Apa yang Bikin PSG Tampil Dominan di Semua Kompetisi pada 2024/2025?

Meski tergolong salah satu klub besar Eropa, Les Parisiens sebenarnya tidak diperhitungkan menjadi kandidat juara Liga Champions Eropa (UCL). Kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid pada musim panas 2024 dan tidak ada nama besar yang direkrut sebagai pengganti menjadi faktornya. Terlebih lagi, PSG gagal mendatangkan bintang Nigeria, Victor Osimhen, yang akhirnya menjalani masa peminjaman bersama Galatasaray pada 2024/2025.
Namun, PSG menunjukkan penampilan memukau, baik di Ligue 1 Prancis maupun UCL. Permainan menyerang dan menghibur menjadi salah satu ciri khas tim asuhan Luis Enrique itu. PSG bahkan makin dekat dengan ambisinya menjuarai UCL setelah menang 1-0 atas Arsenal pada leg pertama semifinal pada 29 April 2025.
1. Tidak ada pemain bintang yang mendominasi permainan tim
PSG kerap kali mendatangkan pemain bintang dengan nama-nama besar sejak diakuisisi Qatar Sports Investment (QSI) pada Juni 2011. Mulai dari Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Neymar Jr, Kylian Mbappe, sampai Lionel Messi. Alhasil, siapa pun pelatih PSG, wajib menjadikan para bintang tersebut sebagai pusat permainan. Para pemain lain juga harus memberikan bola dan ruang kepada penyerang papan atas tersebut. Akibatnya, permainan PSG mudah terbaca lawan dan kesulitan memecah kebuntuan dalam mencetak gol.
Namun, hal tersebut sudah tidak berlaku pada 2024/2025. Dilansir Marca, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, menegaskan timnya tidak lagi membutuhkan pemain bintang. Ia ingin para pemain menghormati PSG dan rela memberikan segalanya. Itulah alasan manajemen PSG tidak mencari pengganti Kylian Mbappe dengan nama-nama besar. Les Parisiens hanya mendatangkan Desire Doue, Joao Neves, Willian Pacho, dan Matvey Safonov pada bursa transfer musim panas 2024. PSG kemudian membeli Khvicha Kvaratskhelia pada Januari 2025.
Kebijakan transfer ini memberikan dampak positif kepada permainan tim. Mereka rata-rata mampu beradaptasi dengan skema permainan menyerang yang diterapkan pelatih PSG, Luis Enrique. Al-Khelaifi memuji kinerja Enrique dan Direktur Olahraga PSG, Luis Campos, atas kinerjanya dalam mendatangkan pemain baru yang cocok dengan permainan tim.
2. Tampil produktif dan efektif dengan siapa pun bisa menjadi pencetak gol
Tidak adanya bintang dengan nama besar di lini depan PSG justru memberikan dampak positif kepada permainan tim. Sebab, Les Parisiens tidak bergantung kepada satu atau dua pemain untuk mencetak gol. Hal tersebut dapat terlihat dari statistik para pemain PSG di semua kompetisi pada 2024/2025.
Dilansir Transfermarkt, Ousmane Dembele menjadi yang paling produktif dengan catatan 33 gol dan 12 assist dalam 45 laga di berbagai ajang per 30 April 2025. Bradley Barcola mampu menorehkan 18 gol dan 17 assist dari 52 penampilan. Desire Doue 13 gol dan 12 assist dalam 48 laga dan Goncalo Ramos 15 gol dari 35 pertandingan.
Selain itu, empat gelandang PSG tampil cukup produktif. Vitinha mencetak 7 gol dan 2 assist dari 48 laga di semua kompetisi, Joao Neves 5 gol dan 9 assist dari 47 penampilan, Fabian Ruiz 4 gol dalam 9 laga, dan Warren Zaire-Emery 3 gol dan 1 assist dalam 43 laga. Ditambah lagi, performa dua bek sayap PSG begitu memukau, yaitu Achraf Hakimi mencetak 6 gol dan 14 assist dalam 44 pertandingan di berbagai ajang dan Nuno Mendes menorehkan 6 gol serta 5 assist dari 42 laga.
Statistik di atas menunjukkan meratanya pencetak gol PSG pada 2024/2025. Tidak heran, PSG dapat mencari jalan keluar ketika menemui kebuntuan mencetak gol. Sebab, siapa pun bisa menjadi pencetak gol dan assist.
3. Para gelandang PSG mampu mendominasi lini tengah
Lini tengah menjadi kekuatan utama PSG pada 2024/2025. Luis Enrique mampu memadukan tiga gelandang Les Parisiens, Vitinha, Joao Neves, dan Fabian Ruiz. Warren Zaire-Emery dan Senny Mayulu juga bermain impresif sebagai pemain pelapis. Dilansir CBS Sports, legenda Arsenal dan Timnas Prancis, Thierry Henry, mengatakan lini tengah PSG tampil begitu brilian baik saat menyerang maupun bertahan.
Luis Enrique berujar, intensi permainan PSG selalu sama, yaitu mampu tampil dominan, terutama di lini tengah. Permainan impresif lini tengah Les Parisiens terlihat jelas ketika kalah 0-1 dari Liverpool pada leg pertama 16 besar UCL pada 6 Maret 2025. Dilansir laman resmi UEFA, PSG mencatat 92 persen akurasi umpan dengan menciptakan 28 peluang serta menguasai bola 65 persen selama 90 menit. Meski menelan kekalahan, PSG menampilkan performa apik selama 90 menit di laga tersebut.
Secara keseluruhan, Les Parisiens mencatat 89 persen akurasi upan, 60 persen penguasaan bola, dan mencetak 31 gol dalam 15 laga Liga Champions pada 2024/2025. Sementara itu, statistik PSG di Ligue 1 tidak kalah mentereng. Dilansir Hudl, Les Parisiens menguasai bola 66 persen dan rata-rata melepaskan 75,15 umpan progresif. Catatan tersebut menjadi bukti dominasi lini tengah PSG dalam menyerang maupun bertahan.
Ketiga faktor di atas menjadi alasan utama PSG dapat meraih treble winner pada 2024/2025. Les Parisiens sudah memastikan gelar juara Ligue 1 2024/2025. PSG berpeluang menjuarai Coupe de France jika mampu mengalahkan Stade Reims pada final pada 24 Mei 2024. Di sisi lain, Les Parisiens berpeluang besar melangkah ke final UCL setelah menang 1-0 atas Arsenal pada leg pertama semifinal pada 29 April 2025. Dengan permainan menyerang, menguasai lini tengah, dan produktif dalam mencetak gol, target treble winner terbilang realistis bagi PSG.