Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yordania Siap Jegal Timnas ke Fase Gugur Piala Asia U-23

Aksi Ernando Ari menepis penalti pemain Australia U-23, Kamis (18/4/2024). (the-afc).
Aksi Ernando Ari menepis penalti pemain Australia U-23, Kamis (18/4/2024). (the-afc).

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-23 patut diwaspadai saat menantang Yordania dalam laga pamungkas Grup A Piala Asia U-23 2024, Minggu (21/4/2024). Itu karena Yordania sedang mencari pelampiasan untuk meraih kemenangan.

Kemenangan dalam laga nanti menjadi harga mati buat Yordania. Mereka wajib mencuri tiga poin untuk menjaga kansnya ke fase gugur Piala Asia U-23 sebagai runner-up.

1. Mental Timnas U-23 berlipat ganda, Yordania terganggu

Timnas U-23 lawan Australia di Piala Asia U-23. (Dok. PSSI)
Timnas U-23 lawan Australia di Piala Asia U-23. (Dok. PSSI)

Kondisi Yordania sebenarnya kurang diuntungkan. Mental mereka kurang bagus setelah dibungkam Qatar dengan skor 1-2 pada Kamis (17/42024). Sementara, mental dan motivasi Timnas U-23 tengah berlipat ganda usai membungkam Australia dengan skor 1-0.

Posisi Garuda Muda juga lebih diuntungkan untuk melaju ke perempat final. Marselino Ferdinan dan kawan-kawan yang sudah mengantongi tiga poin hanya membutuhkan hasil imbang kontra Yordania.

2. Yordania siap jegal Timnas U-23

Duel Australia U-23 vs Yordania U-23, (the-afc).
Duel Australia U-23 vs Yordania U-23, (the-afc).

Namun, Yordania belum patah arang. Pelatih Abdalah Abu Zema masih optimistis anak-anak asuhnya bisa memperpanjang napas di turnamen ini. Syaratnya, Aref Haitham dan kolega wajib tampil lebih eksplosif kontra Timnas U-23.

"Kami akan lolos ke babak berikutnya jika kami tetap menjaga semangat, fokus dan komitmen yang sama," kata pelatih Abu Zema dilansir laman resmi AFC.

3. Yordania jadi korban wasit

Yordania vs Qatar di Piala Asia U-23 2024. (the-afc),
Yordania vs Qatar di Piala Asia U-23 2024. (the-afc),

Yordania sebenarnya nyaris mencuri satu poin dari Qatar. Namun, upaya tersebut gagal setelah Mohammad Naceur mencetak gol telat menit 90+13 untuk mengunci kemenangan dengan skor 2-1.

Gol tersebut sebenarnya terasa begitu kontroversial. Ada pemain Qatar yang menarik jersey lawan hingga terjauh sebelum gol tercipta. Insiden itu diabaikan oleh wasit yang sebenarnya berdiri di posisi ideal.

Namun, pelatih Abu Zema enggan menjadikan kontroversi itu sebagai kambing hitam. Dia lebih memilih fokus untuk membenahi kekurangan timnya yang melewatkan banyak peluang dalam laga tersebut.

"Kami perlu fokus memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Saya sangat bangga dengan cara tim bermain dalam laga tersebut," ujar Abu Zema.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us