TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Refresh Rate? Ini Penjelasan dan 7 Faktanya

Penting untuk mobile gaming

refresh game untuk gaming di smartphone (pixabay.com/amrothman)

Ponsel cerdas atau smartphone masa kini mulai unjuk gigi. Selain menjanjikan baterai badak, smartphone modern juga menjanjikan performa terbaik di segala bidang. Salah satunya adalah refresh rate. Tidak jarang, kita melihat HP baru dengan refresh rate yang besar, dari 60, 90, atau 120 Hertz (Hz).

Refresh rate juga jadi ajang unjuk gigi bagi para produsen smartphone dalam menarik pasar generasi muda. Tetapi, apa itu refresh rate? Apa kegunaannya? Terlepas dari konsumsi baterai yang terbilang besar, inilah pengertian dan beberapa fakta mengenai refresh rate pada smartphone.

1. Apa itu refresh rate?

ilustrasi layar Infinix Hot 40 Pro dengan refresh rate 120Hz dan fitur Magic Ring (id.infinixmobility.com)

Refresh rate adalah tolok ukur seberapa cepat layar ponsel me-refresh pixel pada layar per detiknya. Refresh rate diukur dalam satuan "Hz". Jadi, jika kamu melihat refresh rate 120Hz, berarti layar tersebut memperbarui pixel 120 kali per detik! Faktanya, TV jadul hanya memiliki refresh rate 30Hz, jadi 120Hz pada layar HP sudah melampaui TV jadul!

Satu hal yang perlu kamu tahu, layar HP tidaklah statis. Gerakan halus atau patah-patah pada layar HP tergantung pada pembaruan pixel yang terus menerus dari kinerja prosesor HP. Panel pada layar HP memperbarui (refresh) pixel secara berkala. Kondisi inilah yang kemudian disebut refresh rate.

2. Apa perbedaan refresh rate dengan touch sampling rate?

Selain refresh rate, HP masa kini juga terkenal menawarkan touch sampling rate yang tidak kalah tinggi. Misalkan, refresh rate yang ditawarkan 120Hz, touch sampling rate yang ditawarkan 240Hz! Sering dikira sama, sebenarnya, refresh rate dan touch sampling rate adalah dua vektor berbeda.

Touch sampling rate memang datang bersama dengan refresh rate dan diukur dalam Hz. Tetapi, touch sampling rate memberitahu berapa kali layar HP mencari input dari jari per detik. Semakin tinggi touch sampling rate, semakin sedikit jeda antara sentuhan dan respons layar. Hal ini penting untuk game yang butuh respons layar cepat!

3. Semakin tinggi refresh rate, semakin rendah latensi!

Refresh Rate Redmi Note 12 (mi.co.id)

Semakin tinggi refresh rate, semakin cepat pixel diperbarui. Hal ini juga berarti latensi yang rendah! Jika 60Hz butuh 16,6 milisekon (ms) untuk me-refresh, maka 120Hz hanya butuh 8,3 ms! Dengan kata lain, refresh rate memang faktor terpenting dalam mencegah latensi pada monitor HP.

Perlu diketahui, layar smartphone tidak langsung me-refresh sekaligus. Inilah kenapa jika kita merekam layar HP dalam slow motion, layar terlihat berkelip. Setiap baris horizontal pixel diperbarui secara bergantian, hingga seluruh layar diperbarui sesuai keperluan. Tampilan terus refresh, tetapi butuh waktu untuk menyelesaikan satu siklus refresh.

Baca Juga: 7 Smartphone yang Hadir dengan Refresh Rate 144Hz, Gaming Lancar!

4. Pentingkah refresh rate untuk browsing?

ilustrasi buka foto di HP (pexels.com/Aqtai)

Refresh rate berarti konten pada layar lebih mulus dan resolusi lebih tajam. Aktivitas sederhana seperti menggeser layar saat mengecek email atau media sosial saja bisa amat mulus. Tetapi, untuk penggunaan sehari-hari, apakah refresh rate tinggi itu penting?

Jika kamu sering streaming, banyak konten video yang memiliki 24 frame-per-second (fps) atau 24Hz, hingga 60 fps atau 60Hz. Dengan begitu, pemrosesan tampilan pada layar entah harus menyesuaikan fps dengan konten atau meningkatkan/upscaling konten ke refresh rate bawaannya.

Sementara hal ini bagus untuk layar dengan refresh rate 120Hz, refresh rate rendah memerlukan usaha ekstra agar konten tampil mulus. Kalau pemrosesan layar buruk, konten pada layar bisa buram atau tidak mulus.

5. Bagaimana refresh rate berpengaruh pada mobile gaming?

Unsplash/Onur Binay

Refresh rate yang tinggi penting untuk mobile gaming. Fps yang tinggi dan waktu respons tampilan yang cepat berarti latensi rendah dan gameplay lancar, penting demi kemenangan! Sekarang layar smartphone dapat mendongkrak 120Hz.

Sayangnya, refresh rate tinggi demi tampilan mulus malah berpengaruh pada ketahanan baterai. Tampilan 120Hz bisa mengonsumsi baterai lebih besar dari 60Hz dan 90Hz.

Meskipun model smartphone masa kini sudah menyematkan mode adaptive pada refresh rate, tetap saja baterai terdampak. Oleh karena itulah, layar smartphone kelas menengah dan entry kebanyakan hanya memiliki 60-90Hz, agar hemat baterai.

6. Layar LTPO, harapan baru untuk refresh rate dan baterai HP?

Pada layar HP konvensional seperti IPS LCD, refresh rate tinggi bisa mengonsumsi baterai dalam waktu singkat! Sebagai gantinya, tampilan HP dapat menggunakan low-temperature Polycrystalline oxide (LTPO), teknologi layar teranyar yang digadang-gadang menjaga refresh rate dan baterai sekaligus!

LTPO dapat menyesuaikan refresh rate sesuai kebutuhan tanpa perangkat keras tambahan di antara GPU dan pengontrol tampilan layar. Salah satu HP Android dengan teknologi layar LTPO adalah Samsung Galaxy S24 Ultra.

Sementara, HP Android flagship kebanyakan, masih memakai low-temperature polycrystalline silicon (LTPS) dengan thin-film-transistor (TFT). Meskipun 20-30 persen lebih hemat daripada IPS LCD, LTPS tidak seadaptif LTPO!

LTPO menggunakan kombinasi LTPS dan TFT dengan TFT berbahan indium gallium zinc oxide (IGZO). Jadi, TFT IGZO menggerakkan layar, sementara LTPS dan TFT menangani pertukaran sirkuit. Oleh karena itu, tampilan jauh lebih efisien dan refresh rate lebih dinamis.

Samsung Galaxy S24 Ultra (IDN Times/Fatkhur Rozi)

Namun, mengapa kita belum melihat ini pada iPhone yang bahkan belum dapat memacu refresh rate hingga 120Hz? Ukuran TFT IGZO lebih besar dari TFT LTPS, sehingga tidak dapat dimasukkan dalam layar. Mengingat tampilan seperti itu menggunakan TFT untuk setiap pixel, menggunakan TFT IGZO berarti mengorbankan ketajaman layar!

Paten LTPO dipegang Apple yang pertama digunakan pada Apple Watch 5. Agar tidak melanggar paten, Samsung pun akhirnya turun tangan, dan mengembangkan Hybrid-oxide and Polycrystalline silicon atau HOP. Teknologi layar ini menggabungkan LTPO dengan TFT oxide. Hasilnya dapat kamu rasakan di lini flagship Samsung Galaxy Note20 Ultra.

Nah, pada Samsung Galaxy S21, Samsung bahkan menyematkan teknologi LTPO yang mengurangi konsumsi baterai layar OLED hingga 16 persen! Dibekali dengan layar 6,8 inci  beresolusi 3200x1400 dan tingkat kecerahan hingga 1,300 nits, lini Galaxy S21 tetap hemat baterai!

Sementara Apple bekerja sama dengan Samsung untuk memasang layar pada gadget-nya, maka kita bisa berharap Apple akan menyematkan refresh rate tinggi pada iPhone 13 yang kabarnya akan dirilis tahun ini. Dengan begitu, layar iPhone 13 bisa tetap kompetitif. Tinggal tunggu saja tanggal mainnya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya