Meski tak sebanyak perwakilan dari Eropa (UEFA) dan Amerika Latin (CONMEBOL), pada Piala Dunia 2022 Qatar ini setidaknya ada enam perwakilan Asia (AFC) yang ditunjuk bertugas menjadi wasit utama.
Salah satunya adalah wasit perempuan asal Jepang, Yoshimi Yamashita. Mari lihat sepak terjang mereka sebelum akhirnya berhasil mengawal pertandingan di turnamen akbar Piala Dunia 2022 Qatar ini.
Yamashita adalah salah satu dari tiga wasit perempuan yang bertugas di Piala Dunia 2022. Selain ketiganya, ada tiga asisten wasit perempuan yang juga berkontribusi dalam turnamen tersebut. Ini adalah edisi Piala Dunia pertama yang melibatkan jasa wasit perempuan.
Yamashita memiliki pengalaman yang mumpuni sebagai wasit. Dilansir Al Jazeera, Yamashita pernah mengawal pertandingan Piala Dunia Wanita FIFA 2019, Olimpiade 2020, dan AFC Champions League musim 2021/2022. Pada Piala Dunia 2022, ia terpantau memandu laga fase Grup F antara Belgia lawan Kanada sebagai ofisial keempat.
Wajahnya mungkin tak lagi asing untuk penikmat sepak bola. Alireza Faghani adalah wasit senior asal Iran yang sudah berkecimpung di ranah sepak bola lebih dari satu dekade. Pengalamannya jadi wasit dimulai untuk liga domestik negaranya, Persian Gulf Pro League (kini Iran Pro League).
Tak lama, ia dapat lisensi FIFA dan sering jadi pilihan utama untuk laga-laga internasional di bawah yurisdiksi AFC. Melansir Al Jazeera, Faghani tercatat pernah memimpin Final AFC Champions League 2014 dan sempat ditunjuk jadi wasit untuk Piala Dunia 2018 Rusia. Ia kini bertugas pula di A-League (liga utama Australia).
Afghani terlihat mengawal pertandingan Brasil kontra Serbia pada babak penyisihan Grup G Piala Dunia 2022. Sempat melihat aksinya?
Melansir laman resmi AFC, Ma Ning dapat lisensi FIFA sejak 2011 dan sejak itu jadi langganan di Chinese Super League. Ma Ning juga mengantongi banyak pengalaman di turnamen internasional antar negara Asia. Mulai dari AFC Champions League 2018, AFC U23 Championship China 2018, AFC U23 Championship Thailand 2020, dan AFC U23 Asian Cup Uzbekistan 2022.
Ia juga pernah direkrut bertugas di Piala Dunia U17 2019 di Brasil. Terakhir, ia menambah pengalamannya dengan menjadi bagian dari wasit Piala Dunia 2022 Qatar. Ma Ning tampak bertugas pada laga sengit di Grup D yang mempertemukan Prancis dan Denmark sebagai ofisial keempat.
Merujuk laman resmi AFC, Mohammed sudah berkarier sebagai wasit sejak tahun 2000. Satu dekade kemudian, ia berhasil dapat lisensi FIFA. Ia tercatat beberapa kali mengawal turnamen internasional di bawah yurisdiksi AFC dan FIFA, terutama untuk turnamen kelompok usia.
Mohammed terekam menjadi wasit di edisi Piala Dunia empat tahun lalu di Rusia. Sang wasit juga tercatat pernah meraih gelar Wasit Terbaik dari Globe Soccer Awards pada 2019. Pada Piala Dunia 2022, Mohammed terlihat dalam pertandingan yang mempertemukan Spanyol dengan Kosta Rika pada babak penyisihan Grup E.
Dilansir Al Jazeera, Al Jassim mengantongi lisensi FIFA sejak 2013. Ia merupakan perwakilan tuan rumah yang sudah berpengalaman dalam edisi Piala Dunia sebelumnya di Rusia. Kala itu, ia bekerja sebagai bagian dari VAR.
Al Jassim adalah merupakan wasit yang sudah wara-wiri di berbagai turnamen tingkat Asia dan global. Ia berdinas di AFC Asian Cup 2019 dan final Piala Dunia Antarklub 2019 yang mempertemukan Liverpool dengan Flamengo.
Namanya sempat trending ketika mengawal pertandingan Wales vs. Amerika Serikat. Dalam waktu 15 menit awal pertandingan, Al Jassim tak segan mengeluarkan kartu kuning untuk dua pemain Amerika Serikat. Di pertandingan ini, Ma Ning juga bertindak sebagai ofisial keempat.
Menurut situs resmi Football Australia (asosiasi sepak bola Australia), Beath adalah sosok berpengalaman di A-League. Beath tercatat tiga kali berturut-turut memimpin pertandingan Grand Final A-League, tepatnya pada tahun 2020, 2021, dan 2022.
Di level regional dan global, Beath pernah berdinas di Piala Asia dan Piala Dunia Antarklub. Beath terpantau beraksi dalam laga Polandia lawan Meksiko. Melansir ESPN, ia sempat menolak klaim penalti dari Polandia atas pelanggaran yang dilakukan Hector Moreno. Namun, VAR Shaun Evans memberikan rekomendasinya dan penalti pun diberikan pada Polandia. Namun, tendangan Lewandowski tidak berhasil mengoyak gawang Meksiko.
Bertugas jadi wasit bukan hal mudah. Perlu pengalaman, jam terbang, dan tentunya perjuangan keras untuk dapat lisensi FIFA. Semoga makin banyak wasit asal Asia yang akan mengawal pertandingan tingkat global di masa depan, khususnya di tingkat Piala Dunia, ya!