Vitinha, Gelandang Underrated dengan Peran Vital di PSG

Paris Saint-Germain (PSG) berhasil mengalahkan Arsenal dengan skor 1-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa (UCL) pada 29 April 2025. Gol tunggal PSG dicetak Ousmane Dembele saat laga baru berjalan 3 menit. Meski begitu, UEFA secara resmi menobatkan Vitinha sebagai Man of the Match di laga ini.
Performa pemain asal Portugal itu mendapat pujian dari legenda Arsenal, Thierry Henry. Dilansir CBS Sports, ia menyebut Vitinha mengontrol permainan dengan apik baik saat bertahan maupun menyerang. Penampilan gelandang berusia 25 tahun itu menunjukkan peningkatan signifikan sejak bergabung dengan PSG pada musim panas 2022. Padahal, ia sempat bermain tidak terlalu bagus saat menjalani peminjaman di Wolverhampton Wanderers pada 2020/2021.
1. Bermain impresif di tim junior FC Porto, tetapi kesulitan beradaptasi di Wolverhampton
Vitinha lahir di Santo Tirso pada 13 Februari 2000. Ia memulai kiprahnya sebagai pesepak bola dari akademi FC Porto. Penampilannya mulai mencuri perhatian ketika membawa FC Porto U-19 menjuarai UEFA Youth League 2018/2019. Vitinha tampil dalam 8 laga dengan mencetak 1 assist. Ia lalu bermain impresif dengan menorehkan 8 gol dan 3 assist dalam 15 laga Liga Pro bersama FC Porto B pada 2019/2020. Vitinha kemudian mendapat kesempatan tampil di tim utama FC Porto dan mencatat 11 penampilan serta mencetak 1 assist pada musim tersebut.
Ia mengambil langkah besar dalam kariernya ketika pindah ke Wolverhampton Wanderers sebagai pemain pinjaman pada musim panas 2020. Wolves memiliki opsi pembelian seharga 20 juta euro atau Rp475 miliar setahun berikutnya. Namun, sang pemain kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Inggris yang memiliki intensitas tinggi dan adu fisik antarpemain tiap laga.
Dilansir Daily Mail, eks pelatih Wolves yang kini menangani Nottingham Forest, Nuno Espirito Santo, mengatakan Vitinha menghadapi persaingan dalam tim dengan dua seniornya asal Portugal, Joao Moutinho dan Ruben Neves. Menurut Santo, hal tersebut tidak mudah bagi Vitinha yang kala itu masih berusia 20 tahun sehingga kesulitan menampilan permainan terbaiknya. Manajemen Wolves memutuskan tidak membelinya secara permanen.
2. Tampil memukau bersama FC Porto dan Portugal U-21 menjadi titik balik
Setelah menjalani masa sulit di Inggris, Vitinha kembali ke FC Porto. Sebelum memulai musim 2021/2022, ia terlebih dahulu membela Portugal U-21 pada Euro U-21 2021. Vitinha bermain sebagai gelandang utama dalam enam pertandingan dari fase grup sampai final. Sayangnya, Portugal U-21 harus finis sebagai runner-up usai kalah 0-1 dari Jerman U-21 pada final. Meski begitu, penampilan Vitinha memberikan kesan positif kepada pelatih FC Porto kala itu, Sergio Conceicao.
Sang pemain akhirnya menjadi andalan lini tengah FC Porto pada 2021/2022. Vitinha memanfaatkan kesempatan tersebut dengan tampil apik. Ia mencetak 4 gol dan 5 assist dalam 47 pertandingan di semua kompetisi pada 2021/2022. Vitinha lalu menjadi incaran klub-klub besar Eropa pada bursa transfer musim panas 2022.
3. Keputusan bergabung dengan PSG terbukti tepat bagi perkembangan karier Vitinha
Vitinha hengkang ke PSG pada musim panas 2022. Keputusan Les Parisiens mendatangkannya sempat menimbulkan keraguan. Sebab, penampilan Vitinha di English Premier League (EPL) bersama Wolverhampton tidak begitu impresif. Selain itu, ia kalah pamor dengan gelandang muda lain yang lebih berprestasi, seperti Pedri Gonzalez, Gavi, dan Jamal Musiala. Namun, Vitinha menepis anggapan negatif tersebut dengan penampilan impresif. Ia bermain dalam 48 laga dengan catatan 2 gol dan 4 assist di semua kompetisi pada musim perdananya pada 2022/2023.
Peran Vitinha makin vital setelah kepergian Marco Veratti pada musim panas 2023. Terlebih lagi, kedatangan Luis Enrique sebagai pelatih baru PSG pada Juli 2023 memberikan angin segar. Kebijakan manajemen PSG yang mengutamakan pengembangan pemain muda turut membantu karier Vitinha. Enrique membentuk trio lini tengah PSG dengan Vitinha sebagai gelandang bertahan bersama Fabian Ruiz dan Joao Neves dalam formasi 4-3-3. Komposisi lini tengah ini berhasil mengangkat performa PSG baik saat menyerang maupun bertahan.
Vitinha bersama dua rekannya di lini tengah menampilkan performa impresif sepanjang 2024/2025. Kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid membuat PSG lebih bermain sebagai tim. Peran Vitinha di lini tengah makin krusial terutama dalam transisi menyerang ke bertahan dan sebaliknya. Dilansir Fotmob, ia memenangkan penguasaan bola 133 kali dengan 11 di antaranya berada di sepertiga garis pertahanan PSG di Ligue 1 Prancis per 30 April 2025. Vitinha melepaskan 2.120 operan sukses dari 2.536 sentuhan bola serta menciptakan 23 peluang.
Awalnya, Vitinha hanya dianggap sebagai gelandang medioker yang gagal menjalani karier di EPL. Akan tetapi, ia kini mendapat pengakuan dari berbagai pihak soal kualitas permainannya. Selain Thierry Henry, Luis Enrique menyebut Vitinha sebagai salah satu gelandang terbaik dunia dengan kemampuannya bermain di berbagai posisi. Dilansir CBS Sports, kiper legendaris Manchester United dan Timnas Denmark, Peter Schmeichel, juga terkesan dengan energi Vitinha yang mampu menyerang dan bertahan sama baiknya.