Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yuri Alberto (instagram.com/yurialberto)

CIES Football Observatory baru saja merilis proyeksi daftar nama pemain muda termahal dari luar lima liga top Eropa. Peringkat lima besar didominasi pemain-pemain asal negara dan klub Eropa, yakni Goncalo Ramos, Antonio Silva, Goncalo Inacio, Jurriën Timber, Kenneth Taylor, dan Xavi Simons.

Namun, coba geser sedikit ke bawah. Ada beberapa pemain non-Eropa yang disertakan dalam proyeksi tersebut, salah satunya Yuri Alberto. Ia ditempatkan pada peringkat kedelapan, tepat di antara Muhammed Kudus dan Orkun Kokcu.

Untuk menambah elemen uniknya, Yuri Alberto saat ini masih bermain di Serie A Brasil, liga divisi pertama di negara asalnya. Apa yang membuatnya menarik menjelang bursa transfer musim panas mendatang? Simak sepak terjang Yuri Alberto berikut.

1. Kariernya dimulai di akademi Santos FC

Yuri Alberto saat berseragam Internacional (instagram.com/yurialberto)

Yuri Alberto merupakan alumnus akademi sepak bola Santos FC. Ia berhasil promosi ke tim utama pada 2017 dan bertahan di sana selama kurang lebih 2,5 musim. Namun, Alberto tidak banyak berkontribusi di Santos FC.

Bakatnya terlihat justru saat ia berseragam Timnas Brasil kelompok usia. Bersama Brasil U-17, ia memenangkan Kejuaraan Amerika Latin dan meraih medali perunggu di Piala Dunia. 

Pada pertengahan musim 2020, ia melanjutkan kariernya di SC Internacional. Di klub tersebut, Alberto dapat kesempatan bermain lebih sering. Tercatat ia berlaga dalam total 85 pertandingan dengan membubuhkan 30 gol dan 5 assist.

Pada jendela transfer musim panas 2021 dan musim dingin 2022, beberapa klub Eropa dikabarkan melakukan pendekatan dan negosiasi untuk bisa memboyongnya dari Internacional.

2. Zenit St. Petersburg jadi klub asing pertama yang menaunginya

Yuri Alberto saat berseragam Zenit (instagram.com/yurialberto)

Zenit St. Petersburg jadi klub Eropa pertama yang berhasil mendapatkan tanda tangan Yuri Alberto. Kontrak yang disepakati pada Januari 2022 ini harusnya berlaku lima tahun hingga 2027.

Di Rusia, ia tak kesulitan beradaptasi. Bersama beberapa pemain Brasil lain di Zenit, Alberto sering dipilih jadi starter reguler. Saat Rusia dijatuhi sanksi oleh FIFA dan UEFA pada akhir Februari 2022 akibat agresi ke Ukraina, Alberto, seperti para pemain asing lain di Zenit, tampak bergeming.

Selama sisa musim kompetisi 2021/2022, Alberto berkontribusi dalam 15 pertandingan, menyumbang 6 gol dan 4 umpan untuk raksasa Rusia tersebut. Bersama klub barunya itu, ia meraih gelar juara Russian Premier League (RPL) 2021/2022. 

Selepas itu, ia memilih untuk menangguhkan kontraknya dengan Zenit. Terhitung sejak berakhirnya musim kompetisi 2021/2022. Yuri Alberto jadi satu-satunya pemain asing Zenit yang mengambil langkah tersebut.

3. Kembali ke Brasil melalui skema pinjaman dengan Corinthians

Yuri Alberto (instagram.com/yurialberto)

Sebagai solusi untuk pilihan Yuri Alberto, Zenit membuat kesepakatan dengan Corinthians Paulista. Alberto pun kembali ke Brasil dengan status pemain pinjaman di klub yang berbasis di Sao Paulo tersebut. Sebagai gantinya, Corinthians meminjamkan Ivan Quaresma dan Gustavo Mantuan ke Zenit. Kesepakatan itu berlaku hingga Januari 2023. 

Performa Alberto cukup konsisten. Ia jadi striker andalan di Corinthians. Sejak Juli 2022 hingga awal April 2023, ia diturunkan dalam 39 pertandingan, mencetak 15 gol, dan menyumbang 6 assist. Dengan cepat ia mencuri hati para suporter Timao, julukan untuk Corinthians Paulista.

4. Memilih meneken kontrak permanen dengan Corinthians pada 2023

Yuri Alberto menyapa penggemar Corinthians (instagram.com/yurialberto)

Performanya yang apik menyakinkan Corinthians untuk menawarkan kontrak empat tahun. Dalam prosesnya, Corinthians tetap harus melakukan koordinasi dengan Zenit yang juga sudah mengantongi kontrak dengan sang pemain hingga 2027.

Melansir The Athletistic, hasil final dari perundingan itu mengharuskan Corinthians mengirim dua pemain mereka, Robert Renan dan Du Queiroz, ke St. Petersburg sebagai mahar untuk Yuri Alberto. Keduanya dipastikan akan mulai berlaga di Liga Primer Rusia (RPL) pada 2023/2024.

5. Inikah momen tepat untuk pindah ke liga elite Eropa?

Yuri Alberto saat debut bersama timnas Brasil pada Maret 2023 (instagram.com/yurialberto)

Saat ini Yuri Alberto adalah aset penting untuk Corinthians. Dengan kontrak empat tahun di tangan, klub mana pun yang hendak menyakinkannya untuk pindah kubu harus siap menawar dengan harga yang tak murah.

CIES Football Observatory memprediksi harga tertinggi Alberto sebesar 35 juta euro (Rp568,7 miliar), selisih 10 juta euro (Rp162,4 miliar) lebih tinggi dari harga yang dibayar Zenit saat memboyongnya dari Internacional pada 2022.

Pertanyaannya, sudah siapkah ia bersaing di liga elite Eropa atau justru ada baiknya ia bertahan semusim lagi di Brasil untuk mematangkan kemampuannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team