Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Meta Ray Band Display
Meta Ray Band Display. (meta.com)

Intinya sih...

  • Kacamata AI Meta Ray-Ban Display menghadirkan teknologi mutakhir

  • Meta Neural Band memungkinkan kontrol kacamata dengan gerakan tangan halus

  • Fitur komunikasi tanpa ponsel dan kemampuan menerjemahkan percakapan secara real-time

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Satu dekade lalu, ide tentang kacamata AI pintar dengan layar terintegrasi terasa seperti mimpi futuristis yang sulit diwujudkan. Banyak yang skeptis, tapi kini mimpi tersebut berusaha diwujudkan kembali melalui Meta Ray-Ban Display. Perangkat ini digadang-gadang sebagai kacamata pintar konsumen terbaik yang pernah ada.

Berbeda dari prototipe-prototipe sebelumnya, ini adalah produk jadi yang memadukan desain ikonik Ray-Ban dengan teknologi mutakhir, termasuk layar full color dan gelang kontrol neural yang intuitif. Kacamata ini membuktikan bahwa era komputasi wearable yang fungsional dan modis akhirnya telah tiba. Mari bedah lebih dalam tujuh kemampuan canggih Meta Ray-Ban Display yang membuatnya begitu istimewa, yuk!

1. Interaksi futuristis dengan Meta Neural Band

tampilan Meta Neural Band. (meta.com)

Lupakan tombol fisik atau layar sentuh konvensional, karena pusat kendali utama Meta Ray-Ban Display adalah Meta Neural Band. Ini merupakan sebuah gelang canggih yang dikenakan di pergelangan tangan dan berfungsi membaca sinyal listrik halus dari otot melalui teknologi EMG (electromyography). Dengan begitu, pengguna bisa mengontrol kacamata melalui gerakan tangan yang sangat halus dan nyaris tak terlihat.

Berbagai gerakan intuitif bisa dilakukan dengan mudah. Misalnya, mencubit jari telunjuk untuk memilih menu, mencubit jari tengah untuk kembali, atau menggeser ibu jari di atas kepalan tangan untuk navigasi layaknya menggunakan joystick imajiner. Menurut The Verge, mengatur volume musik juga terasa futuristis, cukup dengan gerakan memutar kenop di udara.

Salah satu fitur paling mengesankan yang masih dalam tahap beta adalah kemampuan menulis pesan dengan menggambar huruf di permukaan apa pun. Misalnya, pengguna bisa membalas pesan saat rapat dengan cara menulis di atas paha di bawah meja, dan tak seorang pun akan menyadarinya.

2. Komunikasi dan bermedia sosial tanpa ponsel

tampilan panggilan video dengan Meta Ray Ban Display. (meta.com)

Kacamata ini juga menawarkan cara berkomunikasi yang revolusioner. Pengguna bisa langsung melihat berbagai notifikasi, mulai dari pesan teks, WhatsApp, hingga konten visual seperti Instagram Reels yang dikirim teman. Melansir CNN, fitur ini bisa sangat berguna saat berada di tempat hening seperti bioskop, di mana pengguna bisa membaca pesan penting tanpa perlu menyalakan layar ponsel yang cahayanya mengganggu.

Untuk membalas pesan, tersedia empat opsi praktis: mengirim pesan suara, mendiktekan jawaban, memilih balasan cepat, atau menggunakan fitur tulisan tangan. Berkat lima mikrofon canggih yang terpasang, kemampuan dikte untuk mengubah suara menjadi teks dinilai sangat akurat, bahkan saat pengguna berbisik sekalipun.

Fitur komunikasi lainnya adalah kemampuan melakukan panggilan video dari sudut pandang pertama (POV) melalui WhatsApp atau Messenger. Saat melakukan panggilan, pengguna bisa melihat lawan bicara di layar kacamata, sementara mereka melihat apa yang sedang kamu lihat. Ini membuka berbagai pemanfaatan baru, misalnya saat sedang merakit furnitur dan butuh bantuan teman, mereka bisa melihat langsung bagian mana yang salah pasang seolah-olah berada di tempat yang sama.

3. Mampu menerjemahkan percakapan secara real time

fitur Live Caption di Meta Ray-Ban Display. (meta.com)

Salah satu fitur unggulan yang menjadi sorotan adalah Live Captions. Fitur ini mampu menampilkan terjemahan dari percakapan secara real-time langsung di layar kacamata. CNBC melaporkan, fitur ini sangat membantu bagi penyandang tunarungu atau saat berada di lingkungan bising seperti konser musik.

Fitur ini menggunakan susunan mikrofon multiarah yang mampu mengisolasi suara dari orang yang sedang pengguna tatap. Artinya, kacamata ini bisa mengabaikan suara bising atau percakapan lain di sekitarnya dan hanya menampilkan terjemahan dari lawan bicara.

Lebih dari itu, kacamata ini juga mampu melakukan terjemahan bahasa asing secara langsung. Ini akan sangat berguna saat berlibur ke luar negeri dan memesan makanan. Terjemahan dari ucapan pelayan akan langsung muncul di layar dan membantu meminimalkan kesalahpahaman dan membuat interaksi lintas bahasa menjadi lebih lancar.

4. Dilengkapi asisten AI layaknya Jarvis

asisten AI di Meta Ray Band Display menampilkan resep di layar. (meta.com)

Meta Ray-Ban Display bukan sekadar kacamata, melainkan asisten pribadi yang cerdas. Berkat kamera yang terintegrasi, Meta AI mampu memahami konteks visual dari apa yang sedang pengguna lihat. Misalnya, saat berjalan di taman, pengguna bisa bertanya "tanaman apa ini?" dan AI akan memberikan jawaban langsung di layar.

Kemampuan AI ini juga sangat praktis untuk tugas sehari-hari. Contohnya, pengguna bisa meminta resep masakan, dan AI akan menampilkannya langkah demi langkah di layar. Resep juga bisa disembunyikan saat sedang memasak dan memunculkannya kembali saat dibutuhkan, sehingga kedua tangan tetap bebas untuk beraktivitas.

Ke depannya, Meta juga berencana menambahkan kemampuan agentic AI yang lebih mandiri. Dalam sebuah demo di kanal YouTube mereka, Meta memamerkan bagaimana AI akan dapat secara proaktif membantu pengguna dengan memulai sesi langsung, melihat dan mendengar apa yang dialami pengguna, lalu memberikan ringkasan atau bantuan setelahnya.

5. Merekam momen dengan sudut pandang baru

Meta Ray Band Display saat menjepret foto. (meta.com)

Salah satu masalah terbesar pada kacamata pintar generasi sebelumnya adalah sulitnya membingkai foto dengan pas. Namun, Meta Ray-Ban Display berhasil mengatasi masalah ini dengan menghadirkan layar yang berfungsi sebagai jendela pratinjau atau viewfinder secara real-time. Kini, pengguna bisa melihat hasil foto atau video sebelum dan sesudah diambil, memastikan tidak ada momen yang terpotong, miring, atau terhalang secara tidak sengaja.

Perangkat ini diharapkan dapat membantu pengguna mengabadikan momen secara spontan sambil tetap hadir di dunia nyata. Misalnya, saat pengguna sedang menikmati pemandangan indah. Alih-alih sibuk mengeluarkan ponsel, pengguna cukup menekan tombol atau melakukan gestur untuk mengambil foto, lalu kembali menikmati momen tersebut dengan mata sendiri.

Seluruh proses, mulai dari mengambil foto, meninjau kualitasnya di layar, hingga membagikannya ke media sosial, bisa dilakukan sepenuhnya dari kacamata tanpa perlu menyentuh ponsel sama sekali. Dengan resolusi kamera 12MP untuk foto dan kemampuan merekam video hingga 3K, kacamata ini menawarkan cara baru untuk mendokumentasikan dan berbagi momen.

6. Menuntun pengguna dengan peta intuitif

tampilan peta di Meta Ray Ban Display. (meta.com)

Bagi kamu yang sering tersesat, fitur navigasi jalan kaki di kacamata ini akan sangat membantu. Kacamata ini bisa menampilkan peta dan panah penunjuk arah langsung di pandanganmu. Panah ini bahkan dapat berputar mengikuti arah gerakan kepala, membuatnya sangat intuitif untuk diikuti saat menjelajahi kota baru.

Untuk hiburan, pengguna bisa mengontrol musik dari Spotify dan melihat informasi lagu yang sedang diputar di layar. Kualitas speaker-nya pun dinilai jauh lebih baik dari yang diperkirakan, meski 9to5Google mencatat suaranya bisa terdengar orang lain jika volume diatur terlalu tinggi. Namun, perlu diketahui bahwa saat ini sebagian besar aplikasi yang tersedia masih buatan Meta, dan belum ada toko aplikasi pihak ketiga.

7. Desain, harga, dan ketersediaan

tampilan Meta Ray-Ban Display. (meta.com)

Meskipun dijejali teknologi canggih, desain kacamata ini tetap stylish. Dilansir dari TechCrunch, rangkanya memang sedikit lebih tebal, tapi tetap ringan dengan berat 69 gram dan nyaman dipakai berkat engsel overextension dan lensa transisi yang bisa gelap otomatis saat di luar ruangan. Baterainya mampu bertahan sekitar 6 jam, sementara Neural Band bisa bertahan hingga 18 jam.

Layar kacamata ini sangat terang dan tajam, tapi dirancang agar tetap privat sehingga hampir mustahil dilihat oleh orang lain. Menurut Meta Newsroom, perangkat yang dijual seharga 799 dolar AS (sekitar Rp13,4 jutaan) ini akan mulai tersedia pada 30 September 2025 secara eksklusif di toko fisik di AS. Melihat berbagai kecanggihannya, apakah kamu tertarik membelinya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team