Kerja Sama dengan Jepang, AeroGeosurvey Menjadi Terra Drone Indonesia

Terra Drone tidak serta merta mengajukan kerjasama dengan AeroGeosurvey hanya karena mendengar namanya saja. Berdasarkan kanal suasnews.com, pengajuan kerjasama itu datang setelah Terra Drone memperhatikan rekam jejak AeroGeosurvey selama tiga tahun dan dinilai sangat bagus serta berpotensi menjadi lebih besar.

Kerjasama dengan Terra Drone membuat AeroGeosurvey harus berganti nama menjadi Terra Drone Indonesia. Itu berhubungan dengan visi dari Terra Drone untuk menjadi perusahaan drone terbesar yang ada di dunia. Pengubahan nama tersebut berlaku mulai awal 2019 ini.

Perusahaan yang dipimpin Michael Wishnu Wardana ini telah ada sejak 2016 lalu. Lewat pengembangan yang berlanjut, AeroGeosurvey memberikan banyak masukan kepada inspeksi, monitoring, pemetaan dan modeling. Tak hanya itu AeroGeosurvey juga memberikan pelatihan dan konsultasi terhadap penggunaan drone di industri lokal.

Dari website resmi Terra Drone Indonesia, kamu bisa melihat jika sudah ada tiga produk yang ditawarkan. Yang pertama adalah Terra Wing yang dapat digunakan untuk inspeksi topografi, infrastruktur hingga agrikultur. Yang kedua merupakan Terra SLAM, drone spesialis untuk pertambangan. Lalu yang ketiga adalah Terra Lidar System yang berguna untuk melakukan survey perkotaan.

Seperti yang tadi telah disebutkan, Terra Drone memiliki visi untuk menjadi perusahaan drone terbesar di dunia. Visinya tersebut membuat mereka banyak membentuk banyak kerjasama. Setidaknya untuk sekarang perusahaan tersebut sudah memiliki lima sektor, yaitu survey tanah, survey perhutanan, survey tambang, inspeksi infrastruktur dan inspeksi gas dan minyak. Sedangkan teknologinya sendiri ada tiga tipe, yaitu laser drone, terra powerlifter series, dan terra wing.

Produksi drone semakin masal di masyarakat. Semoga saja kehadiran Terra Drone Indonesia bisa meningkatkan kualitas drone-drone lokal.