TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah iPhone Kebal dari Virus dan Malware? Ini 5 Penjelasannya

Yuk, kenalan lebih dekat dengan sistem operasi pada iPhone

ilustrasi menggunakan iPhone (unsplash.com/Bagus Hernawan)

Salah satu keunggulan iPhone di mata pengguna adalah sistem operasi yang katanya kebal terhadap serangan virus atau malware. Faktor ini juga yang menjadikan banyak orang begitu loyal dengan iPhone meskipun harganya lebih mahal ketimbang Android. Well, jika menggunakan produk dari Apple tersebut, kamu pun pasti memiliki pertimbangan khusus sebelum membelinya, bukan?

Lalu, apa iPhone itu betul-betul aman dari serangan virus atau malware jahat? Bagaimana, sih, cara Apple untuk melawan serangan malware yang makin canggih? Nah, kali ini, kita akan belajar untuk memahami bagaimana cara kerja sistem operasi iOS buatan Apple saat mereka dihadapkan dengan virus, malware, dan aplikasi jahat. Disimak, ya!

 

1. Sistem iOS tidak akan mengizinkan aplikasi apa pun memasuki sistem utama

Sistem operasi pada iPhone sulit ditembus oleh aplikasi dari pihak ketiga. (unsplash.com/Szabo Viktor)

Tak peduli apakah kamu pengguna iPhone lawas atau baru, sistem operasi iOS tetap tidak akan mengizinkan aplikasi dari pihak ketiga untuk "lancang" memasuki sistem utama. Dilansir laman utama Apple, sistem kerja dari iOS didasarkan pada basis sandbox dan teknik pelacakan bernama Address Space Layout Randomization (ASLR).

Itu artinya, aplikasi yang satu tidak boleh "mengintip" atau memasuki sistem aplikasi lain yang terpasang di unit iPhone yang sama. Metode sandbox dan teknik pelacakan yang dilakukan oleh Apple terbukti ampuh untuk mencegah aplikasi nakal memasuki software utama yang menjadi dasar bagi iOS dan aplikasi lain yang terpasang.

Kalau dianalogikan, sandbox dan ASLR pada iPhone mungkin mirip dengan pagar labirin dengan jalan yang menyesatkan pencuri. Jadi, ketika ada pencuri masuk, ia akan tersesat dan sangat sulit untuk menembus labirin yang ada karena sudah didesain acak dan tanpa peta sama sekali. Kecuali bila kamu itu peretas kelas dewa, tampak mustahil menciptakan aplikasi nakal untuk mencuri data-data di iPhone milik orang lain.

Baca Juga: 9 Poin Perbedaan Spesifikasi iPhone 14 dari iPhone 13, Apa Saja? 

2. Tanggapan dari perusahaan keamanan siber

model dan penempatan kamera pada iPhone 13 (unsplash.com/Vanja Matijevic)

Kita tak akan bisa membuktikan kebenaran klaim Apple kalau tidak mendapat jawaban dari ahlinya secara langsung. Dalam hal ini adalah perusahaan penyedia keamanan siber. Menurut jasa penyedia antivirus Norton, iPhone tetap bisa terserang virus atau malware. Jadi, apakah iOS bisa terserang virus? Jawaban singkatnya adalah ya.

Namun, risiko iPhone terkena virus atau malware sangatlah kecil karena biasanya virus akan menyerang iOS melalui aplikasi yang diunduh dari situs ilegal. Nah, untungnya Apple tidak mengizinkan pengguna untuk melakukannya dan membuat semua jenis iPhone tidak dapat mengunduh aplikasi di luar App Store (kecuali jika perangkat sudah mengalami modifikasi ilegal alias jailbreak).

Jadi, pakar keamanan siber sudah menyatakan bahwa iPhone tetap bisa terserang virus atau malware, tapi peluangnya sangat kecil. Untuk membuat iPhone milikmu tetap aman dari serangan virus dan tangan jahil, sebaiknya tidak melakukan jailbreak ilegal. Selain itu, disarankan mengunduh dan memasang aplikasi hanya dari App Store.

3. Selalu gunakan kata sandi, PIN, Face ID, dan sidik jari

ilustrasi menggunakan iPhone (unsplash.com/freestocks)

Perangkat komunikasi yang bekerja di atas sistem komputasi pastinya memiliki celah untuk dibobol oleh pihak tak bertanggung jawab. Nah, di sinilah peran kita sebagai pengguna untuk lebih waspada agar risiko pembobolan dapat diminimalkan, bahkan dihilangkan. Cara sederhana yang dapat kamu lakukan adalah aktivasi fitur keamanan ganda di iPhone milikmu.

Tentu saja kamu wajib mengaktifkan kata sandi, sidik jari, dan jika perlu fitur Face ID. Jangan memasukkan kata sandi berupa tanggal lahir, alamat rumah, atau angka yang dapat ditebak dengan mudah. Lalu, sidik jari (Touch ID) dan fitur Face ID juga berguna untuk "tembok" penjaga kalau-kalau ada orang lain yang iseng membuka iPhonemu tanpa izin.

Oh, ya, aktifkan juga fitur penting lainnya, seperti Find My iPhone, verifikasi dua langkah, dan pengaturan blokir terhadap aplikasi asing. Meski tidak menjamin 100 persen, setidaknya langkah-langkah keamanan yang dilakukan pengguna bisa sangat berguna ketika iPhone hilang atau dicuri.

4. Memasang antivirus di iPhone dinilai tidak efektif

HP iPhone 14 adalah produk terbaru yang baru dirilis oleh Apple. (unsplash.com/James Yarema)

Bagaimana dengan program antivirus pihak ketiga yang kita pasang di iPhone? Well, pada dasarnya, pemasangan tersebut akan percuma. Seperti yang telah dijelaskan pada poin nomor satu di atas, iOS tidak akan mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk memasuki sistem pada iPhone dan aplikasi lain yang terpasang di dalamnya.

Itu berarti aplikasi antivirus dari pihak ketiga tidak bisa melakukan scan atau pemindaian di iPhone kita. Mau bukti? Coba, deh, kamu pasang aplikasi antivirus di iPhone. Aplikasi tersebut gak bakal bisa melakukan scan dan pemindaian terhadap iPhone milikmu. Paling-paling ia hanya melakukan tugas ringan, seperti memindai jaringan WiFi, mencegah user memasuki situs ilegal, dan membersihkan cache internet.

Nah, dengan begitu, kita sebetulnya gak perlu aplikasi antivirus tambahan di iPhone. Pada dasarnya, Apple sudah merancang iOS secara otomatis untuk memblokir dan melarang program apa pun untuk masuk dan memindai sistem utama di HP. Secara teori, sih, hal ini memang terdengar solid. Gimana menurutmu? Apa ada aplikasi antivirus pihak ketiga yang terpasang di iPhonemu?

Baca Juga: 6 Keunggulan iPhone 14 dan iPhone 14 Plus yang Bisa Dinikmati

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya