4 Alasan Developer Gemar Membuat Game Remake, Cari Keuntungan Semata?

Game lawas dengan nama besar pastinya memiliki kenangan tersendiri di hati para penggemarnya. Game-game klasik menyimpan berbagai kenangan tak terlupakan bagi para gamer di generasi tersebut. Game-game lama juga dapat memberikan nostalgia yang menyenangkan. 

Contohnya adalah Final Fantasy VII. Game ini tentunya memberikan kenangan tak terlupakan bagi gamer 90-an. Ketika dibuatkan remake-nya dalam grafis yang lebih modern, para penggemar lama akan diberikan rasa nostalgia yang sangat berharga. Begitu juga dengan Resident Evil 4 versi remake. Game tersebut mampu menyedot perhatian para gamer era PS2 yang pernah merasakan serunya game Resident Evil versi original pada 2005. Selain itu, Sebenarnya para gamer generasi lama juga banyak yang meminta developer untuk membuat ulang game-game lawas mereka. Namun, tidak semua developer memenuhi permintaan para penggemar tersebut.

Industri video game semakin canggih dan modern. Banyak gamer berasal dari generasi baru yang belum tahu betapa bagusnya game-game zaman dulu. Developer membuat game remake dengan harapan bisa memperkenalkan game lawas bagi gamer generasi baru. Hal itu dikarenakan gamer zaman sekarang mungkin banyak yang belum tahu game-game lama, seperti Final Fantasy VII, Resident Evil 4, Crash Team Racing, dan lain-lain. 

Dengan dibuatkan versi remake, mereka bisa mengetahui game-game terbaik di era lawas, kemudian mencari tahu versi original. Salah satu game lawas yang dirilis ulang adalah Tony Hawk's Pro Skater 1+2 yang meluncur pada 2020. Game tersebut berhasil memperkenalkan franchise game Tony Hawk's Pro Skater ke para gamer generasi baru. 

Developer dan publisher game pada dasarnya adalah perusahaan yang berbisnis dengan mencari keuntungan. Jadi, wajar jika developer gemar melakukan remake terhadap game-game klasik. Game klasik sudah punya nama besar dan terkenal. Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan game remake juga lebih besar. Sebenarnya ini adalah hal wajar selama developer mampu membuat game remake berkualitas tinggi dan tidak hanya berfokus pada cari untung semata. 

Bukan game remake namanya jika tidak punya grafis yang tak lebih bagus dari versi aslinya. Game original dan remake biasanya memiliki jarak perilisan yang cukup jauh sehingga akan menghasilkan kualitas grafis yang jauh lebih baik. Sebagai contoh, Final Fantasy VII Remake memiliki jarak 23 tahun dengan versi aslinya. Keduanya punya grafis bagai langit dan bumi. Lalu, ada Resident Evil 4 versi 2023 yang punya jarak rilis 18 tahun dengan versi original. Sementara itu, ada juga game remake yang hanya berjarak 9 tahun dari versi aslinya, yaitu The Last of Us Part I. Selain itu, peningkatan kualitas grafis game remake jauh lebih besar dari hanya sekadar remaster.

Dalam menghadapi industri game yang terus berkembang, fenomena game remake telah menjadi pilihan menarik bagi para developer game. Meski menghadirkan tantangan teknis dan kreatif, game remake memberikan kesempatan bagi developer meresapi kembali apa yang diinginkan gamer generasi lama dengan memberikan sentuhan modern. Dengan begitu, penggemar game dapat terhubung dengan kenangan lama sambil menikmati kemajuan teknologi dan desain yang tak terelakkan. Apakah kamu setuju?