Terjungkal ke Posisi Buncit, Pelatih Timnas India Pilih Mundur

Nasib The Blue Tigers di Piala Asia 2019 ini memang terbilang tragis. Sempat tampil memukau di laga pembuka dengan melibas Thailand 4-1, sekaligus duduki puncak klasemen Grup A, grafik penampilan justru menukik tajam. Mereka lalu kalah 0-2 dari tuan rumah Uni Emirat Arab pada matchday kedua.

Puncaknya saat dijungkalkan Bahrain lewat gol menit akhir meski sudah peragakan permainan bertahan nan apik sepanjang waktu normal. Dua hasil minor beruntun pun mengirim Sunil Chhetri ke posisi juru kunci.

Lebih jauh, Constantine menyebut keluarga jadi salah satu faktor utama pengunduran dirinya. Di masa tugas keduanya (dengan 2002-2005 sebagai periode pertama), ia mengaku jadi kehilangan waktu bersama sang istri dan melihat sang buah hati tumbuh.

"Hari ini adalah ulang tahun istri saya. Selain itu, saya belum pernah pulang ke rumah selama enam tahun. Saya bahkan hanya menengok ketiga putri setiap tiga atau empat bulan sekali. Sudah saatnya kembali pada keluarga," ujar sosok 56 tahun asal Inggris tersebut dengan mata berkaca-kaca.

Constantine sendiri perpanjang daftar pelatih yang mundur atau dipecat saat fase penyisihan grup Piala Asia tengah berlangsung. Sebelumnya ada Milovan Rajevac di timnas Thailand (pasca partai perdana) serta Bernd Stange yang memilih hengkang dari kursi kepelatihan Suriah (laga kedua).

Kendati ditinggal sang pelatih, Sunil Chhetri selaku kapten tetap yakin dengan masa depan timnas India. Pil pahit menjadi pelajaran berharga, terutama dari segi mentalitas saat terjun dalam kompetisi internasional. Bagi banyak pengamat, apa yang ditunjukkan di Uni Emirat Arab adalah awal dari kebangkitan.

"Sekarang kami sampai di level inim dan telah melihat apa yang diperlukan untuk bersaing dengan yang terbaik di benua Asia. Beberapa langkah bagus telah diambil, namun karena taget melaju lebih jauh gagal terwujud, kami tidak bisa bahagia ataupun puas," pungkas ujung tombak 34 tahun itu dalam kesempatan terpisah.