Path Tutup, Ini 5 Kenangan Terindah Tentangnya yang Akan Kamu Rindukan
Ahh... indahnya masa sindir menyindir dulu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sabtu lalu (15/9) terdapat kabar bahwa aplikasi social network Path resmi ditutup. Kabar tentang aplikasi yang telah berjalan selama delapan tahun tersebut diketahui setelah melihat adanya screenshoot Path sendiri yang bertuliskan The Last Goodbye. Namun demikian, hingga sekarang para pengguna masih dapat mengakses aplikasi tersebut.
Permasalahan Path sebenarnya sudah tercium kurang lebih tiga tahun yang lalu ketika mereka menjual sahamnya kepada perusahaan Korea, Daum Kakao. Terjualnya sebagian besar saham itu menunjukkan bagaimana Path sedang terancam posisinya oleh perusahaan media sosial yang lain. Sayang, hal itu tak mengubah keadaan mereka atau malahan semakin memperburuk kondisi.
Komentar-komentar buruk semakin menyeruak dalam ulasan Path mengenai buruknya aplikasi tersebut. Keluhan seperti permasalahan mengunggah video hingga tak dapat masuk ke dalam adalah yang paling sering terlihat. Namun Path tak kunjung memperbaikinya. Bahkan pada Maret lalu mantan CEO dan co-founder Path Dave Morin sampai sempat memberikan pernyataan bahwa dirinya berniat untuk membangun ulang atau membuat lagi Path yang lain, yang lebih bagus dengan tim yang lebih kuat.
"Kewalahan dengan permintaan untuk membangun kembali @Path yang lebih baik, kami mempertimbangkan untuk melakukannya. Jika kamu tertarik untuk mengerjakan ide semacam itu, tolong DM saya. Mari kita lihat apakah bisa terbentuk tim yang bersemangat. Jika ya, kami akan melakukannya." Ungkap Dave Morin, dikutip dari audaciousfox.net.
Sepertinya Path memang telah susah untuk diperbaiki. Dirinya telah kalah dengan Instagram serta Twitter yang mampu memberikan inovasi lebih. Namun demikian tak bisa dipungkiri banyak dari kita yang dulu pernah menggunakannya. Mari kita ingat saja kenangan-kenangan tersebut ketimbang memikirkan masa depan Path. Berikut ini beberapa di antaranya!
1. Alat eksistensi diri
Path memiliki fitur untuk menunjukkan lokasi keberadaan kita saat itu serta musik apa yang sedang kita dengarkan. Fitur itu menjadi ajang eksistensi jati diri di mana sebagian besar menggunakannya untuk pamer selera. Tidak sedikit yang memutar lagu-lagu tertentu tanpa mendengarkannya sama sekali hanya untuk menunjukkan seolah-olah dirinya mendengarkan lagu itu. Bahkan kita juga bisa dengan mudah membuat quote sendiri, dengan pengaturan kalimat dan background gambar otomatis menggunakan #PathDaily.
Baca Juga: 6 Kesamaan Fitur Path & Facebook, Apa Kamu Sadar?
Editor’s picks
Baca Juga: Ketika Path Semakin Mirip Instagram --yang Juga Semakin Mirip Facebook