TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Plus Minus Teknologi 3D Printing, Desainer Produk Wajib Tahu!

Produksi cepat tapi mahal?

ilustrasi 3D printer (unsplash.com/ZMorph All-in-One 3D Printers)

Teknologi cetak 3D atau 3D printing telah menjadi sorotan dalam berbagai bidang industri, mulai dari manufaktur hingga dunia medis. Kemampuannya untuk mencetak objek tiga dimensi secara lapis demi lapis telah membawa dampak signifikan dalam hal efisiensi, kreativitas, dan inovasi.

Namun, seperti halnya teknologi baru lainnya, 3D printing juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum mengadopsinya sepenuhnya. Dengan pemahaman yang komprehensif, kamu akan dapat mengevaluasi potensi dan batasan 3D printing dalam konteks penggunaanmu, baik itu sebagai individu, bisnis, atau peneliti.

Lantas, apa saja plus dan minus dari 3D printing? Benarkah harga relatif mahal meski biaya produksinya rendah? Untuk lebih jelasnya, yuk, simak ulasan berikut.

1. Biaya produksi murah, namun perangkat 3D printer cenderung mahal

ilustrasi 3D printer (unsplash.com/Ion (Ivan) Sipilov)

Biaya produksi yang relatif murah dalam konteks 3D printing merujuk pada biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu objek melalui teknologi pencetakan 3D. Dalam proses ini, biaya produksi cenderung rendah karena tidak memerlukan banyak aspek yang terkait dengan metode produksi tradisional.

Dalam metode produksi tradisional, sering kali dibutuhkan proses pemotongan, pembentukan, dan pembuangan bahan yang berlebih, yang dapat meningkatkan biaya produksi. Dengan 3D printing, bahan yang digunakan dapat dioptimalkan dan lebih sedikit limbah yang dihasilkan, sehingga mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.

Namun, penting untuk memperhatikan bahwa mesin 3D printer itu sendiri cenderung mahal. 3D printer merupakan perangkat teknologi yang rumit, terdiri dari berbagai komponen elektronik, motor, sensor, dan mekanisme presisi tinggi. Selain itu, 3D printer juga membutuhkan perangkat lunak dan perawatan rutin agar dapat berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Cara Kreatif Memanfaatkan Printer Multifungsi, Yuk Simak di Sini!

2. Beberapa hasil dari 3D printing dengan desain kompleks cenderung rapuh

ilustrasi 3D printer (unsplash.com/Maxim Tolchinskiy)

Desain yang kompleks dengan struktur internal rumit mengacu pada objek yang memiliki geometri detail internal yang sulit dicapai dengan metode manufaktur konvensional. Desain seperti itu dapat mencakup struktur tersembunyi, terinterkoneksi, atau berlapis-lapis yang sulit atau tidak mungkin dibuat dengan cara lain.

Namun, saat menggunakan 3D printer, ada beberapa keterbatasan ukuran yang perlu diperhatikan. Keterbatasan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kapabilitas printer 3D yang digunakan.

Desain yang kompleks dengan struktur internal rumit mungkin menjadi rapuh jika ukurannya terlalu kecil atau ketebalannya terlalu tipis. Beberapa printer 3D mungkin memiliki batasan ketebalan minimal atau ukuran minimum yang diperlukan untuk memastikan kekuatan struktural objek yang dicetak.

Baca Juga: 7 Hal Menakjubkan yang Bisa Dibuat Printer 3D, Ada Rumah!

Verified Writer

Andri Yanto

Hi, Bro!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya