Waspadai 5 Risiko Fitur AI Baru di Gmail

- Fitur AI baru di Gmail bernama Gemini diluncurkan untuk pengguna bisnis dan enterprise
- Ringkasan email yang diberikan sering tidak akurat dan memakan waktu lebih lama
- Nada komunikasi yang dihasilkan kurang sesuai, serta risiko privasi data pengguna masih menjadi pertanyaan
Google baru saja meluncurkan fitur AI baru di gmail yang disebut gemini, terutama untuk pengguna bisnis dan enterprise. Dengan fitur seperti ‘summarize this email’ dan ‘help me write’, google mengklaim bahwa AI ini dapat membantu produktivitas dengan meringkas email dan membantu menyusun balasan secara otomatis.
Namun, apakah fitur ini benar-benar meningkatkan efisiensi? nyatanya, banyak pengguna merasa bahwa gemini justru menimbulkan tantangan baru, mulai dari kurangnya akurasi hingga potensi risiko privasi. Sebelum mulai bergantung pada fitur ini, simak beberapa risiko yang perlu diketahui!
1. Fitur 'summarize this email' bisa memakan waktu lebih lama

Seharusnya, fitur ini membantu pengguna memahami isi email lebih cepat. Namun, dalam praktiknya, ringkasan yang diberikan gemini sering kali tidak jauh berbeda dari membaca langsung subjek email atau beberapa kalimat pertama.
Bahkan, banyak pengguna yang justru menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengecek keakuratan ringkasan AI dibandingkan dengan membaca email secara langsung. Jika tujuannya adalah efisiensi, fitur ini bisa jadi kontraproduktif.
2. 'Help me write' tidak selalu menyesuaikan nada komunikasi

Gemini bisa membantu menyusun balasan email berdasarkan konteks dari percakapan sebelumnya. Namun, nada komunikasi yang dihasilkan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan.
Dalam dunia profesional, cara menyampaikan pesan sangat penting—terlalu formal bisa terasa kaku, sementara terlalu santai bisa dianggap kurang profesional. Ini berarti tetap harus melakukan penyuntingan manual untuk memastikan nada email tetap sesuai dengan hubungan kerja.
3. AI belum mampu memahami humor dan sarkasme

Salah satu kelemahan terbesar AI saat ini adalah ketidakmampuannya dalam menangkap humor, sarkasme, atau nuansa emosional dalam komunikasi manusia.
Jika sering menggunakan humor atau cara bicara yang lebih santai dalam email ke kolega atau atasan, hasil yang dihasilkan AI bisa terasa canggung atau tidak alami. Bahkan, balasan yang terdengar terlalu serius bisa menyebabkan miskomunikasi di lingkungan kerja.
4. Kesalahan AI bisa berdampak pada reputasi profesional

Mengandalkan AI untuk menyusun email tanpa penyuntingan bisa berisiko. Misalnya, jika AI menyarankan tanda tangan ‘best’ dalam balasan ke kolega dekat, nada email bisa terasa dingin atau bahkan sedikit tidak ramah.
Hal-hal kecil seperti ini dapat mempengaruhi hubungan kerja dan membuat komunikasi terasa lebih kaku atau kurang personal. Oleh karena itu, selalu periksa ulang setiap email yang dibuat oleh AI sebelum mengirimkannya.
5. Risiko privasi data: seberapa aman data disimpan?

Google mengklaim bahwa data pengguna tidak akan digunakan untuk melatih AI di luar domain mereka tanpa izin. Namun, batasan mengenai izin ini tidak dijelaskan secara rinci. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah draf email benar-benar aman, atau justru bisa dianalisis oleh AI untuk kepentingan google?
Meskipun AI di gmail menawarkan kemudahan, fitur ini masih memiliki banyak kekurangan yang bisa mempengaruhi efisiensi dan keamanan data. Untuk saat ini, lebih baik menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti dalam menyusun email.
Selalu periksa ulang hasil yang diberikan dan pastikan komunikasi tetap sesuai dengan konteks profesional. Jangan sampai fitur yang seharusnya mempermudah malah menjadi sumber masalah baru!