Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Harvest Moon untuk Pemula

Harvest Moon (dok. Pack-In-Video/Harvest Moon)
Intinya sih...
  • Harvest Moon hadir sejak 1996 di berbagai platform, terutama di konsol-konsol genggam Nintendo, tempat mereka biasanya dirilis terlebih dahulu.
  • Milenial di Indonesia mungkin familier dengan waralaba ini, populer pada 2000-an, saat generasi ini tumbuh pada milenium baru.
  • Harvest Moon: Save the Homeland menawarkan gameplay yang sedikit berbeda dari biasanya pada saat itu, fokusnya tidak hanya kepada urusan di perkebunan, tetapi juga urusan di seluruh desa.

Harvest Moon hadir sejak 1996 di berbagai platform, terutama di konsol-konsol genggam Nintendo, tempat mereka biasanya dirilis terlebih dahulu. Penggemarnya terbilang cukup loyal hingga dewasa ini. Apalagi, mereka yang telah mengikuti game sejak kemunculan Harvest Moon: Back to Nature (1999) di PlayStation (PS1).

Milenial di Indonesia mungkin familier dengan waralaba ini. Sebab, beberapa gamenya populer pada 2000-an, saat generasi ini tumbuh pada milenium baru. Namun, gen z dan generasi yang lebih muda belum tentu familier.

Untuk yang belum mengenalnya sama sekali atau hanya mengenalnya sekilas, rekomendasi di bawah ini boleh jadi bisa membantumu memberikan gambaran. Ada sedikitnya tiga Harvest Moon untuk pemula. Begini uraian singkatnya barangkali kamu tertarik memainkannya.

1. Harvest Moon (1996), game orisinal Harvest Moon di Super Nintendo Entertainment System

Harvest Moon (dok. Pack-In-Video/Harvest Moon)

Mereka yang belum mengenal Harvest Moon disarankan untuk mengenalnya lewat game orisinal. Harvest Moon debut pada 1996 di Super Nintendo Entertainment System (SNES). Di Jepang, konsol ini dikenal sebagai Super Famicom.

Harvest Moon sendiri memang lahir di Jepang. Judul aslinya Bokujo Monogatari. Ia lahir dari pemikiran seorang genius bernama Yasuhiro Wada, kreator game yang menginspirasi banyak game serupa, yang bisa dimainkan dengan santai tanpa unsur kekerasan.

Harvest Moon pada 1996 menjadi cikal bakal Harvest Moon modern, yang dewasa ini dikenal sebagai Story of Seasons. Sejumlah elemen dalam gamenya bahkan berkali-kali dipakai. Misalnya, karakter utama, Pete, yang sering muncul dalam berbagai seri Harvest Moon atau Story of Seasons, termasuk Story of Seasons: Friends of Mineral Town, remake dari Havest Moon: Friends of Mineral Town (2003).

Gameplay versi debut ini terbilang sederhana. Fokusnya lebih banyak kepada urusan perkebunan alih-alih mengikuti cerita yang kompleks, sehingga cocok untuk pemula. Kebetulan, ia memang menceritakan seorang pemuda yang tinggal di desa untuk mengurus perkebunan warisan. Pemuda itu diminta orangtuanya mengembangkan lahan lewat pertanian dan peternakan.

2. Harvest Moon: Back to Nature (1999), game populer yang masuk ke Indonesia pada 2000-an

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Harvest Moon: Back to Nature menjadi seri populer di Indonesia. Ia muncul di PS1 saat konsol andalan Sony itu marak pada milenium baru. Anak-anak hingga orang dewasa menggandrunginya.

Back to Nature sebenarnya lebih kompleks daripada game orisinal. Namun, gameplay-nya masih terbilang sederhana, terutama jika dibandingkan dengan game-game Harvest Moon saat ini, yang telah dikenal sebagai Story of Seasons sejak Marvelous dan Natsume pecah kongsi. Fokusnya memang masih kepada urusan mengurus pertanian dan peternakan. Namun, ia juga menawarkan cerita-cerita mendalam yang berhubungan dengan penduduk desa.

Ceritanya, seorang pemuda mewarisi perkebunan kakeknya yang telah tiada. Dia datang ke Mineral Town untuk mengembalikan perkebunan itu kepada masa jayanya. Dalam perjalanannya, pemuda tersebut mesti menjalin hubungan yang baik dengan penduduk juga. Sebab, cerita baru akan berkembang saat dia lebih dekat dengan mereka.

Sebagai pemula, kamu bisa mengenal Harvest Moon yang fokus utamanya membangun perkebunan sambil menjalin hubungan baik dengan penduduk di Back to Nature. Game ini tidak hanya menawarkan pengalaman menjadi seorang petani, tetapi juga menjadi seorang penduduk yang hidup berdampingan. Bahkan, kamu bisa menikahi seseorang yang kamu sukai, mulai dari Popuri si anak pemilik peternakan hingga Karen si anak pemilik toserba. Pengalaman-pengalaman bermain yang imersif ini bisa mengantarkanmu kepada permainan yang lebih kompleks.

3. Harvest Moon: Save the Homeland (2001), game untuk berkenalan dengan cerita kompleks

cuplikan Harvest Moon: Save the Homeland (dok. Natsume/Harvest Moon: Save the Homeland)

Harvest Moon: Save the Homeland menjadi entri pertama di PlayStation 2 (PS2). Ia menawarkan gameplay yang sedikit berbeda dari biasanya pada saat itu. Save the Homeland tidak hanya fokus kepada urusan di perkebunan, tetapi juga urusan di seluruh desa.

Premisnya terbilang menarik. Seperti judulnya, pemain mesti menyelamatkan desa dari sebuah perusahaan yang ingin menggusur penduduk untuk membangun taman hiburan. Sebagai pewaris perkebunan, kamu dituntut mencari cara agar mereka tidak jadi membangun itu, baik dengan mengurus perkebunan itu sendiri maupun mengurus hal lain.

Dalam rentang 1 tahun, pemain diberi kesempatan untuk memecahkan masalah. Selain harus mengurus perkebunan agar hidup kembali, kamu juga wajib mendekati tiap penduduk. Sebab, salah satunya akan mengantarkanmu kepada akhir yang diinginkan.

Save the Homeland punya cabang-cabang cerita. Totalnya ada sembilan. Pemain bisa melewati semuanya sekaligus. Namun, game akan berakhir jika salah satunya selesai.

Game ini cocok untuk pemula yang ingin berkenalan dengan cerita Harvest Moon yang lebih kompleks. Pemain bisa memilih jalannya sendiri, antara mengikuti sembilan cerita sekaligus atau fokus kepada salah satunya. Akhirnya juga berbeda-beda sehingga replayability-nya boleh jadi tinggi. Mereka yang baru menyelesaikan satu cerita bisa tertarik mengulang permainan demi mencoba cerita lain untuk melihat ujungnya.

Harvest Moon memang punya banyak versi. Namun, untuk mengenalnya sebagai pemula, kamu bisa mencoba ketiga rekomendasi game di atas. Kamu tentu boleh memulai dari mana pun, tidak harus sesuai urutan. Misalnya, berkenalan terlebih dahulu dengan Harvest Moon: Back to Nature, baru dua game berikutnya. Setelah itu, kamu bisa mengenal seri lain, baik yang lebih lawas maupun lebih mutakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
G.N. Putra
EditorG.N. Putra
Follow Us