, di sela-sela Owner's Club Meeting Liga 2 beberapa waktu lalu.