Jakarta, IDN Times - Angel Di Maria rupanya memiliki tuah untuk Argentina. Setiap kali dia menjejakkan kaki di final turnamen bergengsi bersama negaranya, bisa dipastikan skuad Albiceleste meraih trofi.
Nah, hal itu terjadi lagi di final Piala Dunia 2022. Angel Di Maria diturunkan pelatih Argentina, Lionel Scaloni, sejak awal laga. Hadirnya Di Maria ini pun membawa efek positif bagi tim Tango.
Diturunkan sejak awal babak pertama final Piala Dunia 2022, Di Maria langsung memberikan performa ciamik di sisi kiri Argentina. Dia acap jadi titik awal serangan Argentina, dan berkombinasi dengan para pemain depan Argentina yang lain.
Statistik aksi menyerang Di Maria juga ciamik di laga ini. Tercatat, dia menorehkan tiga umpan kunci dan empat upaya dribel di laga ini. Puncaknya, dia mencetak satu dari tiga gol Argentina di pertandingan ini.
Di Maria pun pada akhirnya membawa Argentina juara di Piala Dunia 2022. Tradisi positifnya bersama tim Tango pun berlanjut.
Sepanjang Di Maria main dan mencetak gol untuk Argentina di final turnamen, dipastikan Argentina meraih gelar juara. Semua berawal saat Olimpiade 2008. Ketika itu, dia membawa Argentina juara usai mencetak gol di laga final lawan Nigeria.
Berlanjut di ajang Copa America 2021, Di Maria sukses mencetak gol dan kembali membawa Argentina juara. Kini, tradisi itu berlanjut di Piala Dunia 2022. Di Maria mencetak gol lagi, dan Argentina kembali juara.
Akan tetapi, ada juga beberapa momen ketika Di Maria gagal membawa Argentina juara di final. Itu terjadi di final Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016. Ketika itu, meski main, Di Maria gagal membawa Argentina menang.
Namun, di dua laga itu, Angel Di Maria tidak mencetak gol, sehingga Argentina tidak juara. Sedangkan di final Piala Dunia 2014, dia tidak main sehingga tidak bisa memberikan kontribusi bagi Argentina.
Di luar itu, jika Angel Di Maria main di final dan mencetak gol, bisa dipastikan gelar akan jadi milik Argentina.