Jakarta, IDN Times - Mulai musim 2020/21 mendatang, kompetisi sepak bola antar klub Eropa akan bertambah. Tidak cuma Liga Champions dan Liga Europa, UEFA menghadirkan kompetisi antar klub yang baru bertajuk UEFA Conference League.
Turnamen ini dihadirkan oleh UEFA sebagai wadah bagi klub-klub Eropa yang terpinggirkan, serta untuk negara-negara Eropa yang koefisiennya rendah atau tanggung (menengah ke bawah). Seperti apakah format dari UEFA Conference League ini?
Sejak 2015, UEFA memang sudah memikirkan adanya kompetisi level ketiga--setelah Liga Champions dan Liga Europa--untuk klub-klub Benua Biru yang kerap terpinggirkan, atau koefisien negaranya menengah ke bawah. Pada 2018, pembicaraan ini mulai lebih intensif.
Seiring dengan tuntutan menyediakan format kompetisi untuk rentang musim 2021-2024, UEFA pun memunculkan kompetisi baru bernama Liga Europa 2, untuk menampung mereka yang berasal dari negara-negara berkoefisien rendah.
Setelah melalui berbagai pembicaraan lebih lanjut, akhirnya nama Liga Europa 2 diganti pada September 2019, dan diresmikanlah UEFA Conference League. Nama inilah yang dipakai musim ini.
Untuk UEFA Conference League, total ada 184 tim yang ikut berpartisipasi sejak babak kualifikasi. Nantinya, dari 184 tim tersebut, 32 di antaranya akan melaju ke fase grup UEFA Conference League, dengan rincian 22 klub lolos babak kualifikasi, plus 10 lainnya yang kalah di play-off Liga Europa.
Akibat dari adanya turnamen ini juga, total tim yang akan ikut fase grup Liga Europa 2020/21 akan berkurang dari 48 menjadi 32 tim. Efek domino yang terjadi, format Liga Europa berubah, menyesuaikan seperti Liga Champions.
Total tim yang ikut kompetisi ini juga berdasarkan pada koefisien negara tersebut di UEFA. Asosiasi yang masuk peringkat satu sampai lima, mendapatkan jatah satu tim. Hal ini untuk memberikan jatah kepada asosiasi-asosiasi di bawahnya.
Asosiasi peringkat 6 hingga 15 serta 51 sampai 55, mendapatkan jatah dua tim. Sedangkan asosiasi yang berada di peringkat 16 hingga 50 UEFA, mendapatkan jatah tiga tim. Banyaknya jatah yang diberikan kepada tim berperingkat menengah ke bawah ini merupakan langkah dari UEFA untuk mengakomodasi tim-tim dari negara terpinggirkan.
Untuk format dari UEFA Conference League, akan mengikuti Liga Europa dan Liga Champions. Jadi, setelah fase grup yang diikuti 32 tim, turnamen akan berlanjut ke fase gugur, seperti babak 16 besar, perempat final, semifinal, hingga final.
Uniknya, untuk babak 16 besar, tidak akan langsung melibatkan tim yang menjadi juara dan runner-up grup. Delapan tim juara grup akan langsung lolos ke babak 16 besar, sedangkan sisa delapan tiket lainnya diperebutkan delapan runner-up dan delapan tim peringkat tiga fase grup Liga Europa.
Laga fase grup UEFA Conference League nantinya akan dilaksanakan pada Jumat dini hari, berbarengan dengan Liga Europa. Untuk final UEFA Conference League edisi perdana di 2021/22 nanti, akan dilaksanakan di Arena Kombetare, Tirana, Albania.
Final UEFA Conference League nanti akan terlaksana seminggu setelah laga final Liga Europa 2021/22 di Sevilla, tepatnya pada 25 Mei 2022. Jadi, musim depan, pecinta sepak bola dunia akan memiliki pilihan tontonan lain selain Liga Champions dan Liga Europa.