5 Fakta USBKill, Alat Canggih yang Bisa Merusak Laptop

Jika membaca deskripsi di atas, sepertinya alat ini fungsinya cuma buat merusak saja. Pada dasarnya memang begitu, tapi pembuat USBKill mengklaim alat ini dibuat untuk menguji apakah sebuah perangkat elektronik mampu menangani kejadian lonjakan voltase (power surge).

Untuk fungsi lainnya, alat ini digunakan dalam dunia spionase. Coba bayangkan skenario seperti ini. Misalnya, ada mata-mata yang dikirim untuk merusak sistem komputer musuhnya. Hanya dengan membawa sebuah USB, tanpa menggunakan senjata atau bom, dia bisa merusak sistem. Caranya dengan mencolokkan alat ini  ke USB port komputer musuh.

Saat dicolokkan ke USB port, USBKill akan mengumpulkan tegangan dari USB hingga mencapai 240 volt. Begitu terkumpul, tegangan itu akan dikembalikan lagi ke perangkat secara cepat dan berulang-ulang hingga komponen-komponen yang ada di perangkat itu tidak sanggup lagi dan akhirnya rusak.

Perlu diketahui, standar voltase USB port adalah 5V. Jadi, bayangkan jika port itu disuplai tegangan hingga 240V. Selain tidak bisa dinyalakan kembali, komponen yang ada dalam perangkat itu, terutama motherboard beserta chip, bisa terbakar.

Saat pertama kali dikenal publik, USBKill yang muncul dikenal sebagai USBKill V2.0. Versi ini memiliki banyak kekurangannya. Agar proses perusakan berhasil, misalnya, perangkat yang ingin dirusak harus dalam keadaan menyala. Si pelaku juga harus berada langsung di TKP untuk melakukan perusakan. Versi USB-nya juga masih USB-A.

Sekarang, sudah ada V4.0 yang jauh lebih canggih lagi dan fleksibel. USBKill V4.0 tetap bisa dipakai ketika perangkat yang ingin dirusak dalam keadaan tidak menyala. Hal ini bisa terjadi karena adanya baterai internal dalam USB Kill V4.0.

dalam V4.0, proses perusakannya juga bisa dari jarak jauh, menggunakan remote, dan lewat aplikasi HP. Si pelaku tidak harus berada di TKP. Selain itu, V4.0 juga bisa melakukan perusakan layaknya bom waktu dengan masa aktif hingga 200 hari tanpa daya listrik.

V4.0 tidak hanya bisa dipakai di USB port standar saja. V4.0 juga bisa dipakai di USB-C port, lightning port, Micro USB, Mini USB, HDMI, DisplayPort, VGA, hingga RJ45.

Secanggih apa pun USBKill ini, si pelaku harus tetap memiliki akses fisik dengan mencolokkannya ke perangkat yang akan dirusak. Itu artinya, untuk melindunginya, keamanan fisik perangkat kamu harus ditingkatkan. Hal yang bisa dilakukan dengan cara:

1. Batasi akses pengguna ke perangkat. Jangan izinkan semua orang bisa memiliki akses langsung ke perangkat yang sifatnya krusial, contohnya server.
2. Kamu juga tidak boleh sembarangan mencolokkan flash drive yang tidak pernah kamu lihat atau kenali sebelumnya. Karena seperti yang sudah kamu lihat, bentuk USBKill ini mirip dengan USB flash drive biasa.
3. Selanjutnya, kamu bisa juga dengan memasang perangkat USB port blocker yang akan menutupi lubang USB dengan kunci untuk membukanya.
4. Gunakan perangkat HyperDrive USB-C hub dan colokkan USB flash drive melalui perangkat itu.
5. Berikan edukasi ke pengguna bahwa alat perusak lewat USB itu ada dan dijual bebas.

Jika kamu membelinya untuk keperluan eksperimen pada perangkat pribadi, itu sah-sah saja. Namun, jika kemudian kamu membelinya dan menggunakannya untuk merusak perangkat milik orang lain, itu namanya kejahatan. Tentu ada konsekuensi hukum yang harus diterima si pelaku.

Ingat, alat ini bukan mainan juga bukan untuk prank. Meski alat ini berbahaya, sangat penting untuk kamu ketahui bahwa alat ini ada dan bisa dibeli siapa saja. Berpikirlah matang-matang sebelum membeli atau menggunakannya.