Bertemu Erdogan, Mesut Ozil 'Disemprot' Asosiasi Sepak Bola Jerman
Twitter.com/@Akparti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) geram dengan tindakan beberapa pemain timnas Jerman yang bermain di klub Liga Premier Inggris, yang berfoto bersama dengan PM Turki, Recep Tayyip Erdogan yang saat ini sedang berkunjung ke Inggris.
Dua pemain timnas Jerman keturunan Turki yang merumput di Liga Premier Inggris, masing-masing pemain Arsenal, Mesut Ozil, pemain Manchester City, Ilkay Gundogan bertemu dengan Presiden Erdogan sambil menyerahkan kaos yang ditandatangani kepada Sang Presiden.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah pemain Everton yang sekaligus pemain timnas Turki, Cenk Tosun.
1. Disinyalir jadi bahan kampanye tanggal 24 Juni mendatang
Twitter.com/@AkpartiPermasalahannya adalah foto-foto ini diunggah oleh akun Twitter partai penguasa Turki, AK Parti (@Akparti) pimpinan Erdogan yang sedang menyiapkan diri menghadapi pemilu sela yang diumumkan bulan lalu - yang rencananya akan dilangsungkan tanggal 24 Juni mendatang, demikian dilansir dari Evening Standard.
Presiden DFB, Reinhard Grindel menyatakan akan berbicara dengan ketiga pemain tersebut.
"DFB tentu saja menghargai situasi khusus bagi para pemain kami dengan latar belakang migran, namun sepak bola dan DFB memiliki nilai yang tidak secara penuh dihargai oleh Erdogan."
"Oleh karena itu, bukanlah sesuatu yang baik bahwa para pemain internasional kami telah menempatkan diri mereka dieksploitasi untuk kegiatan kampanye. Ini jelas tidak membantu usaha integrasi DFB."
2. Oliver Bierhoff juga buka suara mengenai integrasi pemain keturunan Turki di timnas Jerman
Twitter.com/@AkpartiSementara itu koordinator tim DFB, Oliver Bierhoff juga menyampaikan hal senada.
"Saya tidak memiliki keraguan sama sekali mengenai komitmen Mesut dan Ilkay soal bermain untuk timnas Jerman dan bagaimana mereka menganut nilai-nilai kami.
"Mereka tidak sadar dengan simbolisme dari gambar-gambar tersebut, namun kami tidak dapat menyetujui hal tersebut, dan kami akan mendiskusikannya dengan para pemain," demikian tegasnya sebagaimana dilansir dari Sky Sports.
3. Hubungan diplomatik antara Jerman dan Turki memang tidak mulus
Twitter.com/@AkpartiEvening Standard mencatat bahwa hubungan antara Turki dengan Jerman memang agak menegang selama ini, di mana salah seorang jurnalis Jerman sempat dipenjara bulan Februari 2017 lalu sebelum akhirnya dibebaskan setahun kemudian.
Selama referendum konstitusional Turki bulan April tahun lalu, di mana diaspora Turki memiliki hak untuk memberikan suara mereka, beberapa kota di Jerman melarang politisi Turki melakukan kampanye di negara tersebut.
Referendum tersebut berhasil dimenangkan oleh Erdogan yang berhasil mengubah sistem pemerintahan negara tersebut dari parlementer menjadi presidensial.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
