Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Game Hype yang Tak Mampu Penuhi Ekspektasi ketika Dirilis

The Day Before (youtube.com/SPDGamingOfficial)
The Day Before (youtube.com/SPDGamingOfficial)

Dalam industri video game, pastinya kamu sempat mengenal beberapa judul yang sudah hype duluan sebelum perilisannya. Sebut saja GTA 6 yang beberapa waktu lalu trailer-nya sempat menghebohkan karena kehadirannya sudah sangat dinantikan. Kemudian, ada Resident Evil 4 versi 2023 yang juga hype sebelum perilisan. Game dari Capcom itu mampu memenuhi ekspektasi penggemar dengan menghadirkan kualitas yang mengagumkan.

Sayangnya, tidak semua game yang hype ketika pengumuman dan perilisan trailer-nya akhirnya mampu memenuhi ekspektasi ketika gamenya diluncurkan. Bahkan, beberapa game tersebut mengecewakan sebagian penggemar yang sudah lama menantikannya. Penyebab kekecewaan itu mulai dari grafis yang jauh berbeda dengan trailer, gameplay yang dianggap membosankan, sampai dengan banyaknya bug. Apa saja deretan game yang hype di awal, tetapi gagal memenuhi ekspektasi ketika sudah dirilis itu?

1. Watch Dogs

Aiden Pearce (dok. Ubisoft/Watch Dogs)
Aiden Pearce (dok. Ubisoft/Watch Dogs)

Pada 2012, Ubisoft memamerkan gameplay demo game berjudul Watch Dogs di E3. Video gameplay tersebut berhasil menarik banyak perhatian. Sebab, grafis yang dihadirkan begitu luar biasa pada masanya. Saat itu, Watch Dogs dianggap akan menjadi game inovatif dengan menghadirkan open world bertema hacker. Grafis realistik di trailer perdananya juga semakin membuat penggemar game menaruh harapan tinggi pada Watch Dogs. Namun, ketika game ini dirilis pada 2013, banyak orang kecewa karena ternyata grafisnya tidak sebagus yang ditampilkan pada trailer dan gameplay demo. 

2. Pokemon Go

Pokemon Go (dok. Niantic/Pokemon Go)
Pokemon Go (dok. Niantic/Pokemon Go)

Pokemon Go yang diluncurkan pada 2016 yang lalu sempat menggemparkan dunia karena inovasi gameplay-nya. Saat pertama kali diumumkan oleh Nintendo dan Niantic, Pokemon Go langsung mendapatkan ekspektasi tinggi. Sebab, game ini mengajak pemainnya berburu Pokemon di dunia nyata dengan teknologi Augmented Reality (AR) pada smartphone. Para penggemar pun mulai membayangkan bagaimana serunya Pokemon Go. Namun, meski sempat hype di awal-awal peluncuran, Pokemon Go dengan cepat kehilangan jumlah pemain aktif. Hal itu diduga karena banyak pemain yang cepat bosan karena gameplay-nya terlalu repetitif. 

3. No Man's Sky

No Man’s Sky (dok. Hello Games/No Man's Sky)
No Man’s Sky (dok. Hello Games/No Man's Sky)

Ketika diumumkan, No Man’s Sky garapan Hello Games menjanjikan sebuah game open world yang sangat besar bertema eksplorasi luar angkasa. Pada saat itu, game ini menjanjikan triliunan planet yang bisa dijelajahi oleh pemain. Sontak, ekspektasi pun menjadi sangat tinggi. 

Penggemar mengharapkan sebuah game layaknya penjelajahan alam semesta seperti film Star Trek. Namun, ketika diluncurkan pada 2016, game ini dianggap jauh di bawah ekspektasi. Gameplay-nya begitu repetitif karena hanya berpindah dari satu planet ke planet lain dengan melakukan hal yang sama berulang-ulang. Belum lagi tidak adanya fitur multiplayer yang sebelumnya telah dijanjikan. Akan tetapi, pengembang No Man’s Sky melakukan perbaikan besar-besaran melalui update pada 2019 dengan menghadirkan fitur-fitur baru yang akhirnya disambut baik oleh pemain. 

4. Cyberpunk 2077

Cyberpunk 2077 (dok. CD Projekt/Cyberpunk 2077)
Cyberpunk 2077 (dok. CD Projekt/Cyberpunk 2077)

CD Projekt Red yang sebelumnya sukses besar lewat The Witcher 3 langsung tancap gas untuk mengembangkan Cyberpunk 2077. Berbagai trailer dan demo menampilkan sebuah game open world megah dengan nuansa cyberpunk. Ekspektasi pun kian meninggi.

Tapi, ketika Cyberpunk 2077 meluncur pada 2020 yang lalu, banyak pemain kecewa karena ternyata game ini tidak sesuai ekspektasi. Kekecewaan terhadap Cyberpunk 2077 saat peluncuran disebabkan oleh berbagai bug teknis dan kinerja yang buruk, terutama di konsol generasi sebelumnya. Selain itu, harapan tinggi dari penggemar dan janji fitur-fitur tertentu yang tidak terpenuhi juga turut menyumbang pada kritik yang mendalam terhadap game ini.

5. The Day Before

thumbnail trailer The Day Before (youtube.com/IGN)
thumbnail trailer The Day Before (youtube.com/IGN)

Kasus The Day Before yang terjadi pada akhir tahun 2023 mungkin menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah industri game. The Day Before pertama kali diperkenalkan oleh studio indie bernama Fntastic pada 2021. Ini adalah game zombie survival dengan konsep open world online multiplayer

Trailer perdananya mampu menyedot perhatian banyak orang dengan grafis realistik yang dikerjakan menggunakan Unreal Engine 5. Namun, game ini tak kunjung rilis dan berkali-kali mengalami pengunduran jadwal. Pihak pengembang merilis trailer lagi pada awal 2023, namun, yang ditampilkan sangat jauh berbeda dari trailer perdananya. Sebab, kualitasnya malah mengalami downgrade. Barulah pada 7 Desember 2023 game ini meluncur di Steam. Hasilnya dianggap sangat buruk. IGN bahkan memberi nilai game ini 1/10. Kurang dari seminggu, game ini dicabut dari Steam. Tidak berselang lama, Fntastic juga menyatakan kalau mereka menutup bisnisnya. 

Kelima game di atas menjadi bukti kalau para penggemar sebaiknya tidak menaruh ekspektasi terlalu tinggi pada judul game baru yang akan dirilis. Menurutmu, apakah GTA 6 nanti akan mampu memenuhi harapan banyak orang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us