Tidak semua pemain muda yang mendapat julukan wonderkid akan sukses di Real Madrid. Minimnya kesempatan bermain di tim utama serta persaingan ketat menjadi alasan utama kegagalan itu.
Meski begitu, beberapa wonderkid malah tampil apik bersama klub lain setelah gagal selama membela Real Madrid. Setidaknya, lima eks wonderkid Real Madrid ini membuktikan karier mereka bisa sukses bersama klub yang sekarang mereka bela.
Theo Hernandez bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2017. El Real rela menebus Hernandez dari Atletico Madrid dengan nilai transfer mencapai 24 juta euro atau 393 miliar rupiah. Pemain asal Prancis, yang saat itu masih berusia 19 tahun, dinilai sebagai pemain berbakat dengan kecepatan dan kemampuan olah bolanya sebagai bek kiri atau winger kiri.
Sayangnya, Hernandez tidak mendapatkan cukup menit bermain selama berseragam Real Madrid pada 2017/2018. Ia pun dipinjamkan kepada Real Sociedad dan tampil cukup impresif selama 2018/2019. Namun, Real Madrid tidak kunjung memberikannya kesempatan tampil di tim utama karena masih mengandalkan Marcelo sebagai bek kiri saat itu.
Alhasil, Hernandez dilepas kepada AC Milan dengan harga 22,8 juta euro atau 373 miliar rupiah pada 2019/2020. Kepindahan itu terbukti tepat bagi karier Hernandez. Ia mampu menampilkan permainan terbaiknya selama membela AC Milan. Hernandez juga mendapatkan kepercayaan lebih sebagai wakil kapten AC Milan mendampingi kapten utama, Davide Calabria, pada 2023/2024 ini.
Takefusa Kubo merupakan wonderkid yang Real Madrid datangkan secara gratis dari FC Tokyo pada 2019. Akan tetapi, banyaknya pemain bintang dalam skuad utama Real Madrid, terutama di posisi winger kanan, membuat Kubo harus menjalani beberapa kali masa peminjaman. Meskipun mampu tampil apik selama menjalani masa peminjaman di empat klub berbeda, ia tetap tidak mendapatkan tempat di skuad utama Real Madrid.
Maka dari itu, Kubo memutuskan pindah secara permanen ke Real Sociedad pada musim panas 2022. Kubo menunjukkan dirinya bisa menjadi pemain penting bagi klub barunya. Terbukti, ia mampu mencatat 44 penampilan dengan torehan 9 gol dan 9 assist di seluruh kompetisi bersama Real Sociedad. Performa apiknya itu juga berhasil membawa Real Sociedad lolos ke Liga Champions Eropa 2023/2024.
Marcos Alonso merupakan pemain jebolan akademi Real Madrid, La Fabrica. Ia menjalani debut di tim senior Real Madrid pada pertandingan LaLiga Spanyol pada 2009/2010. Akan tetapi, El Real malah melepasnya dengan harga murah kepada Bolton Wanderers dengan harga 2,4 juta euro atau 39 miliar rupiah pada 2010/2011.
Alonso kemudian pindah ke Fiorentina pada 2013/2014. Ia menjalani masa peminjaman di Sunderland pada musim yang sama selama setahun. Setelah itu, Alonso tampil cukup impresif bersama Fiorentina dengan mampu tampil dalam 85 pertandingan. Ia kemudian bergabung dengan Chelsea pada 2016/2017.
Keputusan tersebut membuahkan hasil positif bagi karier Alonso. Ia sukses tampil apik dengan mencatat 212 penampilan dan mencetak 29 gol serta 23 assist di seluruh kompetisi. Pemain asal Spanyol itu juga meraih semua gelar juara bergengsi bersama Chelsea, seperti titel juara English Premier League (EPL) 2016/2017, FA Cup 2017/2018, Liga Europa 2018/2019, dan Liga Champions 2020/2021.
Alonso lalu kembali ke Spanyol bersama Barcelona pada musim panas 2022. Ia berhasil meraih gelar juara LaLiga 2022/2023. Sejauh ini, Alonso telah tampil dalam 40 laga dan mencetak 3 gol di seluruh kompetisi untuk Barcelona.
Alvaro Morata merupakan salah satu lulusan terbaik akademi Real Madrid. Ia berhasil mencetak 44 gol dan 12 assist dalam 83 penampilan selama membela Real Madrid Castilla pada 2010--2013. Sayangnya, Real Madrid tidak memberikan ruang bagi Morata untuk menjadi andalan lini depan. Pasalnya, El Real memiliki para pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale untuk mengisi posisi penyerang.
Alhasil, Morata memutuskan untuk menjalani karier bersama klub lain. Pemain asal Spanyol itu membuktikan dirinya memiliki ketajaman dan mampu membawa klub yang ia bela meraih gelar juara. Morata sukses meraih 2 gelar juara Serie A Italia dan 3 Coppa Italia bersama Juventus dan 1 Liga Europa bersama Chelsea. Ia juga berhasil membawa Timnas Spanyol mencapai semifinal Euro 2020 dan menjuarai UEFA Nations League 2023. Morata kini menjadi tumpuan lini depan Atletico Madrid.
Martin Odegaard bergabung dengan Real Madrid ketika usianya masih 16 tahun pada 2015. Akan tetapi, ia lebih sering menjalani masa peminjaman ketimbang bermain di tim utama El Real. Odegaard pernah dipinjamkan kepada Heerenveen, Vitesse Arnhem, Real Sociedad, dan Arsenal. Untungnya, ia memutuskan untuk pindah ke Arsenal secara permanen pada musim panas 2021.
Dilansir Daily Mail, Odegaard mengungkapkan alasannya gagal di Real Madrid karena tidak memiliki peran yang jelas. Menurutnya, ia tidak memiliki koneksi yang baik dengan tim B karena tidak berlatih dan bermain secara reguler bersama mereka. Sedangkan, di skuad utama, Odegaard merasa seperti remaja yang datang untuk berlatih dan tidak mendapatkan peran dalam tim. Odegaard kini sudah menjadi andalan bagi lini tengah Arsenal. Ia juga mendapat kepercayaan lebih dari klub sebagai kapten tim.
Gagal bersinar bersama Real Madrid bukan suatu masalah bagi kelima pemain di atas. Buktinya, mereka berhasil tampil apik dan meraih prestasi bersama klub yang dibela saat ini. Ini bisa menjadi catatan bagi para pemain muda yang tengah membela Real Madrid, tetapi tidak mendapatkan kesempatan untuk tampil lebih di tim utama. Keputusan pindah ke klub baru bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan karier mereka.