Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
charger iPhone (unsplash.com/Andreas Haslinger)

Adaptor dan kabel lightning dinobatkan sebagai charger ikonik bawaan iPhone. Sayangnya, mulai iPhone 12 series keduanya absen. Alhasil, setiap pengguna dibebankan membeli charger iPhone secara terpisah. Bisa jadi karena kurangnya informasi, tidak sedikit dari pengguna membeli charger KW.

Sebagai informasi, iPhone 15 series yang baru saja lauching dalam Wonderlust 2023 lalu sudah beralih menggunakan USB Port C sebagai pengisi daya. Ini pun sudah tersemat di setiap box-nya. Akan tetapi, sekali lagi kamu perlu membeli adaptornya secara terpisah. 

Pihak Apple pun sudah memasarkan charger-nya dengan identitas tersediri. Bukan hanya dari produk aslinya, tetapi juga kemasan yang digunakan. Ciri-ciri charger iPhone orisinal sudah sangat jelas. Namun, tidak ada salahnya menjadikan ulasan berikut sebagai acuan ketika membelinya.

1. Perhatikan logo MFI pada kemasan

ilustrasi box charger iPhone (unsplash.com)

Untuk mengenali ciri ciri charger iPhone orisinal, kamu perlu memerhatikan kemasan dan aksesorinya dengan cermat. Umumnya, charger orisinal Apple memuat logo 'Made for iPhone, iPad, iPod' atau MFI di kemasannya. Apabila kemasan tidak memuat logo ini dan cenderung polos, orisinalitasnya patut dipertanyakan.

2. Terdapat tulisan khusus

ilustrasi charger iPhone (apple.com)

Dilansir laman Support Apple, kabel charger iPhone tersemat beberapa label khusus. Adapun label tersebut ialah 'Designed by Apple in California', 'Assembled in China', 'Assembled in Vietnam', atau 'Indústria Brasileira'. Adapun kabelnya biasanya berukuran 7 inci dari konektor USB. Kamu pun bisa menemukan nomor seri berjumlah 12 digit pada kabelnya.

3. USB lighting berwarna emas dan halus

ilustrasi kabel charger iPhone (pexels.com/@matthiaszomer)

Coba periksa kabel lightning dan konektor USB untuk mengetahui ciri ciri charger iPhone orisinal. Di bagian konektor yang mengarah ke iPhone, ada lembar kontak bulat berwarna emas ataupun perak. Lebar dan panjang boot Apple-nya pun konsisten yakni 7,7 mm x 12 mm. Selain itu terdapat pula sisipan faceplate-nya berwarna metalik atau abu-abu.

4. Bentuk khusus konektor USB

ilustrasi USB (unsplash.com/Hal Gatewood)

Bagian ujung konektor USB iPhone didesain dengan ciri khusus, yakni trapezoid interlock. Tampilannya berupa garis putus-putus dengan jarak yang sama. Lember kontak USB-nya berwarna emas dengan tekstur halus. Adapun permukaan insulator koneksi USB juga rata, ya.

5. Bobot charger yang lebih berat

ilustrasi charger iPhone (apple.com)

Ternyata, semua charger iPhone mempunyai berat yang sama dan konstan. Rata-rata berat charger iPhone orisinal sekitar 250 gram, sedangkan yang palsu biasanya kurang lebih 200 gram. Kondisi tersebut lantasan charger orisinal iPhone dibekali daya yang lebih banyak ketimbang versi KW-nya. Dari mengangkatnya saja, bisa jadi kamu tahu orisinalnya.

6. Simbol USB pada lightning tidak timbul

ilustrasi charger iPhone palsu (unsplash.com/Mika Baumeister)

Lebih mudah lagi, kamu bisa menentukan ciri-ciri charger iPhone orisinal hanya dengan melihat simbol USB pada adaptor lightning. Yap, dilansir Apple Support, simbol USB di bagian ini bertekstur halus, tidak timbul, serta tidak mudah pudar lantaran bergrafir laser yang jelas.

7. Harga charger iPhone sama dengan versi resmi

ilustrasi charger iPhone (unsplash.com/Markus Winkler)

Seperti halnya produk iPhone umumnya, charger iPhone juga dibanderol sedikit mahal, ya. Dilansir situs resmi iBox, harga kabel lightning dan USB C adalah Rp449 ribu. Adaptornya pun sama, Rp449 ribu.

Oleh karena itu, untuk membeli charger lengkap, setidaknya kamu perlu menyiapkan bujet Rp900 ribuan. Memang cukup pricey, tetapi battery health iPhone-mu bisa jadi lebih awet, lho.

Ciri-ciri charger iPhone orisinal di atas sudah sangat jelas, bukan? Mulai dari ciri fisik kemasan dan produknya sendiri telah didesain sedemikian ciamik oleh Apple sehingga mudah dikeanli. Dilihat sekilas saja, kamu pasti sudah bisa tahu charger iPhone orisinal itu yang seperti apa.

Editorial Team