Saat ini, koneksi 4G dianggap sebagai yang paling cepat. Namun, 4G akan segera tergantikan karena munculnya koneksi 5G! Untuk kategori 4G sendiri, kecepatannya diklaim mampu menembus hingga 100 megabyte sampai 1 gigabyte per detik.
Apakah koneksi 5G mampu mengalahkan kecepatan tersebut? Dan apakah 5G akan tersedia di Indonesia? Intip yuk serba-serbi seputar teknologi jaringan 5G! Just scroll down and read!
Sebelum mengenal 5G, ada baiknya kita ulas kembali soal perkembangan kecepatan teknologi nirkabel. Kata 'G' memiliki arti generation yang mengacu pada generasi teknologi nirkabel tersebut.
Dimulai dari 1G yang memiliki kecepatan 2,4 Kbps, 2G yang memiliki kecepatan 64 Kbps dan berbasis GSM, serta 3G yang memiliki kecepatan 144 Kbps hingga 2 Mbps. Seiring berjalannya waktu, mulai berkembang teknologi 4G yang memiliki kecepatan antara 100 Mbps hingga 1 Gbps.
1G adalah generasi pertama berbasis analog yang diterapkan pada tahun 1980-an. Lalu, 2G yang berbasis digital diperkenalkan pada tahun 1990-an. Kecepatan maksimal 2G dengan GPRS mencapai kecepatan 50 Kbps, sementara jika dengan jaringan EDGE bisa mencapai 1 Mbps. Lalu, ada 3G yang dikenalkan pada tahun 2001, serta 4G yang digunakan saat ini.
5G menggunakan spektrum dalam rentang frekuensi LTE antara 600 MHz hingga 6 Ghz. 5G umumnya baru diperkenalkan di tahun 2018 dan menjalani proses uji coba di beberapa negara. Misalnya, di Britania Raya, koneksi 5G memiliki kecepatan unduh hingga 2,8 Gbps. Memang, 5G digadang-gadang lebih cepat 20 kali lipat dari 4G, terang laman Adweek.
Perjalanan panjang perkembangan 5G dimulai oleh NASA di tahun 2008. Lalu, diikuti oleh kementerian riset dan teknologi Korea Selatan di tahun yang sama. Berturut-turut, berbagai institusi mulai melakukan riset tentang 5G, seperti New York University yang menemukan NYU Wireless, University of Surrey yang menginvestasikan dana hingga 35 juta euro untuk riset 5G dan lain sebagainya.
Generasi kelima dalam konektivitas internet seluler ini menjanjikan pengunduhan dan pengunggahan yang jauh lebih cepat, jangkauan lebih luas serta koneksi yang lebih stabil, terang laman BBC. Ini karena pemanfaatan spektrum radio yang lebih baik serta memungkinkan lebih banyak perangkat seluler mengakses internet pada waktu yang bersamaan.
Kecepatan sangat dibutuhkan di era sekarang, mengingat adanya teknologi seperti augmented reality (AR), live streaming dan lain sebagainya, yang membutuhkan koneksi internet yang lebih cepat. Itulah kecanggihan ekstra yang dijanjikan oleh jaringan 5G.
Seperti jaringan seluler lainnya, 5G menggunakan sistem situs sel yang membagi wilayahnya menjadi sektor-sektor dan mengirim data yang disandikan melalui gelombang radio. Setiap sel harus terhubung ke situs backbone jaringan, baik melalui koneksi kabel maupun nirkabel, ungkap laman PC Magazine.
Jaringan 5G sendiri menggunakan jenis pengodean OFDM dan mirip dengan pengodean dengan 4G LTE. Sistem baru ini dirancang untuk mengoperasikan saluran yang lebih besar dari 4G. Tujuannya, tentunya adalah untuk mempercepat koneksi internet dan membuat jangkauannya lebih luas dari generasi sebelumnya.
Setidaknya, ada beberapa negara yang berlomba-lomba mengembangkan dan mengadaptasi teknologi 5G. Misalnya, dua penyedia layanan seluler di Korea Selatan, SK Telecom dan KT Corporation yang berlomba-lomba meluncurkan layanan 5G, terang laman SDX Central.
Selain itu, China pun tak mau kalah. Diperkirakan, hingga tahun 2025, China akan mewakili 40 persen koneksi 5G global. Di China sendiri, 5G akan tersedia secara komersial pada tahun 2020.
Begitu juga dengan Jepang dan Amerika Serikat yang mengembangkan teknologi 5G di negaranya masing-masing. Indonesia sendiri akan menetapkan jaringan 5G setelah pelaksanaan Konferensi Komunikasi Radio Dunia yang dijadwalkan berlangsung di Mesir pada Oktober 2019 mendatang.
Bagi gadget-freak, pertimbangkan untuk memiliki smartphone satu ini: Motorola Moto Z3. Moto Z3 ini kabarnya merupakan handphone pertama yang mampu terkoneksi dengan jaringan 5G dengan fitur Moto Mod yang terpasang di dalamnya, ungkap laman PC Magazine.
Namun, jaringan 5G ini masih terbatas di beberapa area saja, semisal Chicago, Illinois serta Minneapolis, Minnesota dan akan segera hadir di 20 kota lainnya di Amerika Serikat. Moto Mod ini hanya ekslusif dapat digunakan di handphone Motorola Moto Z3 saja. Moto Z3 dijual dengan harga US$349,99 (setara dengan Rp5,06 juta) untuk tipe dengan memori internal 32GB dan US$499,99 (setara dengan Rp7,23 juta) untuk tipe dengan memori internal 64GB.
Jaringan 5G diklaim memiliki koneksi lebih cepat, jangkauan yang lebih luas serta lebih stabil. Namun, bagaimanakah realitanya di lapangan? Laman PC Magazine pun melakukan uji coba atas jaringan 5G dan menemukan fakta bahwa jaringan 5G Verizon di Chicago hanya mencakup jarak 300 kaki.
Sementara, jaringan 5G milik AT&T di Dallas memiliki kecepatan hingga 1,3 Gbps dan memiliki jangkauan hingga 600 kaki. Meskipun sudah tergolong cepat, namun jaringan 5G tersebut masih perlu pengembangan lebih lanjut dan lebih optimal. PC Magazine memperkirakan bahwa jaringan 5G akan lebih stabil dan umum digunakan pada tahun 2021 atau 2022 mendatang.
Nah, itulah fakta-fakta seputar jaringan 5G yang perlu kamu tahu. Semakin gak sabar ya buat merasakan koneksi internet yang lebih cepat?