1 core C1-Ultra dengan clock hingga 3,8 GHz;
3 core C1-Pro di 3,25 GHz;
6 core C1-Pro efisiensi di 2,75 GHz.
Samsung Rilis Exynos 2600, Jadi Dapur Pacu Galaxy S26 Series?

- Exynos 2600, chipset Samsung terbaru dengan fabrikasi 2nm GAA
- Spesifikasi CPU Exynos 2600, deca-core Arm v9.3 yang lebih seimbang
- GPU Xclipse 960, gaming lebih realistis dan stabil
Samsung kembali membuat gebrakan besar di industri semikonduktor. Kali ini, Samsung rilis Exynos 2600 sebagai chipset flagship terbaru mereka dengan proses fabrikasi 2nm pertama di dunia. Langkah ini sekaligus menandai era baru performa, efisiensi daya, dan integrasi Teknologi AI di perangkat mobile.
Bagi kamu yang mengikuti perkembangan chipset smartphone, kehadiran Exynos 2600 jelas bukan kabar biasa. Samsung tidak hanya membawa peningkatan spesifikasi, tetapi juga menyematkan berbagai inovasi yang dirancang untuk penggunaan jangka panjang, mulai dari performa CPU, GPU, kemampuan AI di perangkat, hingga sistem pendinginan yang lebih canggih. Untuk mengetahui lebih dalam seperti apa spesifikasi dan keunggulan Exynos 2600, langsung saja simak penjelasan singkat pada artikel berikut ini.
1. Exynos 2600, chipset Samsung terbaru dengan fabrikasi 2nm GAA

Exynos 2600 mencatat sejarah sebagai chip 2nm pertama di dunia untuk smartphone. Chipset ini diproduksi langsung oleh Samsung Foundry menggunakan teknologi GAA (gate all around) 2nm. Dibandingkan FinFET generasi sebelumnya, GAA memungkinkan kontrol arus listrik yang lebih presisi sehingga kebocoran daya bisa ditekan secara signifikan. Pendekatan ini sangat relevan untuk smartphone flagship 2026 yang diprediksi akan dituntut semakin bertenaga. Namun, tetap hemat baterai dalam penggunaan harian.
2. Spesifikasi CPU Exynos 2600, deca-core Arm v9.3 yang lebih seimbang

Dari sisi kemampuan CPU, spesifikasi chipset Exynos 2600 terbilang agresif. Exynos 2600 sudah mendukung berbagai fitur unggulan, seperti LPDDR5X, UFS 4.1, layar 4K 120Hz, serta perekaman video hingga 8K. Sedangkan untuk susunan konfigurasi deca-core berbasis arsitektur Arm v9.3 nya adalah sebagai berikut:
Menariknya, Samsung meninggalkan konsep core kecil tradisional. Semua core kecil digantikan dengan core menengah yang lebih efisien sehingga performa tetap stabil di berbagai skenario. Berkat optimalisasi ini, performa CPU Exynos 2600 diklaim meningkat hingga 39 persen dibanding Exynos 2500 dengan konsumsi daya yang lebih rendah.
3. GPU Xclipse 960, gaming lebih realistis dan stabil

Untuk urusan grafis, Exynos 2600 dibekali GPU Xclipse 960. Samsung menyebut performa komputasi GPU ini meningkat dua kali lipat dibanding pendahulunya. Peningkatan ray tracing juga mencapai hingga 50 persen sehingga hasil visual game terlihat lebih realistis. Tak hanya itu, hadir pula teknologi Exynos Neural Super Sampling (ENSS) berbasis AI. Fitur ini memungkinkan peningkatan resolusi dan frame generation secara cerdas. Dengan begitu, pengalaman gaming terasa lebih mulus meski dalam batas daya yang ketat.
4. Fokus teknologi AI, NPU lebih kencang dan aman

Teknologi AI menjadi salah satu kekuatan utama Exynos 2600. Chipset ini dibekali NPU generasi baru dengan performa AI generatif yang meningkat hingga 113 persen. Artinya, berbagai fitur AI, seperti pengeditan foto cerdas, asisten virtual, hingga penerjemah real time bisa berjalan langsung di perangkat tanpa bergantung pada cloud. Selain lebih cepat, pendekatan AI on device ini juga meningkatkan privasi. Samsung menyematkan keamanan berbasis hardware, seperti virtualization security dan hybrid post quantum cryptography yang dirancang untuk perlindungan data jangka panjang.
5. Kamera, multimedia, dan pendinginan lebih matang

Di sektor imaging, Exynos 2600 membawa ISP baru yang mendukung sensor kamera hingga 320MP. Tak sendiri, kemampuan tersebut sudah ditemani oleh sistem AI based visual perception (VPS) guna membantu pengenalan objek atau adegan secara real time dan teknologi deep learning video noise reduction (DVNR) untuk membuat video low light lebih bersih dengan konsumsi daya rendah. Samsung juga memperkenalkan heat path block (HPB), solusi pendinginan baru yang mengintegrasikan jalur pembuangan panas langsung ke dalam packaging chipset. Teknologi ini diklaim Samsung mampu menurunkan resistansi termal mencapai 16 persen sehingga performa tetap stabil saat gaming atau beban kerja berat yang berlangsung lama.
Berkat kombinasi chip 2nm, performa tinggi, efisiensi daya, dan integrasi AI yang mendalam, Exynos 2600 menunjukkan bahwa keseriusan Samsung untuk kembali bersaing ketat segmen chipset flagship. Jika klaim performanya terbukti di perangkat nyata, chipset ini tentu berpotensi menjadi pondasi penting ekosistem Samsung di masa depan. Lantas, apakah Samsung rilis Exynos 2600 untuk menjadi dapur pacu di lini Galaxy S26 series? Kita tunggu saja kabar resminya, ya!


















