Jakarta, IDN Times - Sikap FIFA yang standar ganda ternyata sudah membuat sejumlah negara gerah, khususnya di Timur Tengah. Mereka sempat mendesak FIFA untuk menjatuhkan sanksi berat kepada Israel.
Desakan dari itu sudah terjadi sejak Februari 2024 lalu. Bersama Iran, 12 negara yang meliputi Yordania, Palestina, Qatar, Arab Saudi, hingga Uni Emirat Arab, meminta FIFA dan UEFA untuk menghukum penuh Israel dalam aktivitas sepak bola dunia.
Al Mayadeen melansir, gerakan ini dipimpin oleh Pangeran Ali bin Al Hussein selaku Presiden Federasi Sepak Bola Yordania. Dalam aksi ini, Ali yang bersurat langsung kepada FIFA.
Surat itu untuk melawan kejahatan perang yang dilakukan Israel di jalur Gaza. Sebab, dalam serangan Israel warga sipil Palestina, termasuk penggemar sepak bola, pemain dan pelatih ikut kena efeknya.
Mendapat desakan, Federasi Sepak Bola Israel (IFA) pun membela diri. Masih dalam laporan yang sama, mereka berdalih olahraga tidak boleh diseret dalam masalah politik.
"Kami hanya berkonsentrasi pada masalah sepak bola dan impian kami adalah lolos ke Kejuaraan Eropa pada tahun 2024 dan saya menantikan perdamaian dunia," bunyi pernyataan IFA dilansir Al Mayadeen, beberapa waktu lalu.
FIFA bak standar ganda karena lembut kepada Israel. Sebab, mereka langsung menjatuhkan hukuman berat kepada Rusia ketika memborbardir Ukraina, pada 2022 lalu.
Rusia dilarang tampil di ajang internasional, termasuk Piala Dunia 2022 Qatar. Tak hanya tim nasionalnya, klub Rusia juga kena sanksi.