Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bermain game di HP (unsplash.com/Pandhuya Niking)

Intinya sih...

  • Terlalu banyak aplikasi yang berjalan di latar belakang, menyebabkan HP jadi panas dan kinerja ponsel lebih berat dari seharusnya.

  • Sinyal lemah atau tidak stabil dapat meningkatkan suhu ponsel saat bermain game online, gunakan sinyal kuat atau WiFi stabil untuk menghindari hal ini.

  • Kualitas ventilasi dan material casing yang buruk bisa membuat suhu di dalam ponsel terperangkap, gunakan casing dengan bahan yang lebih terbuka atau punya sistem sirkulasi udara.

Bermain game di HP adalah aktivitas yang menyenangkan dan jadi pelarian dari rasa bosan. Tapi, masalah mulai muncul ketika HP mendadak panas, padahal game yang dimainkan tergolong ringan. Kondisi ini gak hanya membuat pengalaman bermain terganggu, tapi juga bisa memperpendek umur perangkat. Banyak yang mengira panasnya HP cuma muncul saat game berat, padahal game ringan pun bisa menyebabkan hal serupa jika ada faktor tertentu yang memicunya.

Ketika smartphone mulai terasa panas, penting untuk tahu penyebabnya supaya gak langsung menyalahkan perangkat. Terkadang, penyebabnya sepele tapi sering diabaikan. Tanpa sadar, kebiasaan kecil justru membuat kinerja HP jadi berat. Ini dia lima penyebab umum HP bisa panas walau cuma dipakai main game ringan.

1. Terlalu banyak aplikasi yang berjalan di latar belakang

ilustrasi bermain game di HP (unsplash.com/Onur Binay)

Salah satu penyebab utama HP jadi panas adalah terlalu banyak aplikasi aktif di latar belakang. Meskipun gak sedang digunakan, aplikasi-aplikasi tersebut tetap menyedot daya prosesor dan RAM. Akibatnya, sistem kerja HP jadi lebih berat dari seharusnya. Game ringan pun ikut terdampak karena harus berbagi sumber daya dengan aplikasi lain yang berjalan diam-diam.

Beberapa aplikasi seperti media sosial, layanan chat, hingga update otomatis seringkali gak disadari tetap aktif. Semakin banyak proses yang berjalan bersamaan, semakin cepat suhu perangkat naik. Karena itu, penting untuk rutin menutup aplikasi yang gak diperlukan. HP yang bekerja lebih ringan akan lebih stabil dan gak cepat panas.

2. Sinyal lemah atau tidak stabil

ilustrasi bermain game di HP (pexels.com/RDNE Stock project)

Sinyal yang buruk ternyata punya dampak besar terhadap suhu perangkat. Ketika bermain game, smartphone terus berusaha mencari sinyal terbaik agar koneksi tetap stabil. Proses pencarian sinyal ini membutuhkan tenaga ekstra dari komponen hardware, terutama modem internal. Akibatnya, meski gamenya ringan, smartphone tetap harus bekerja keras.

Jika game yang dimainkan berbasis online, sinyal lemah bisa membuat performa jadi buruk dan sekaligus meningkatkan suhu HP. Kondisi ini sering terjadi ketika bermain di tempat tertutup atau lokasi terpencil. Supaya gak cepat panas, usahakan bermain di area dengan sinyal kuat atau gunakan WiFi yang stabil. Koneksi lancar juga akan meningkatkan pengalaman main game.

3. Kualitas ventilasi dan material casing yang buruk

ilustrasi bermain game di HP (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak orang memilih casing HP berdasarkan tampilan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap sirkulasi udara. Padahal, casing yang terlalu tebal atau terbuat dari bahan yang menyerap panas justru bisa memerangkap suhu di dalam smartphone. Tanpa ventilasi yang baik, panas dari komponen internal gak bisa keluar dengan optimal. Akibatnya, HP jadi cepat panas meski cuma dipakai main game ringan.

Casing berbahan karet tebal atau plastik tertutup sangat rentan membuat suhu naik drastis. Apalagi kalau ditambah kondisi tangan yang lembap, hawa panas akan makin terjebak. Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya gunakan casing dengan bahan yang lebih terbuka atau punya sistem sirkulasi udara. Ponsel pun bisa bekerja lebih efisien dan gak gampang overheat.

4. Kecerahan layar terlalu tinggi

ilustrasi bermain game di HP (pexels.com/RDNE Stock project)

Layar adalah salah satu komponen yang paling banyak menguras daya ketika digunakan. Saat bermain game, terutama yang mengandalkan tampilan visual, banyak orang sengaja menaikkan kecerahan layar untuk melihat detail lebih jelas. Padahal, kecerahan tinggi bisa menyebabkan peningkatan suhu secara signifikan. Prosesor dan GPU harus bekerja lebih keras untuk menyesuaikan tampilan.

Kondisi ini makin parah jika bermain game di luar ruangan atau di tempat yang terang. Karena layar dituntut terus terang, suhu ponsel ikut naik tanpa disadari. Menurunkan tingkat kecerahan atau mengaktifkan mode adaptif bisa jadi solusi praktis. Selain mengurangi panas, cara ini juga bisa membantu menghemat baterai.

5. Sistem pendingin internal yang kurang efektif

ilustrasi bermain game di HP (unsplash.com/Pandhuya Niking)

Setiap smartphone memiliki sistem pendingin internal yang bertugas menjaga suhu tetap stabil. Sayangnya, gak semua HP dibekali sistem pendingin yang optimal, terutama pada perangkat kelas menengah ke bawah. Ketika komponen seperti prosesor dan GPU bekerja terus-menerus, panas akan menumpuk dan membuat HP terasa tidak nyaman saat digenggam. Bahkan, game ringan pun bisa menyebabkan suhu naik jika sistem pendinginnya lemah.

Faktor usia perangkat juga berpengaruh terhadap efektivitas sistem pendingin. Seiring waktu, debu bisa menumpuk dan membuat jalur pembuangan panas jadi gak maksimal. Jika ponsel sudah lama digunakan dan sering panas, kemungkinan sistem pendinginnya sudah gak berfungsi seperti dulu. Dalam kasus seperti ini, menggunakan kipas eksternal atau game booster bisa sedikit membantu.

Smartphone yang cepat panas saat digunakan untuk main game ringan bukan hal sepele. Panas berlebih bisa memengaruhi performa, kenyamanan, bahkan merusak komponen dalam jangka panjang. Kalau sudah mengenali penyebabnya, tiap orang bisa melakukan langkah pencegahan yang tepat. Jaga performa smartphone agar tetap maksimal saat digunakan untuk hal sederhana, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team