Jakarta, IDN Times - Kontestasi politik menuju kursi Ketua Umum PSSI dirasa begitu ideal. Pertarungan antara Erick Thohir versus La Nyalla Mahmud Mattalitti, dirasa para pemilik suara (voters) begitu ideal dan membuat mereka bingung.
Rekam jejak Erick dan La Nyalla di sepak bola memang berbeda. Jika Erick lebih kenyang pengalaman di sepak bola internasional, maka La Nyalla paham dengan situasi dalam negeri.
Hal inilah yang membuat voters bingung. Setidaknya, itu yang dikatakan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
"Kami yang jadi voters bingung pilih mana. Sebab, sama baiknya, bagus. Mereka tidak ada jeleknya," kata Yoyok dilansir ANTARA.
Kini, sikap Yoyok hanya menunggu keduanya berkampanye dan menyampaikan visi serta misi dalam pencalonan kali ini. Sebab, keduanya mengaku ingin bersih-bersih di dalam organisasi PSSI.
"Apa yang mau dibawa buat klub dan Asosiasi Provinsi. Hal baru apa yang bisa membangkitkan sepak bola nasional. Ini yang kami tunggu," ujar Yoyok.
Persaingan Erick dan La Nyalla dianggap begitu sengit. Tapi, publik di media sosial ingin adanya perubahan dalam tubuh PSSI. Warganet merasa kalau duet Erick dan Ratu Tisha Destria akan memberikan perubahan.
Mereka menilai Erick dan Tisha adalah sosok paling segar dan bisa dimunculkan di level elite sepak bola nasional. Tisha memang sudah sempat jadi Sekretaris Jenderal dan dianggap punya prestasi selama menjabat.