Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
valve_steam_hardware_family-HD-scaled.jpeg
Steam Machine, Steam Controller dan Steam Frame (dok. Valve)

Intinya sih...

  • Steam Machine - Performa 6x lebih mumpuni dari Steam Deck dengan CPU AMD Zen 4, GPU AMD RDNA 3, RAM 16GB DDR5, dan penyimpanan SSD M.2.

  • Steam Controller - Hadir dengan trackpad, sensitivitas tekanan, haptic feedback, gyro, dan Steam Controller Puck sebagai aksesori tambahan.

  • Steam Frame – Bisa mainkan game VR maupun non-VR dan usung teknologi Foveated Streaming.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Baru-baru ini, Valve yang selama ini dikenal dengan Steam, mengumumkan tiga produk baru untuk menemani Steam Deck di lini hardware mereka. Ketiganya adalah Steam Machine, Steam Controller dan juga Steam Frame. Menurut Gabe Newell selaku presiden Valve, ketiga produk anyar tersebut dibuat sebagai respon atas permintaan yang terus berlanjut dari para gamer PC. Lantas apa yang membuat ketiganya begitu menarik? Kapan dirilis dan berapa harganya? Untuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu langsung saja simak ulasan di bawah ini.

1. Steam Machine – 6x lebih mumpuni dari Steam Deck

Steam Machine (dok. Valve)

Sebagai perangkat berbentuk “mini-PC”, Steam Machine diklaim punya performa 6x lebih mumpuni dibanding Steam Deck. Klaim tersebut terdengar masuk akal mengingat perangkat ini dibekali dengan CPU semi-custom AMD Zen 4 dengan kecepatan up to 4,8 GHz, GPU semi-custom AMD RDNA 3 yang berjalan di kecepatan 2,45GHz dengan TDP 110W dan RAM 16GB DDR5 + VRAM 8GB GDDR6.

Penyimpanannya berbasis SSD M.2 dengan kapasitas 512GB atau 2TB. Seperti halnya RAM yang bisa di-upgrade (meski tidak mudah) menggunakan RAM berjenis SODIMM, SSD di perangkat ini juga bisa diganti dengan SSD M.2 2230 maupun 2280. Valve menyebut jika Steam Machine dirancang untuk bermain game di resolusi 4K dan 60fps dengan ray-tracing menggunakan upscaling FSR.

2. Steam Machine – Punya panel magnetik yang bisa dikustomisasi

Steam Machine (dok. Valve)

Salah satu bagian paling menarik dari Steam Machine adalah fakta bahwa perangkat ini memiliki panel magnetik di bagian depan yang bisa dikustomisasi. Nantinya Valve akan merilis file CAD untuk pemain yang ingin mendesain dan mencetak desain panel sendiri secara 3D. Dalam video pengumumannya, Valve memberikan beberapa contoh desain panel kustom seperti kayu ceri, tema Team Fortress 2 dan bahkan layak e-ink yang bisa menampilkan suhu dan kecepatan fan.

Tidak hanya itu saja, Steam Machine juga dilengkapi dengan bar lampu RGB di bagian bawah panel depan yang tidak hanya berfungsi sebagai tambahan estetika tapi juga bisa menampilkan progress game yang sedang diunduh, status sistem hingga animasi kustom yang bisa pemain atur.

3. Steam Controller – Hadirkan trackpad

Steam Controller (dok. Valve)

Sesuai namanya, Steam Controller merupakan gamepad atau kontroler yang dirancang untuk memainkan semua game Steam. Secara desain, gamepad ini terasa lebih “umum” jika dibanding Steam Controller terdahulu, namun dengan satu fitur menarik yaitu trackpad. Bentuknya persegi seperti yang ada di Steam Deck namun sedikit lebih besar dan miring.

Trackpad ini juga dilengkapi dengan sensitivitas tekanan untuk kekuatan klik yang bisa dikonfigurasi dan haptic feedback menggunakan motor yang sama seperti yang ada di Steam Deck OLED. Untuk fitur menarik lain, gamepad ini juga punya dua analog yang mendukung Tunnel Magnetoresistance, empat tombol ekstra di bagian belakang dan gyro yang bisa aktif dengan sentuhan kapasitif lewat fitur yang disebut Grip Sense.

4. Steam Controller – Steam Controller Puck

Steam Controller (dok. Valve)

Steam Controller memiliki aksesori tambahan bernama Steam Controller Puck yang notabene adalah adapter wireless sekaligus charging dock. Menggunakan teknologi wireless yang sama seperti Steam Controller terdahulunya, Puck menawarkan koneksi wireless 2,4GHz dengan latensi 8ms dan polling rate 250Hz.

Nah tidak seperti menghubungkan via Bluetooth di mana latensinya akan berlipat ganda dengan setiap gamepad tambahan, Valve mengklaim jika latensinya akan tetap 8ms sekalipun pemain menghubungkan empat Steam Controller sekaligus dengan satu Puck. Untuk baterai, Steam Controller bisa digunakan selama 35 jam dalam satu kali pengisian daya.

5. Steam Frame – Bisa mainkan game VR maupun non-VR

Steam Frame (dok. Valve)

Dikembangkan sejak 2019, Steam Frame merupakan headset VR wireless yang ditenagai prosesor Snapdragon 8 Gen 3 dan menjalankan SteamOS. Terinspirasi oleh Valve Index dan Steam Deck, Steam Frame bisa memainkan game VR maupun non-VR. Valve memilih Snapdragon 8 Gen 3 daripada chipset XR biasa karena mereka memprioritas performa gaming dengan frekuensi CPU lebih tinggi (hingga 3,3GHz) dan kecepatan clock GPU (Adreno 750 900Hz)

Steam Frame juga dilengkapi dengan sepasang kontroler yang memiliki sensor kapasitif di tombol ABXY, D-pad, tombol grip dan fitur pendeteksi posisi jari. Selain itu, masing-masing kontroler juga dibekali gyro independen yang bisa diatur untuk membidik dengan lebih presisi dan digunakan layaknya mouse laser pointer dengan menekan tombol grip. Daya tahan baterainya mencapai sekitar 40 jam hanya dengan satu baterai AA.

6. Steam Frame – Teknologi “Foveated Streaming”

Steam Frame (dok. Valve)

Steam Frame menggunakan lensa khusus yang dirancang sendiri oleh Valve untuk ruang pandang mata (eyebox) yang lebih lebar dan bisa menghasilkan gambar tajam dengan resolusi 2160 x 2160 piksel per mata. Valve memilih panel LCD dibanding OLED karena keunggulannya dalam beberapa hal, mulai dari field-of-view, kenyamanan posisi mata, biaya produksi, waktu respon hingga bobot yang lebih ringan.

Disamping itu, headset VR yang satu ini juga mendukung teknologi Foveated Streaming untuk tampilan dengan kualitas tinggi pada area yang sedang dilihat oleh pengguna. Karena bagian pandangan ini cuma mencakup sekitar sepersepuluh dari total area piksel, efisiensi penggunaan bandwidth pun bisa meningkat hingga 10 kali lipat. Secara keseluruhan, latensi dari awal hingga akhir bisa dijaga di kisaran 10-20ms dalam kondisi jaringan yang baik.

7. Tanggal rilis dan harga

Steam Machine, Steam Controller dan Steam Frame (dok. Valve)

Steam Machine, Steam Controller dan Steam Frame akan tersedia di beberapa negara yang menjual Steam Deck secara resmi seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris Raya, Uni Eropa, Australia, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong dan Taiwan. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apakah ketiga akan masuk ke Indonesia secara resmi.

Valve sendiri berencana untuk mulai mengirimkan ketiganya pada awal 2026, dengan tanggal rilis dan harga yang baru akan diumumkan setelah tahun baru. Namun bagi yang tertarik, ketiganya sudah bisa ditambahkan di wishlist lewat laman Steam Hardware.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa fakta menarik dari tiga produk anyar yang baru-baru ini diumumkan Valve. Dari ketiganya, mana yang paling menarik perhatianmu?

Editorial Team