Yanto Basna dan Igbonefo Masuk 11 Pemain Terbaik ASEAN di Thai League

Apa yang dilakukan operator kompetisi Liga Thailand ini tak lepas dari kebijakan yang sudah dilakukan sejak 2018. Para pemain dari ASEAN mulai berbondong-bondong mencari peruntungan di kompetisi ter-elite Negeri Gajah Perang. Alhasil, sampai sekarang cukup banyak pemain ASEAN jadi komoditas panas di Thai League.

Dua tahun silam, kompetisi di Thailand memberlakukan kebijakan untuk memberi kuota pemain lima orang, dengan rincian tiga pemain asing bebas, satu pemain asing Asia, dan satunya lagi diisi pemain asing ASEAN. Hal itu mulai membuka pintu pemain dari negeri tetangga masuk.

Pada 2019, eksodus besar-besaran pemain ASEAN bertambah. Sebab, kuota legiun asing di Thai League bertambah menjadi 7 pemain, dengan rincian 3 pemain asing bebas, satu pemain asing Asia, dan kuota untuk pemain ASEAN bertambah menjadi tiga orang. Dan, hal itu berlaku sampai kompetisi musim ini.

Di luar itu, masuknya Basna dan Igbonefo memang sedikit membuat kualitas pemain Indonesia bisa diperhitungkan. Kedua pemain yang sempat membela Persib tersebut mampu membawa timnya masing-masing tampil kompetitif di tengah Liga Thailand yang terbilang ketat. Bahkan, satu di antaranya itu sampai saat ini masih tampil di kompetisi Thai League.

Yanto Basna sudah memasuki tahun ketiganya di Thailand. Kini dirinya menjadi pilar yang diperhitungkan di Thai League. Padahal, tak banyak yang tahu kalau Basna harus memulai karier di Thailad dengan tampil di kompetisi kasta kedua bersama Khon Kaen FC.

Setahun berselang, dia tampil untuk Sukothai FC. Bersama klub tersebut, pemain kelahiran Sorong 24 tahun silam itu membukukan 11 penampilan dan mencetak dua gol bagi timnya. Namun, dia hanya mampu membawa timnya finish di posisi 12 klasemen akhir musim lalu.

Setahun berselang, Basna kembali pindah. Ia membela Prachuap, klub yang bakal tampil di babak kualifikasi ASEAN Champions League. Kini, ia sudah membukukan empat penampilan dari empat laga yang sudah dilangsungkan Prachuap. Sangat wajar jika melihat performanya selama ini ia bisa masuk 11 pemain terbaik ASEAN di Thai League.

Selanjutnya ada pemain yang musim ini memilih pulang kampung membela Persib, Victor Igbonefo. Dia merupakan pemain yang sudah malang-melintang di kompetisi Indonesia yang hampir satu dasawarsa silam sempat membela Chiangrai.

Namun tak berselang lama, Igbonefo kembali ke Tanah Air untuk membela Arema FC selama tiga musim. Setelah itu ia kembali ke Thail League pada 2015 untuk membela Osotspa FC. Di sana pemain berusia 34 tahun itu hanya bisa bermain delapan laga saja.

Setahun setelahnya Igbonefo pindah ke Royal Thai Navy FC dan membukukan 2610 menit bermain dalam 29 pertandingan yang dilalui dan mencetak dua gol. Pada 2017 pemain naturalisasi ini kembali pindah, kali ini ia membela Nakhon Ratchasima FC.

Pada 2018, Igbonefo pulang ke Indonesia membela Persib, lalu 2019 kembali ke Thai League untuk membela PTT Rayong, dan setahun kemudian kembali pulang ke Kota Kembang membela Maung Bandung. Dengan segudang pengalamannya tak salah rasanya jika dia masuk dalam 11 pemain terbaik ASEAN di Liga Thailand.

Di luar nama itu, sebetulnya sempat ada beberapa pemain Indonesia yang sempat merasakan sengitnya kompetisi di Thailand. Mereka adalah Ryuji Utomo, Terens Puhiri, Sergio Van DIijk, Greg Nwokolo dll. Tapi mereka semua tak ada dalam daftar pemain terbaik tersebut.

Selain dua nama pemain Indonesia, berikut susunan pemain Best XI pemain ASEAN di Liga Thailand Sepanjang Masa.

Formasi (4-3-1-2) :

Kiper: Michael Falkesgaard (Filipina)

Belakang: Yanto Basna (Indonesia), Victor Igbonefo (Indonesia), Baihakki Khaizan (Singapura), Martin Steuble (Filipina)

Gelandang: Kevin Ingreso (Filipina), Iain Ramsey (Filipina), Soukaphone Vongchiengkham (Laos), Aung Thu (Myanmar)

Penyerang: Lamnao Singto (Laos), Javier Patino (Filipina)