Xiaomi, salah satu produsen smartphone terbesar asal China, mengakui bahwa kenaikan harga chip memori DRAM telah mendorong biaya produksi smartphone mereka meningkat. Pernyataan ini disampaikan menyusul peluncuran seri Redmi K90 yang dianggap sebagian konsumen memiliki harga lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Mengutip Reuters (27/10/2025), Presiden Xiaomi, Lu Weibing, menyebut bahwa lonjakan biaya memori jauh di luar ekspektasi dan berdampak pada strategi penetapan harga smartphone perusahaan.
Kondisi ini terjadi di tengah persaingan global yang semakin ketat untuk pasokan chip memori, yang sebagian besar dipicu oleh permintaan tinggi dari aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan pusat data. Lonjakan permintaan tersebut menyebabkan harga DRAM (Dynamic Random Access Memory) dan NAND meningkat tajam sehingga produsen smartphone perlu menyesuaikan harga jual perangkat mereka. Lalu, apa saja dampak dari kenaikan biaya ini? Berikut penjelasannya!
