Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Samsung Galaxy S25
Samsung Galaxy S25 (samsung.com)

Intinya sih...

  • Penjualan Galaxy S25 Edge gagal penuhi ekspektasi

  • Potensi kehadiran empat model dalam Galaxy S26 series

  • Apakah Samsung bakal ikuti jejak Apple?

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Samsung akhirnya memutar haluan dengan menghadirkan kembali Galaxy S26 Plus. Sebelumnya, sempat muncul spekulasi bahwa varian Plus akan dipensiunkan dan digantikan oleh model Edge dalam lineup Galaxy S26 Series. Namun, laporan terbaru dari The Elec justru mengindikasikan perubahan strategi ini dipicu oleh lesunya penjualan Galaxy S25 Edge yang jauh dari ekspektasi.

Awalnya, Samsung Electronics hanya berencana merilis tiga model dalam Galaxy S26 Series, yakni M1 (Galaxy S26), M2 (Galaxy S26 Edge), dan M3 (Galaxy S26 Ultra). Akan tetapi, rencana itu berubah. Samsung baru-baru ini memulai pengembangan “M Plus”, sebutan internal untuk Galaxy S26 Plus sejak 1 Oktober 2025. Jika kabar ini benar, Samsung tampaknya masih melihat peluang cerah dengan mempertahankan varian Plus.

Sebagaimana diketahui, model Plus terbukti memiliki basis pengguna yang lebih stabil dibanding varian Edge. Walaupun baru sebatas spekulasi, indikasi kehadiran Galaxy S26 Plus membawa kabar baik karena berpotensi membuat seri flagship Samsung tahun depan genap hadir dalam empat model. Berikut adalah kabar selengkapnya!

1. Penjualan Galaxy S25 Edge gagal penuhi ekspektasi

Samsung Galaxy S25 Edge (samsung.com)

Samsung merilis Galaxy S25 Edge pada Mei 2025 sebagai varian anyar yang digadang-gadang menggantikan posisi Plus di seri Galaxy S26. Sayangnya, data penjualan menunjukkan tren mengecewakan. Produksi perangkat ini anjlok sejak Juni atau sebulan setelah peluncuran. Padahal, tiga bulan pertama biasanya menjadi periode paling krusial untuk mendongkrak penjualan smartphone baru.

Perbandingan data produksi juga memperlihatkan hasil yang kontras. Berdasarkan proyeksi produksi yang dibagikan Samsung kepada pemasok komponen, volume produksi Galaxy S25 Edge untuk periode September–Desember hanya berada di kisaran awal 300.000 unit. Angka ini jauh lebih rendah dibanding Galaxy S25 Plus yang sempat dirilis awal tahun dengan proyeksi sekitar 500.000 unit pada periode sama. Selama waktu tersebut, volume produksi Galaxy S25 Ultra diproyeksikan mencapai 3,4 juta unit, sedangkan model reguler 2,9 juta unit. Dari sini muncul keraguan bahwa model Edge mampu melampaui, apalagi menggantikan posisi Plus secara penuh.

2. Potensi kehadiran empat model dalam Galaxy S26 series

Samsung Galaxy S25 Ultra (samsung.com)

Keputusan menghadirkan kembali varian Plus di Galaxy S26 tidak terlepas dari faktor finansial. Berdasarkan data, target pengiriman Samsung Electronics untuk Galaxy S25 tahun ini mencapai 37,7 juta unit. Adapun rinciannya meliputi 13,6 juta unit untuk model standar, 6,7 juta unit untuk Plus, dan 17,4 juta unit untuk Ultra. Dari ketiganya, model Plus memang memiliki target terendah.

Meski begitu, kehilangan penjualan satu juta unit saja dapat berdampak signifikan pada kinerja divisi ponsel Samsung. Dengan harga dasar Galaxy S25 Plus (12GB/256GB) sebesar 1,35 juta won atau Rp16 juta, potensi kerugian bisa mencapai 1,35 triliun won (sekitar Rp16 triliun). Jika penurunan mencapai dua juta unit, angka kerugian bisa melonjak hingga 2,7 triliun won (sekitar Rp32 triliun). Mengingat seri Galaxy S menyumbang margin laba operasional yang tinggi, penurunan penjualan varian Plus jelas akan memengaruhi performa bisnis secara keseluruhan.

3. Apakah Samsung bakal ikuti jejak Apple?

iPhone Air (apple.com)

Keputusan mendadak Samsung ini terbilang menarik sekaligus di luar dugaan. Dari sisi desain, Sasmsung Galaxy S25 Edge tampil mengesankan berkat bodi super tipis sekitar 5,8 mm. Bahkan, ia menjadi yang paling ramping di antara seri lain, sehingga tetap terlihat menonjol meski hadir belakangan.

Namun, desain tipis itu tampaknya belum cukup untuk membuat pasar jatuh hati pada branding Edge. Di sisi lain, Apple sukses memensiunkan varian Plus dan menggantinya dengan iPhone 17 Air. Sementara, Samsung justru memilih menghadirkan kembali varian Plus demi menjaga penjualan sekaligus profitabilitas perusahaan.

Jika benar terealisasi, Galaxy S26 Series akan jadi momen spesial karena varian Plus batal hiatus. Tidak hanya varian Ultra yang selalu mencuri perhatian, kehadiran Plus kembali bisa memberi opsi lebih terjangkau bagi konsumen yang menginginkan pengalaman flagship dengan layar besar. Keputusan ini pun dapat menjadi langkah penyelamat setelah pertaruhan besar Samsung di pasar.

Belum diketahui apakah Samsung juga akan melanjutkan model Edge atau justru kembali ke konfigurasi awal. Yang jelas, keputusan ini menandakan Samsung sangat berhati-hati dalam menyusun roadmap flagship. Galaxy S26 Series sendiri diperkirakan meluncur pada awal 2026 sehingga menarik untuk ditunggu perkembangan selanjutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team