TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mengatasi Laptop Tidak Bisa Di-charge

Belum tentu harus ganti baterai

ilustrasi speaker laptop (unsplash.com/dlxmedia.hu)

Saat baterai laptop sudah menunjukkan persentase yang rendah, biasanya kita akan langsung mengisi daya atau men-charge. Namun, betapa paniknya kita saat lampu indikator pengisian daya tidak menyala.

Wajar jika kamu merasa panik saat laptop tidak bisa di-charge, mengingat laptop tidak dapat digunakan setelah baterai mati. Meskipun begitu, cobalah untuk tetap tenang. Terkadang, laptop yang tidak bisa di-charge bukanlah masalah serius dan dapat diselesaikan sendiri.

Kali ini, kamu akan diajak memahami strategi untuk mengatasi laptop yang tidak bisa di-charge.

1. Periksa fisik sambungan kabel

ilustrasi mengisi daya laptop (pixabay.com/josemdelaa)

Langkah pertama untuk memecahkan masalah pengisian daya ini adalah periksa dulu sambungannya. Pastikan kamu telah memasukkan kabel pengisi daya dengan kuat ke port pengisian daya laptop. Lalu, periksa sambungannya ke stopkontak, pertimbangkan untuk mencoba soket lain. Jika kamu terhubung ke soket ekstensi, coba sambungkan langsung ke stopkontak.

Jangan lupa memeriksa koneksi tempat kabel dicolokkan ke adaptor AC brick. Terkadang, ini bisa jadi longgar jika tersandung atau karena diregangkan dari waktu ke waktu.

2. Keluarkan baterai dan sambungkan ke daya

ilustrasi bagian internal laptop (unsplash.com/Nikolai Chernichenko)

Cari tahu apakah baterai laptop berfungsi atau tidak. Caranya, lepaskan baterai laptop dari mesin.

Sebelum melepas baterai, kamu perlu mematikan komputer terlebih dahulu. Juga, lepaskan semua aksesori dan pengisi daya. Setelah baterai dilepas, tahan tombol daya selama beberapa saat untuk mengosongkan sisa daya di sistem. Lalu, sambungkan ke pengisi daya dan tekan tombol power untuk menyalakan laptop.

Jika berfungsi dengan baik tanpa baterai, maka masalah pengisian daya laptop terletak pada baterai. Pastikan tempat baterai bersih, bersihkan semua kotoran dan beda asing di dalamnya. Jika ini tidak menyelesaikan masalah, kemungkinan besar baterai memang harus diganti.

3. Pastikan kamu menggunakan charger dan port yang tepat

ilustrasi charger laptop (unsplash.com/Homemade Media)

Pastikan pengisi daya terpasang ke port yang tepat di laptop. Banyak laptop hanya memiliki satu tempat untuk colokan pengisi daya, tetapi laptop yang lebih baru mungkin menggunakan USB-C untuk mengisi daya. Coba semua port USB-C di laptop, karena beberapa mungkin hanya ditujukan untuk transfer data. Sementara, port yang ditujukan untuk mengisi daya mungkin memiliki ikon daya kecil di sebelah port.

Sebaiknya, gunakan pengisi daya asli yang disertakan dengan laptop. Pengisi daya palsu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perangkat. Sebab, pengisi daya buatan pihak ketiga mungkin tidak menggunakan watt yang tepat, yang dapat mengakibatkan pengisian daya laptop menjadi sangat lambat atau tidak bisa sama sekali.

Baca Juga: 5 Tips Engsel Laptop Tidak Cepat Rusak atau Patah 

4. Periksa apakah ada kerusakan kabel daya

ilustrasi charger (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kabel daya bisanya sangat sensitif yang mungkin menjadi penyebab laptop tidak dapat diisi daya. Periksa kabel daya dengan meraba sepanjang kabel apakah ada tekukan, patah, atau bengkok yang tidak biasa.

Jika kamu menemukan tanda-tanda kerusakan,  mengganti ujung kabel daya yang terpengaruh akan memperbaiki masalah.

5. Perbarui driver

ilustrasi laptop (unsplash.com/Dell)

Terkadang, pembaruan driver dapat memulihkan kesehatan laptop ke keadaan aslinya. Berikut langkah untuk memperbarui driver baterai laptop Windows 10:

  1. Klik kanan menu Start untuk membuka menu Quick Access dan pilih Device Manager
  2. Klik Baterries, dan klik kanan Microsoft ACPI Compliant Control Method Battery
  3. Tekan Update Driver

Selanjutnya, akan muncul pertanyaan, “How do you want to search for drivers?” dan kamu memiliki opsi untuk membiarkan Windows mencari secara otomatis atau menelusuri PC secara manual untuk perangkat lunak yang sesuai.

6. Biarkan laptop hingga mendingin

ilustrasi MacBook (unsplash.com/Anthony Choren)

Baterai menghasilkan panas saat bekerja keras untuk membuat laptop tetap menyala. Namun, saat bekerja terlalu keras, ini dapat menghasilkan panas berlebih yang memicu banyak masalah serius. Suhu baterai yang terus meningkat dapat menyebabkan kesalahan sensor yang menyampaikan ke sistem bahwa baterai terisi penuh atau tidak ada.

Jika laptop terasa panas, letakkan di permukaan yang sejuk dan terbuka. Setelah benar-benar dingin saat disentuh, kamu bisa mengisi dayanya kembali.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya