Vinicius Jr Jadi Sasaran Rasial, Bintang-bintang Brasil Membela

Tak hanya Neymar, dua legenda Brazil, Ronaldo Nazario dan Pele juga ikut buka suara. Mereka menyatakan bahwa tidak ada masalah dari selebrasi tarian yang dilakukan Vini Jr. Di sisi lain, mereka menganggap masalah rasisme sangatlah berbahaya.

"Tarian Anda tidak meremehkan siapa pun, rasisme melakukannya. Itu tidak menghormati, mengucilkan, menyakiti, dan membunuh. #BailaViniJr,” tulis Ronaldo di akun media sosialnya.

"Sepak bola adalah kebahagiaan, itu adalah sebuah tarian dan pesta. Meski rasisme masih ada, tapi kami tidak akan membiarkan hal itu membuat kami berhenti tersenyum. Kami akan terus melawan rasisme dan berjuang demi hak kami untuk bahagia," tulis Pele.

Tak hanya itu, klub yang dibela Vini, Real Madrid, juga menyampaikan dukungannya. El Real menyatakan siap menghukum siapapun yang terbukti melakukan tindakan rasisme ke pemainnya.

"Real Madrid C. F. mengutuk semua jenis bahasa, perilaku rasis, dan xenofobia dalam sepak bola, olahraga, dan kehidupan secara umum, seperti komentar yang disesalkan dan disayangkan yang dibuat terhadap pemain kami, Vinicius Junior. Klub akan mengambil tindakan hukum terhadap siapapun yang membuat pernyataan rasis terhadap pemain kami," tulis El Real.

Vinicius tampil impresif sejak musim ini berjalan. Total, sudah lima gol disumbangkan Pemain berusia 22 tahun tersebut dari sembilan pertandingan yang sudah dijalani. Menariknya, selebrasi berupa tarian acap kali ditunjukkan setiap dia mencetak gol.

"Jika Anda ingin menari samba, Anda pergi ke sambódromo, di sini [Spanyol] yang harus Anda lakukan adalah berhenti bertingkah seperti monyet,” ujar Bravo dikutip Daily Mail.

Dalam sebuah acara TV di Spanyol, pernyataan Bravo bisa dibilang cukup kontroversial untuk dilontarkan di hadapan publik. Belakangan, dia meminta maaf atas perkataannya itu.

Vinicius pun sempat merespons soal kritikan terhadap selebrasi tarian yang kerap dilakukannya. Menurut dia, tarian tersebut bukan miliknya, melainkan punya Ronaldinho, Neymar, Lucas Paqueta, Antoine Griezmann, Joao Felix, Matheus Cunha, penyanyi punk Brasil, penari samba, penyanyi reggaeton Latin, dan orang kulit hitam Amerika.

Dia menegaskan, selebrasi tersebut merupakan tarian untuk merayakan keragaman budaya dunia.

"Mereka mengatakan bahwa mengganggu kebahagiaan. Kebahagiaan seorang kulit hitam Brasil yang sukses di Eropa jauh lebih mengganggu, tapi keinginan saya untuk menang, senyum saya, dan kilau di mata saya jauh lebih besar dari itu," ujar Vinicius.

“Saya selalu berusaha menjadi warga negara yang profesional dan teladan. Tapi itu tidak tren di internet. Hal seperti ini selalu diakhiri dengan permintaan maaf. Tapi saya ulangi ini untuk anda pelaku rasis bahwa saya tidak akan berhenti menari. Entah itu di Sambadrome, di Bernabeu, atau di mana pun," lanjut dia dikutip Talksport.