Sistem operasi berbasis mobile, khususnya smartphone semakin bertumbuh. Persaingan antar sistem operasi berjalan dengan cukup sengit. Pasar yang menjadi tujuan target melimpah ruah dan eksistensi sistem operasi bukan diperebutkan melainkan saling unjuk gigi keunggulan masing-masing.
Pendatang baru industri sistem operasi mobile pun muncul, siapakah penantang tersebut?
Android OS masih menjadi pemimpin sistem operasi yang banyak digunakan di seluruh dunia. Sistem operasi buatan Google berhasil disematkan ke dalam produk keluaran vendor kenamaan. Korea, Tiongkok dan Jepang menyukai penetrasi yang dihasilkan dari sistem operasi tersebut. Alhasil berbagai jenis varian smartphone Android di dominasi trio Asia tersebut. Ke depan Android OS digadang-gadang akan tetap eksis sejalan dengan sistem operasi yang semakin progresif.
Walaupun user interface iOS dari waktu ke waktu terlihat sama tak menyurutkan fanboy produk Apple tersebut. Sifat elegan dan premium membuat iOS tetap menjadi idola. Perbedaan mencolok lebih kepada fitur yang ditanamkan dan itu terlihat bukan hanya dari seri nomor iPhone namun juga penambahan S pada akhir nama produk. Misalkan iPhone 4 dengan iPhone 4S sekilas sama namun keistimewaan ada pada 4S. Di setiap produk iPhone selalu begitu kejadiannya.
BlackBerry OS menjadi salah satu pelopor smartphone di jamannya. Sempat populer dengan aplikasi BBM membuat BlackBerry OS terlihat dominan di awal kehadirannya. Tapi power BlackBerry OS kian turun, ada banyak alasan perihal turunnya trend sistem operasti tersebut. Apalagi smartphone saat ini berlayar sentuh tak lagi menggunakan papan keyboard QWERTY layaknya ponsel Black Berry pada umumnya.
Windows OS seakan memaksa untuk bisa digunakan multi platform, namun akhirnya tidak maksimal. Apalagi tampilan UI yang kurang ramah pengguna membuat orang berpaling. Kejayaan Windows OS pada perangkat komputer seperti PC dan notebook tak dapat ditiru pada smartphone. Besarnya nama Microsoft tak membuat Windows OS pada smartphone melejit signifikan.
Sama dengan Android OS, berawal dari kernel Linux membuat Ubuntu OS juga ingin menunjukkan diri di industri smartphone. Namun masih ada beberapa hal teknis yang belum mampu dijual leluasa, seperti jaringan distribusi penjualan serta sosialiasi intensif untuk produk Ubuntu OS. Vendor pun belum menjatuhkan pilihan terhadap Ubuntu OS karena berbagai pertimbangan. Apakah mungkin Ubuntu OS setidaknya bisa mengambil porsi market smartphone ke depan? Lihat saja progres yang akan terjadi nanti.
Berafiliasinya perusahaan Samsung dengan Linux Foundation melahirkan Tizen OS. Sistem operasi ini tidak berkembang seperti Android OS pada produk keluaran Samsung. Samsung terkesan setengah-setengah membuat Tizen OS sehingga sulit bermanuver pada industri teknologi saat ini. Apakah Tizen OS hanya produk aji mumpung Samsung? semoga saja Tizen OS dapat dimaksimalkan lebih jauh lagi. Konon Tizen dapat difungsikan di berbagai perangkat dan harganya pun diprediksi bakalan lebih terjangkau ketimbang Android.