Kenapa Infinix Bisa Sukses di Pasar Smartphone Indonesia?
- Infinix tawarkan harga terjangkau dengan spesifikasi menarik
- Brand ini fokus pada generasi muda dan mobile gamer
- Infinix memilih distribusi secara online untuk menjangkau konsumen luas
Di tengah persaingan ketat pasar smartphone Indonesia yang didominasi nama besar seperti Samsung, Xiaomi, dan OPPO, Infinix berhasil mencuri perhatian. Merek asal China ini mampu menembus pasar dengan strategi tepat dan produk sesuai kebutuhan pengguna di Indonesia. Dalam waktu relatif singkat, Infinix menjadi salah satu brand paling diperhitungkan di segmen entry-level hingga menengah.
Kesuksesan Infinix bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi harga, spesifikasi menarik, dan pemasaran agresif. Mereka tahu cara menyesuaikan diri dengan tren dan gaya hidup konsumen muda Indonesia yang gemar bermain game dan aktif di media sosial. Berikut ini adalah beberapa alasan Infinix bisa sukses di pasar smartphone Indonesia.
1. Infinix punya harga terjangkau dengan spesifikasi menarik
Infinix menawarkan smartphone dengan harga sangat kompetitif, bahkan lebih murah dibanding kompetitor dengan spesifikasi serupa. Meski harganya murah, fitur yang disediakan tetap mengesankan. Infinix biasanya menawarkan baterai besar, layar lebar, dan prosesor cukup bertenaga. Hal ini membuatnya sangat diminati oleh pengguna di kelas entry-level hingga menengah. Bagi banyak orang, Infinix memberikan value for money yang sulit ditolak.
2. Berfokus pada generasi muda dan mobile gamer
Indonesia adalah salah satu negara dengan komunitas mobile gamer terbesar. Oleh karena itu, Infinix menyasar anak muda yang gemar bermain game dan aktif di media sosial. Beberapa produknya bahkan dirancang khusus untuk pengalaman gaming, dengan chipset dan mode performa tinggi. Mereka juga rajin bekerja sama dengan influencer dan tim esports Mobile Legends untuk membangun kedekatan. Pendekatan ini berhasil membentuk citra bahwa Infinix adalah merek yang keren dan relevan bagi generasi muda.
3. Infinix memilih distribusi secara online
Sama seperti POCO, Infinix memanfaatkan platform ecommerce besar seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop untuk menjangkau konsumen secara luas. Mereka sering mengadakan flash sale dan promo menarik untuk mendorong penjualan dalam jumlah besar. Taktik ini sangat efektif di Indonesia, di mana banyak pengguna membeli barang elektronik secara online. Selain itu, pemasaran digital mereka juga kuat dengan menjangkau pengguna lewat iklan di media sosial dan video review.
4. Infinix mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar
Infinix tidak sekadar menjual produk, tetapi juga menyesuaikannya dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Mereka memahami bahwa masyarakat lokal menginginkan baterai tahan lama, kamera bagus, dan penyimpanan besar. Fitur selalu menjadi prioritas dalam setiap model yang dirilis. Berkat strategi ini, pengguna merasa bahwa Infinix memang dirancang untuk mereka.
5. Infinix memilih pendekatan fungsional
Berbeda dengan merek yang mengejar citra premium, Infinix lebih memilih pendekatan praktis dan membumi. Mereka tidak menjual mimpi mewah, melainkan solusi teknologi terjangkau dan berguna. Hal ini membuat pengguna merasa puas karena apa yang dibayar sesuai dengan apa yang didapat. Strategi ini juga membantu Infinix membangun loyalitas konsumen di segmen bawah hingga menengah.
6. TECNO mengikuti jejak kesuksesan Infinix
TECNO adalah salah satu merek smartphone yang berada dalam satu grup dengan Infinix, yaitu Transsion Holdings. Seperti Infinix, TECNO juga menyasar pasar negara berkembang dengan menawarkan HP berspesifikasi menarik dan harga terjangkau. Di Indonesia, TECNO mulai dikenal lewat lini seperti Spark dan POVA yang menonjolkan baterai besar dan performa gaming. Meski masih relatif baru di pasar Indonesia, TECNO berpotensi besar mengikuti jejak kesuksesan Infinix berkat strategi pemasaran dan segmentasi pasar serupa.
Menurut data Canalys, Infinix telah menjadi salah satu pemain utama di pasar smartphone Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 17,4 persen pada kuartal I 2025. Pencapaian ini hanya kalah dari Xiaomi yang memimpin di angka 19,5 persen. Prestasi inilah yang membuat Infinix bisa sukses di pasar smartphone Indonesia. Kalau menurutmu, apakah Infinix sudah mampu membuat Xiaomi waspada di persaingan smartphone Indonesia?
