Rekap Meta Connect 2025, dari Kacamata AI hingga Metaverse

- Ray-Ban Meta Gen 2 ditingkatkan dengan baterai lebih awet, merekam video 3K, dan fitur Conversation Focus.
- Oakley Meta Vanguard dirancang untuk olahraga intensitas tinggi, tahan air dan debu IP67, serta integrasi dengan aplikasi kebugaran populer.
- Meta Ray-Ban Display dilengkapi layar full-color beresolusi tinggi, daya tahan baterai hingga enam jam, dan Meta Neural Band untuk mengendalikan kacamata dengan gerakan tangan.
CEO Meta Mark Zuckerberg berambisi menciptakan asisten kecerdasan buatan (AI) super yang bisa dibawa ke mana saja. Visinya ini ia pamerkan melalui serangkaian produk kacamata AI baru di acara tahunan Meta Connect 2025. Perangkat-perangkat ini dirancang agar AI dapat melihat apa yang kita lihat dan mendengar apa yang kita dengar, memberikan bantuan kontekstual sepanjang hari.
Tiga kacamata tersebut adalah Ray-Ban Meta Gen 2, Oakley Vanguard untuk olahraga, dan Meta Ray-Ban Display yang revolusioner dengan gelang neural. Selain itu, ekosistem Metaverse juga mendapat beberapa pembaruan, menunjukkan bahwa dunia virtual tetap menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang Meta. Berikut berbagai pengumuman menarik dari Meta Connect 2025.
1. Upgrade Ray-Ban Meta Gen 2 dengan baterai lebih awet

Meta meluncurkan generasi kedua dari kacamata pintar Ray-Ban Meta yang populer, dengan fokus pada peningkatan fungsionalitas untuk penggunaan sehari-hari. Kacamata yang hadir dalam beberapa gaya ikonik seperti Wayfarer ini dibanderol dengan harga mulai dari 379 dolar AS (sekitar Rp6,2 juta)dan sudah tersedia untuk dibeli. Pembaruan ini menjawab berbagai masukan dari pengguna generasi pertama yang menurut TechCrunch telah terjual lebih dari 2 juta unit.
Peningkatan paling signifikan ada pada daya tahan baterai yang kini mampu bertahan hingga delapan jam pemakaian, atau dua kali lipat lebih lama dari generasi sebelumnya. Kemampuan merekam videonya juga ditingkatkan menjadi resolusi 3K, menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jernih untuk menangkap momen sehari-hari. Casing pengisi dayanya pun kini menawarkan daya tambahan hingga 48 jam, meningkat dari sebelumnya.
Diperkenalkan juga fitur baru bernama Conversation Focus yang dapat memperkuat suara lawan bicara di lingkungan bising menggunakan speaker open-ear. Fitur ini akan hadir melalui pembaruan perangkat lunak untuk semua kacamata Meta, baik yang baru maupun yang lama.
2. Oakley Meta Vanguard untuk para pegiat olahraga

Meta berkolaborasi dengan Oakley untuk merilis Vanguard, sebuah kacamata AI yang didesain khusus untuk olahraga intensitas tinggi. Kacamata dengan desain wraparound ini dijual seharga 499 dolar AS (sekitar Rp8,2 juta) dan mulai dikirimkan pada 21 Oktober. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan para atlet yang menginginkan teknologi canggih tanpa mengorbankan performa.
Vanguard dilengkapi dengan rating ketahanan air dan debu IP67, membuatnya tahan keringat dan bahkan bisa terendam air sementara, seperti yang telah diuji coba sendiri oleh Zuckerberg saat berselancar. Baterainya juga lebih besar, mampu bertahan hingga sembilan jam pemakaian dalam sekali pengisian daya. Lensa Oakley PRIZM yang dapat diganti-ganti juga memastikan visibilitas optimal di berbagai kondisi cahaya.
Kamera 12MP ditempatkan di tengah untuk sudut pandang yang lebih baik, dengan bidang pandang 122 derajat dan stabilisasi video. Terdapat juga mode pengambilan video baru seperti slow motion dan hyperlapse yang akan tersedia di semua kacamata Meta lainnya. Speaker-nya juga merupakan yang paling kuat yang pernah dibuat Meta, dengan peredam bising angin canggih.
Menurut laporan The Verge, fitur yang tidak kalah menarik adalah integrasi dengan aplikasi kebugaran populer seperti Garmin dan Strava, yang disebut Meta sebagai "kecerdasan atletik". Pengguna dapat memperoleh data performa secara real-time atau bahkan mengatur kacamata untuk merekam video secara otomatis saat mencapai target tertentu. Data statistik performa ini kemudian dapat ditambahkan sebagai overlay pada video yang dibagikan.
3. Meta Ray-Ban Display, masa depan ada di depan mata

Sorotan utama dari acara ini adalah pengumuman Meta Ray-Ban Display, kacamata AI pertama dari Meta yang memiliki layar full-color beresolusi tinggi di lensa kanannya. Layar ini berfungsi untuk menampilkan notifikasi, pesan, panggilan video, hingga navigasi peta tanpa perlu mengeluarkan ponsel. Ini adalah langkah besar Meta untuk menciptakan perangkat masa depan yang menyatu dengan penggunanya.
Teknologi layarnya sangat canggih, dengan ketajaman 42 piksel per derajat dan kecerahan hingga 5.000 nits. Spesifikasi ini memastikan tampilan tetap jernih bahkan di bawah terik matahari dan lebih tajam dari headset VR Quest yang ada saat ini. Layar ini akan otomatis menghilang saat tidak digunakan agar tidak mengganggu pandangan.
Kacamata ini memiliki daya tahan baterai hingga enam jam pemakaian, dengan casing pengisi daya unik yang dapat dilipat dan menyediakan tambahan daya hingga 30 jam. Dijual mulai 30 September dengan harga 799 dolar AS (sekitar Rp13,2 juta), paket pembeliannya sudah termasuk dengan Meta Neural Band. Kacamata ini akan hadir dalam dua pilihan warna, yaitu hitam dan coklat pasir.
4. Meta Neural Band untuk mengendalikan kacamata dengan gerakan tangan

Setiap pembelian Meta Ray-Ban Display akan disertai Meta Neural Band, sebuah gelang pengendali futuristik. Menggunakan gelang ini, pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat secara senyap dan intuitif, tanpa perlu menyentuh kacamata atau berbicara.
Gelang ini menggunakan teknologi surface electromyography (sEMG) untuk mendeteksi sinyal listrik dari otot di pergelangan tangan. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengontrol kacamata dengan gerakan jari yang sangat halus, bahkan mengetik pesan di udara tanpa suara. Zuckerberg mendemonstrasikan kemampuan mengetik hingga 30 kata per menit menggunakan gelang ini.
Seperti dijelaskan di blog resmi Meta, Zuckerberg mengklaim gelang ini sebagai terobosan ilmiah besar dan antarmuka neural mainstream pertama di dunia. Neural Band ini memiliki daya tahan baterai 18 jam dan didesain tahan air, sehingga dapat diandalkan untuk penggunaan sepanjang hari.
5. Metaverse belum mati, ini pembaruan ekosistem Horizon
Meta melanjutkan komitmennya pada Metaverse dengan memperkenalkan pembaruan besar pada ekosistem Horizon, yang ditenagai oleh Meta Horizon Engine baru. Engine ini menawarkan grafis lebih baik, performa lebih cepat, dan dapat menampung hingga 100 orang lebih dalam satu ruang virtual secara bersamaan, meningkat dari sebelumnya yang hanya 20 orang.
Fitur baru bernama Hyperscape akan hadir untuk memungkinkan pengguna memindai ruangan di dunia nyata menggunakan headset Quest dan mengubahnya menjadi replika digital fotorealistik. Selain itu, Meta Horizon Studio juga diperbarui dengan asisten AI generatif untuk memudahkan kreator membangun dunia virtual hanya dengan perintah teks.
Diluncurkan pula Meta Horizon TV, sebuah hub hiburan yang akan menampung layanan streaming seperti Prime Video dan Peacock di dalam Meta Quest. Kedepannya, Meta berencana untuk menambahkan Disney+ (termasuk Hulu dan ESPN). Dilansir CNET, aplikasi Discord akan hadir secara native di headset Quest pada tahun 2026. Pembaruan ini sendiri telah lama dinantikan oleh komunitas pengguna.
6. Acara Meta diwarnai diwarnai kendala teknis

Peluncuran besar Meta sedikit terganggu oleh beberapa kegagalan demo di atas panggung, yang turut menjadi pembicaraan di media sosial. Demo pertama melibatkan Chef Jack Mancuso yang mencoba menggunakan AI di kacamata untuk membuat resep saus, tapi AI terus mengulang jawaban yang sama dan mengabaikan pertanyaan. Zuckerberg menyalahkan koneksi WiFi yang buruk atas insiden ini, dan demo tersebut akhirnya harus dihentikan.
Mark Zuckerberg sendiri mengalami kesulitan saat mencoba menerima panggilan video dari CTO Andrew Bosworth menggunakan Neural Band, yang gagal merespons beberapa kali. Zuckerberg menanggapi situasi tersebut dengan humor, mengatakan bahwa demonstrasi live memang sangat rentan terhadap masalah teknis. Terlepas dari berbagai kendala, Meta Connect 2025 ini berhasil membawa kita mengintip sedikit ke masa depan. Apakah menurutmu kacamata AI keren seperti, seperti Meta Ray-Ban akan semakin mainstream dan berhasil menggeser smartphone?