5 Kesalahan Besar yang Pernah Diperbuat Sony Terhadap Playstation 4

Kemampuan untuk bisa bermain bersama gamers lain, tak peduli konsol atau platform apa yang mereka gunakan, merupakan definisi dari cross-platform. Xbox menjadi yang pertama yang menyetujui fitur ini, setelah Psyonix menawarkan dukungan cross-platform pada game buatan mereka yaitu Rocket League.

Sementara Sony, justru menolak mentah-mentah tawaran Psyonix terkait cross-platform, pada konsol mereka. Ini mungkin menjadi kesalahan terbesar yang telah dibuat Sony kepada PS4 sejauh ini. Keengganan Sony dalam menyatukan banyak platform ini, juga seakan memupuskan harapan untuk bermain secara cross-platfrom di generasi mendatang.

PS4 Pro pada awalnya dibuat sebagai versi ‘lebih kuat dan tangguh’ dari PS4 biasa. Tentunya, ini hadir dengan banyak dukungan dan fitur baru yang cukup menggiurkan. Akan tetapi, pada faktanya, PS4 Pro tak lebih dari sebuah konsol dengan dukungan 4K yang ‘sedikit’ lebih kuat.

Peningkatan yang seharusnya dilakukan oleh Sony pada PS4 Pro, terasa ‘hambar’. Berbeda dengan Microsoft yang secara total meningkatkan segala hal pada Xbox One ke Xbox One X, satu-satunya peningkatan paling jelas dari PS4 Pro sejauh ini hanyalah kemampuan untuk mendapatkan frame-rate yang stabil. Selebihnya, PS4 Pro tak memberi perbedaan yang berarti dari PS4 biasa.

Jika dibandingkan dengan presentasi Sony di E3 2015 dan 2016, E3 2017 mungkin menjadi yang paling menyedihkan, sekaligus kurang memuaskan. Meskipun ada beberapa pengumuman terkait game baru atau trailer dari game di masa mendatang, presentasi yang dihadirkan Sony di E3 2017 sejatinya terasa kurang ‘nendang’.

Selain itu, kurangnya informasi yang jelas dari pihak Sony terkait game-game eksklusif mereka, juga menjadi alasan kenapa semuanya menjadi sangat buruk. Tahun depan, Sony secara resmi mengumumkan ketidakikutsertaan mereka di E3 2019. Mungkin, langkah ini diambil oleh Sony sebagai bentuk pencegahan agar tragedi pada E3 2017 tidak terulang kembali.

Potensi yang dimiliki oleh PSVR sebagai perangkat tambahan untuk bermain game melalui ‘sudut pandang baru’, harusnya menjadi sesuatu yang mendapatkan dukungan penuh dari Sony. Namun apa yang terjadi? Sony seakan mengabaikan hal ini begitu saja dan membuatnya nampak sia-sia.

Setahun setelah perilisannya, PSVR tidak memiliki banyak game menarik yang secara maksimal memanfaatkan teknologi yang ada didalamnya. Menciptakan pengalaman bermain yang unik menjadi tugas yang cukup berat bagi PSVR, dimana Sony pada akhirnya menyerah akan hal itu. Maka sama seperti Playstation Vita, PSVR berakhir menjadi sebuah perangkat dengan teknologi kuat, namun minim dukungan.

Dualshock 4 yang menjadi nama resmi bagi kontroller PS4, memiliki dua fitur besar yang disia-siakan begitu saja. Yang pertama, datang dari lampu Light Bar yang terletak di bagian depan kontroller, yang benar-benar menguras baterai. Ini menjadi sangat buruk ketika Sony tidak memberikan opsi untuk mematikan lampu ini.

Sementara yang kedua, datang dari Touchpad di bagian atas, yang punya ukuran besar namun minim fungsi. Banyak developer yang tidak memberikan kesempatan bagi Touchpad untuk ‘unjuk gigi’ di game buatan mereka. Sebuah langkah buruk sekaligus kesalahan yang teramat besar bagi Sony, dengan menyematkan fitur pada kontroller yang berakhir merugikan dan diabaikan.

Demikian tadi ulasan mengenai 5 kesalahan besar yang pernah diperbuat Sony terhadap Playstation 4. Meskipun punya reputasi yang bagus di industri video game, Sony sepertinya pelu bekerja lebih keras lagi di tahun-tahun mendatang, guna meminimalisir kesalahan serupa untuk terjadi lagi.