Setelah mundur dari persaingan sengit pasar smartphone pada 2017, Polytron kembali mencoba peruntungannya di dunia perangkat teknologi—kali ini lewat lini laptop. Dulu, kecepatan pergantian chipset dan keterbatasan pengembangan software membuat Polytron kewalahan bersaing dengan merek global.
Namun kini, mereka melihat ceritanya berbeda. Dengan siklus produk yang lebih stabil di segmen laptop, pengalaman puluhan tahun, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan konsumen Indonesia, Polytron mantap melangkah. Lewat material premium, harga kompetitif, dan layanan purnajual yang tersebar luas, mereka yakin bisa merebut hati pengguna lokal.