4 Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Penulisan Artikel
ChatGPT bisa melakukan kesalahan dalam memberikan informasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ChatGPT adalah kecerdasan buatan (AI) yang dilatih untuk menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, menulis berbagai jenis konten kreatif, dan menjawab pertanyaan pengguna dengan cara informatif. ChatGPT bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari sekadar diajak berdiskusi hal-hal sepele, menjelaskan ilmu pengetahuan, curhat, atau membantu berbagai karya tulis seperti artikel.
Tak sedikit para penulis artikel yang biasa mempublikasikan tulisannya di media online, meminta bantuan ChatGPT dalam pekerjaannya. Meski ChatGPT dapat menjadi alat berguna untuk membantu penulisan artikel, ada beberapa kekurangan yang perlu jadi pertimbangan serius. Simak beberapa inspirasi alasan mengapa sebaiknya para penulis lebih bijak lagi menggunakan ChatGPT sebagai alat bantu dalam menulis artikel lewat ulasan berikut, ya!
1. ChatGPT bisa saja melakukan kesalahan dalam menyampaikan informasi
ChatGPT dilatih dengan kumpulan data besar teks dan kode, tetapi masih dapat membuat kesalahan. Artikel yang dihasilkan oleh ChatGPT mungkin tidak selalu akurat atau sesuai dengan topik yang dimaksud. Informasi yang kurang akurat dapat menyesatkan pengguna.
Jika kamu tidak melakukan cek ulang fakta dan langsung meneruskan informasi tersebut ke pembaca, lalu ternyata informasi tersebut keliru, maka kamu sebagai penulis tergolong telah menyebarkan informasi palsu. Selain itu, ChatGPT juga dapat membuat kesalahan faktual, seperti salah mengeja nama atau mengutip informasi yang tidak jelas sumbernya. Dari itu, sangat disarankan cek ulang fakta yang disampaikan oleh ChatGPT.
Baca Juga: 3 Games di ChatGPT untuk Hilangkan Penat, Patut Dicoba
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.