TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Indonesia Belum Kebelet Internet 5G karena Sikap Kita Sendiri

Kamu mau internet cepat tapi gak mau bayar mahal? Lupakan!

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Jakarta, IDN Times – Siapa sih gak pengin punya internet dengan kecepatan tinggi? Berapa kecapatan internet kamu sekarang ini? Sudah 4G kah atau kamu masih mengandalkan 3G?

Saat ini internet 5G sudah mulai dihadirkan di dunia. Kecepatannya pun diperkirakan bisa mencapai  150Mb per detik atau 20 kali kecepatan internet 4G. Siapa yang gak ngiler?

Berbagai pertanyaan akhirnya pun muncul: buat apa dan siapa internet 5G? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara skeptis kamu mau membayar lebih mahal untuk internet secepat itu.

Anda mau bayar 5 kali atau 10 kali lebih mahal gak?,” kata Rudiantara kepada IDN Times di Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam wawancara ekslusif, Rabu (19/6) sore.

Kenapa bisa muncul prediksi seperti itu? Berikut ini ulasan selengkapnya!

1. Kebanyakan dari kita masih mempertimbangkan kalau harganya mahal

IDN Times/Helmi Shemi

Oke sebut saja kita harus membayar Rp100 ribu untuk paket internet 4G dengan kuota bulanan 14Gb. Kalau 5G mengharuskan kita membayar 5 hingga 10 kali lipat demi mendapatkan kecepatan yang ngebut, maka prakiraan biaya dengan kuota yang sama bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta!.

Itu satu, artinya pada umumnya orang Indonesia kan, ‘Yah kecepatan 20 kali sih 20 kali, tapi kalau bayar 5 kali gue mikir dulu 2-3 kali’,” ucap Rudiantara.

Jadi, perihal biaya diprediksi masih menjadi faktor utama preferensi, meskipun yang dijanjikan adalah kecepatan akses internet yang berkali lipat.

Kalau consumer market yang individual kayak kita masing-masing, model bisnisnya belum ada karena daya beli masyarakat, keinginan masyarakat untuk membayar masih rendah,” imbuhnya.

Baca Juga: 7 Smartphone 5G Ini Akan Segera Dirilis, Tertarik Beli yang Mana Nih?

2. Kok bisa semahal itu sih?

IDN Times/Holy Kartika

Alasan kenapa internet 5G mahal adalah karena frekuensi makin tinggi, jumlah BTS (Base Transceiver Station) makin banyak.

Kalau BTS makin banyak, ongkos nya makin tinggi investasinya. Kalau investasinya makin tinggi balik modal, harganya harus lebih tinggi. Mau gak bayar lebih tinggi?,” tanya Rudiantara.

3. Internet 5G tetap akan punya pasar sendiri

huawei.com

Meski untuk personal masih cenderung mahal, tapi Rudiantara menyebut internet 5G tetap akan memiliki peminat atau pasarnya sendiri.

Kalau untuk pasar korporasi, pasar bisnis mungkin itu pasar yang bagus. Karena apa? Karena pasar korporasi dia bebannya naik, cost-nya naik, tapi selama menghasilkan lebih banyak lagi ya gak ada masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Makin Canggih, Ini 7 Fakta Layanan 5G yang Segera Hadir di Indonesia!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya