Mengulik Sejarah Senter yang Ditemukan Sejak Tahun 1898

Senter adalah alat penerang portabel yang sangat berguna dalam banyak situasi, seperti saat mati lampu, berkemah, jelajah malam, atau bahkan mencari barang yang tersembunyi di remang-remang. Saking mendasarnya penggunaan penerang ini, ia bahkan disematkan di smartphone yang hampir selalu berada dalam genggaman.
Tahu gak sih, senter ternyata baru ditemukan pada tahun 1890-an. Sebelumnya, masyarakat zaman kuno mengandalkan obor, lilin, atau lentera sebagai alat penerang portabelnya. Namun karena kurang praktis, seorang insinyur listrik dari Inggris kemudian mengembangkan senter untuk pertama kalinya.
1. Penemuan senter terkait dengan penemuan baterai sel kering
Seperti yang tersedia saat ini, senter biasanya menggunakan baterai sebagai sumber energinya. Baterai ini akan mengubah energi kimia menjadi listrik dan menghasilkan cahaya pada senter.
Nah, sejarah pertama kali ditemukan senter juga tak jauh dari penemuan baterai, khususnya baterai sel kering. Ini adalah baterai yang menggunakan elektroda berupa pasta yang ditemukan oleh ilmuwan Jerman bernama Carl Gassner pada tahun 1896.
Sebelumnya, kita juga mengenal Alessandro Volta yang dikenal sebagai penemu baterai modern pertama pada tahun 1790-an. Namun, temuan Volta masih menghasilkan baterai dengan elektroda cair yang tidak sempurna diaplikasikan pada benda portabel seperti senter karena kemungkinan kebocoran. Temuan ini pun belum mendasari penemuan senter modern.
Pada tahun 1898, 2 tahun setelah penemuan baterai sel kering, ditemukanlah senter yang menggunakan baterai jenis tersebut sebagai sumber energinya. Senter inilah yang kemudian kita jumpai hingga saat ini.