Tugas Pertama Dito Usai Jabat Menpora Lagi, Surati FIFA dan AFC

21 Okt 2024, 11:25 WIB

Menpora Dito Ariotedjo berjalan keluar usai melakukan pertemuan tertutup di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, sudah memiliki tugas usai kembali masuk ke Kabinet Merah Putih. Dito mengatakan tugas pertamanya adalah bersurat ke FIFA dan AFC terkati dengan usulan Bahrain untuk bertanding di luar Indonesia dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 25 Maret 2025 mendatang.

"Insya Allah nanti kami akan membuat surat bersama antara pemerintah dan PSSI yang akan dilayangkan ke FIFA ataupun AFC," kata Dito di Istana Negara, Jakarta Pusat usai resmi diumumkan menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada Minggu (20/10/2024) malam WIB.

1. Jamin keamanan Bahrain

Dito Ariotedjo jadi salah satu orang yang datangi rumah Presiden Terpilih, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Dito memastikan, Kemenpora menjamin keamanan Bahrain selama berada di Indonesia nantinya. Hal ini menurut Dito juga sudah disampaikan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

"Sebagai Menteri Olahraga, sudah menjamin keamanan Bahrain di Indonesia. Pasti kami jamin," kata Dito.

2. Jangan cari alasan

Menpora Dito beri keterangan di Kemenpora. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Menurutnya, penolakan Bahrain hanya akal-akalan. Apalagi, Indonesia dikenal punya rekam jejak bagus saat menyelenggarakan sejumlah event internasional.

"Oh pasti kami jamin keamanan Bahrain. Tapi, ya menurut saya itu hanya akal-akalan mereka. Ketua Umum PSSI juga sudah bilang keamanan di Indonesia terjamin," kata Dito.

3. Bahrain minta main di luar Indonesia

Potret timnas Bahrain selebrasi (instagram.com/bahrainfa)

Baru-baru ini, BFA meminta agar laga Timnas Indonesia lawan Bahrain pada 25 Maret 2025 nanti dipindah ke tempat netral. Keselamatan tim jadi fokus mereka.

Hal itu tak lepas dari ancaman yang diterima Bahrain dan BFA dari fans Timnas di media sosial. Bahkan, ada juga ancaman pembunuhan yang diterima oleh para pemain dan tim.