Lenovo Legion 9i Resmi Hadir di Indonesia, Laptop Gaming Rp99 Juta

Sebagai laptop flagship, Legion 9i juga tampil berbeda secara visual. Penutupnya menggunakan material forged carbon, dengan pola unik di setiap unit. Selain memberi kesan eksklusif, material ini membantu menjaga bobot tetap rasional tanpa mengorbankan kekuatan struktural.

Keyboard Legion TrueStrike dengan RGB yang dapat dikustomisasi melengkapi pengalaman penggunaan, baik untuk gaming kompetitif maupun pekerjaan kreatif yang membutuhkan presisi tinggi. Detail-detail ini menunjukkan bahwa Lenovo tidak hanya fokus pada tenaga mentah, tetapi juga kontrol dan kenyamanan jangka panjang.

Salah satu aspek paling menarik dari Legion 9i adalah layar PureSight OLED 18 inci dengan opsi 3D glasses-free. Menggunakan kombinasi eye-tracking dan lenticular lens, layar ini mampu menampilkan visual 3D tanpa kacamata tambahan. Bagi gamer, efek ini meningkatkan imersi. Namun bagi game developer, desainer, dan profesional 3D, kehadirannya terasa jauh lebih fungsional.

Lenovo juga menyertakan perangkat lunak Lenovo 3D Studio yang mendukung berbagai format konten dan puluhan game, membuat layar 3D ini tidak berhenti sebagai fitur eksperimental. Ditambah lagi, fitur Dual Mode memungkinkan pengguna berpindah dari resolusi 4K 240Hz ke FHD 440Hz, menyesuaikan kebutuhan antara visual detail atau kecepatan ekstrem.

Di balik layarnya, Legion 9i ditenagai Intel Core Ultra 9 Series 2 yang dipadukan dengan GPU hingga NVIDIA GeForce RTX 50 Series. Kombinasi ini menempatkannya di kelas yang sama dengan workstation desktop, tetapi dalam format laptop.

Lenovo juga memberi ruang ekspansi yang jarang ditemui di laptop gaming. Empat slot RAM dan empat slot SSD, termasuk PCIe Gen 5, memungkinkan konfigurasi hingga 192GB RAM dan 8TB storage. Ini jelas bukan spesifikasi yang ditujukan untuk pengguna kasual, melainkan untuk workflow berat seperti rendering 3D, pembuatan game, hingga simulasi kompleks.

Lenovo menyematkan Lenovo AI Core dan AI Engine+ yang bekerja menyesuaikan performa berdasarkan skenario penggunaan. Saat gaming, sistem akan memprioritaskan GPU dan stabilitas frame rate. Saat rendering atau komputasi berat, sumber daya dialokasikan untuk efisiensi dan kecepatan proses.

Sistem pendingin Legion ColdFront dengan Vapor Chamber dan Hyper Chamber memastikan performa tetap stabil di bawah beban tinggi. Menariknya, Lenovo mengklaim tingkat kebisingan tetap terjaga di bawah 48dB pada mode performa, sebuah angka yang cukup impresif untuk laptop dengan daya hingga 280W .

Lenovo membundel Legion 9i dengan 3 bulan PC Game Pass, serta layanan 3 tahun Legion Ultimate Support dan Accidental Damage Protection. Pendekatan ini terasa relevan untuk perangkat di kelas premium, di mana pengguna mengharapkan bukan hanya performa, tetapi juga ketenangan penggunaan.

Dengan harga Rp99.999.000, Legion 9i jelas bukan untuk semua orang. Namun bagi gamer profesional, kreator 3D, dan developer yang membutuhkan satu perangkat untuk bermain sekaligus berkarya, laptop ini tampil sebagai solusi all-in-one yang serius .

Lenovo Legion 9i (18”, Gen 10) menandai arah baru laptop gaming flagship. Ia tidak hanya mengejar performa tertinggi, tetapi juga memperluas definisi siapa penggunanya. Dengan layar 3D OLED, performa setara desktop, dan pendekatan AI yang adaptif, Legion 9i terasa sebagai jembatan antara dunia gaming dan dunia kreasi profesional.