5 Pemutar Musik sebelum Era Spotify, Ada Sony Walkman

Di era digital seperti saat ini, aktivitas mendengarkan musik sangatlah mudah. Berbekal smartphone, kuota, dan membayar biaya langganan, kamu sudah bisa mendengarkan musik apapun yang disukai. Adapun platform layanan streaming musik yang populer saat ini adalah Apple Music, Spotify, Deezer, JOOX, Youtube Music, dan lain sebagainya.
Namun tahukah kamu, jika ditarik ke puluhan tahun yang lalu bahwa cara masyarakat dalam mendengarkan musik sudah mengalami banyak perubahan. Dengan semakin berkembangnya teknologi, pemutar musik turut makin maju. Sebelum era Spotify seperti saat ini, pemutar musik macamnya ada beragam, lho. Mau tahu apa saja alat pemutar musik sebelum era Spotify? Simak selengkapnya di bawah ini, ya.
1. Pemutar piringan hitam (turntable)

Piringan hitam atau juga disebut vinyl berkembang di medio 1940-an. Lebih lengkapnya, format piringan hitam mulai dikembangkan pada tahun 1948 oleh perusahaan rekaman Columbia Records. Puncak popularitas piringan hitam terjadi dari 1950-an sampai 1970-an. Namun, industri musik mulai meninggalkan alat pemutar ini di tahun 1970-an, saat perusahaan musik banyak beralih ke tape recorder
Fyi, jika kamu penasaran, piringan hitam rupanya terbuat dari polivinil klorida (PVC) dan memiliki spiral goresan mikroskopis yang berjalan di sepanjang permukaan cakram. Kini, alat pemutar musik ini kian meningkat popularitasnya di kalangan pencinta musik. Alasannya karena kualitas audio yang dihasilkan dinilai eksotis dan indah.
2. Tape recorder dan kaset

Kaset dan pemutarnya yang disebut sebagai tape recorder adalah media pemutar musik sebelum era digital. Pada tahun 1960-an, kaset audio atau compact audio cassette diperkenalkan oleh perusahaan asal Belanda, Philips. Kaset menggunakan pita magnetik yang terpasang dalam kotak plastik dengan ukuran kecil.
Tape recorder dan kaset sangat populer di era 1970-an hingga awal 2000-an. Di era tersebut, kaset digunakan sebagai media rekaman para musisi di seluruh dunia. Mengapa kaset begitu populer? Karena biaya produksinya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan piringan hitam. Oleh sebab itu, harga kaset lebih terjangkau daripada piringan hitam.
Lebih lanjut, di era 1980-an tape recorder pun mulai menyebar ke seluruh dunia. Seiring berjalannya waktu, kaset dan tape recorder mengalami penurunan dengan hadirnya Compact Disc (CD). Kelemahan dari kaset adalah kualitas audio yang tidak terlalu baik dan cenderung mudah rusak karena debu dan pitanya kusut.
3. CD Player

CD sebagai media rekaman audio mulai dikembangkan pada akhir 1970-an oleh Sony dan Philips. CD kemudian mulai diperkenalkan pada 1980-an dan secara perlahan menggeser kaset. Kualitas audio CD dinilai lebih baik dari kaset, meski pada awalnya biaya produksi CD untuk rekaman terbilang cukup mahal. CD player atau pemutar CD pun awalnya hanya bisa dibeli oleh kalangan tertentu.
Berkembangnya teknologi membuat harga CD player semakin terjangkau, ditambah lagi dengan kehadiran VCD yang dapat memutar video. Di era digital streaming seperti sekarang, CD dan pemutarnya sudah tidak sepopuler dulu lagi. Akan tetapi CD tetap eksis dan tentu saja masih digunakan hingga kini oleh musisi di seluruh dunia untuk merilis album fisik. Bahkan, album dalam bentuk CD saat ini memiliki nilai lebih dibandingkan dengan album digital.
4. Walkman

Inilah pemutar musik yang sangat populer di era 1980-an sampai dengan 1990-an. Walkman adalah nama merek pemutar kaset portable yang dibuat oleh Sony, perangkat ini diluncurkan pada 1979. Ide Sony dalam mengembangkan Walkman muncul ketika melihat orang-orang yang mendengarkan musik harus dekat dengan tape recorder berukuran besar.
Sony pun berinovasi untuk membuat pemutar musik yang ringan dan bisa dibawa ke mana saja. Pada akhirnya, Walkman menjadi salah satu gadget jadul paling ikonis. Di masa itu, memiliki Walkman merupakan suatu kebanggaan layaknya memiliki iPhone terbaru di masa sekarang. Sayangnya, Walkman mengalami penurunan popularitas karena kemunculan iPod yang juga berhasil mengguncang dunia industri musik.
5. iPod

Apple dengan kepemimpinan Steve Jobs menggebrak dunia saat meluncurkan iPod untuk pertama kalinya pada 2001. Saat itu, Walkman masih dianggap sebagai pemutar musik berukuran kecil yang hebat. Namun, kehadiran iPod dianggap lebih hebat lagi karena ukurannya jauh lebih kecil dan bisa memuat ratusan lagu sekaligus. iPod pun berhasil mengubah wajah industri musik untuk selamanya ketika menghadirkan iTunes sebagai sarana mengisi lagu.
Setelah kesuksesan iPod, Apple kemudian merilis varian lainnya mulai dari iPod Nano, iPod Shuffle, hingga iPod Touch. Namun pada 2022 yang lalu, Apple memutuskan untuk menghentikan produksi iPod dikarenakan lesunya angka penjualan. Penyebabnya adalah smartphone zaman sekarang sudah memiliki pemutar musik dengan kualitas audio yang mumpuni.
Di masa streaming seperti sekarang, kelima media pemutar musik sebelum era Spotify tadi masih dicari oleh para audiophile dan kolektor barang antik. Bagi kamu yang pernah memiliki satu dari kelima media pemutar musik sebelum era Spotify, hal berkesan apa yang paling kamu rasakan saat menggunakannya?