Afrika musim ini sepertinya tampil cukup garang. Bagaimana tidak, setelah tahun 2006, 2010, dan 2014 hanya mewakili 4 tim, kini mereka sukses bawa 5 tim ke Rusia untuk pentas Piala Dunia 2018.
Maroko, Mesir, Nigeria, Senegal, serta, Tunisia menjadi peserta utama dalam 32 tim terbaik saat ini. Uniknya tim-tim tenar yang beberapa kali mengisi panggung Piala Dunia seperti Ghana dan Pantai Gading justru tersandung dan gagal ke Rusia, dilansir dari Huffingtonpost.co.za dan Africa.com.
Musim 2014 di mana Nigeria bersama 3 tim lainnya, yaitu Pantai Gading, Ghana, dan juga Aljazair menjadi pendekar Afrika di Brazil tahun 2014. Nigeria jadi yang satu-satunya bertahan dan kembali lolos menemani tim-tim baru yang juga siap tampil habis-habisan.
Alex Iwobi dkk tentunya tidak hanya ingin puas untuk sekedar tampil dan terseok-seok di Grup D bersama Argentina, Kroasia, dan Islandia. Perlu diketahui bahwa mereka sukses tampil di 16 besar 4 tahun lalu, sebelum akhirnya ditumbangkan Prancis dengan skor 2-0.
Bukannya meremehkan 3 tim lainnya untuk lolos, namun dalam kriteria persaingan Mesir dan Senegal cukup “beruntung” di grup. Mesir berada di grup A bersama tuan rumah Rusia, Uruguay, dan Arab Saudi. Senegal ada di grup H bersama dengan Polandia, Jepang, dan Kolombia.
Tidak ada unggulan dari Eropa serta tim kuat lain seperti Brazil dan Argentina benar-benar menguntungkan bagi Mesir dan Senegal. Jika mereka lolos ke 16 besar, maka bakal jadi pusat perhatian karena tim-tim Eropa hampir dipastikan bakal menjadi peserta dominan.
Setelah Senegal di tahun 2002 dan Ghana tahun 2006, serta 2010, belum ada lagi tim Afrika yang bisa menembus 8 besar Piala Dunia. Hal tersebut otomatis belum ada tim Afrika yang sukses jadi 4 terbaik.
Meskipun hal tersebut bisa terjadi andai Suarez tidak menggunakan tangan di Piala Dunia 2010 saat Ghana gagal taklukkan Uruguay di 8 besar.
Kini dengan porsi 5 tim yang masuk dan tim-tim berstatus kuda hitam seperti Mesir dan Nigeria berpotensi melaju jauh, bukan tidak mungkin 4 besar bisa dicapai. Meski fakta yang cukup unik di mana tim-tim Afrika memiliki cuaca panas, harus bermain di Rusia yang bersuhu dingin. Apapun itu tetap saja sepak bola itu tidak ada yang tidak mungkin.