Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Game Terburuk 2022 yang Tampil Mengecewakan, Dinilai Gagal Total

Babylon's Fall adalah salah satu karya besar yang dianggap gagal. (dok. Square Enix/Babylon's Fall)
Babylon's Fall adalah salah satu karya besar yang dianggap gagal. (dok. Square Enix/Babylon's Fall)

Selain game bagus dengan pujian mentereng, 2022 ini juga terdapat beberapa karya digital yang sayangnya dianggap gagal. Daftar game ini sebetulnya punya potensi, tapi harus hancur saat perilisannya karena berbagai macam sebab. Bahkan, beberapa dari mereka dibuat dan diterbitkan oleh pengembang besar.

So, penasaran dengan daftar game terburuk 2022? Yuk, simak sampai tuntas!

1. CrossfireX

CrossfireX adalah salah satu game aksi 2022 yang diganjar dengan skor rendah. (dok. Remedy Entertainment/CrossfireX)
CrossfireX adalah salah satu game aksi 2022 yang diganjar dengan skor rendah. (dok. Remedy Entertainment/CrossfireX)

Remedy Entertainment pernah membuat game megah berjudul CrossfireX yang eksklusif untuk konsol Xbox One dan Xbox Series X/S. Sayangnya, game rilisan 10 Februari 2022 ini segera tenggelam akibat dinilai buruk oleh banyak pihak. Bahkan, Metacritic dan IGN memberi skor yang rendah, yakni 38 persen dan 3/10.

Kenapa game ini dinilai gagal? Ya, meski diproduksi oleh pengembang besar, CrossfireX tidak mampu mengimplementasikan elemen multiplayer dengan baik. Tak hanya itu, konsep yang diusung dalam permainan tunggalnya pun sama buruknya. Belum lagi muncul beberapa bug atau crash yang cukup mengganggu.

2. Blackwind

Blackwind sebetulnya punya potensi menjanjikan, tapi ia kadung dianggap sebagai game yang buruk. (dok. Drakkar Dev/Blackwind)
Blackwind sebetulnya punya potensi menjanjikan, tapi ia kadung dianggap sebagai game yang buruk. (dok. Drakkar Dev/Blackwind)

Sebetulnya Blackwind masih punya peluang untuk menjadi game yang patut diapresiasi. Sayangnya, Drakkar Dev selaku pengembang tidak melakukan banyak usaha untuk memperbaiki game ini ketika mendapatkan kritik tajam di berbagai situs luar negeri. Nah, di Steam, Blackwind dijual dengan harga Rp100 ribuan saja.

Skor yang diraih oleh game bertema sains fiktif ini pun tergolong rendah, yakni 54 persen di Metacritic dan 5/10 di Nintendo Life. Blowfish Studios merilis game ini pada 20 Januari 2022 dan sepertinya masih menjadi salah satu produk game rilisan 2022 yang kurang begitu laku di pasaran.

3. Zorro The Chronicles

Sebetulnya Zorro The Chronicles bukanlah game yang buruk, tapi sayangnya ia hanya digarap apa adanya oleh pengembang. (dok. BKOM Studios/Zorro The Chronicles)
Sebetulnya Zorro The Chronicles bukanlah game yang buruk, tapi sayangnya ia hanya digarap apa adanya oleh pengembang. (dok. BKOM Studios/Zorro The Chronicles)

Diterbitkan pada 16 Juni 2022 lalu, sejatinya Zorro The Chronicles bukanlah game buruk. Namun, di mata gamer, pengembang seolah membuat game yang satu ini sangat simpel dan apa adanya. Padahal, selain Microsoft Windows (PC), game ini juga dirilis untuk konsol modern PS5 dan Xbox Series X/S.

Metacritic hanya memberi skor di angka 49 persen. Adapun, laman Video Chumps juga hanya mengganjarnya dengan skor 5,3/10. Hal terbesar yang menjadi kritik di sini adalah mekanisme gameplay yang sangat simpel dan repetitif. Selain itu, narasi cerita yang hadir di Zorro The Chronicles juga tampak sederhana dan tanpa variasi.

4. The Waylanders

The Waylanders memiliki banyak hal yang tidak dikembangkan dengan baik. (dok. GATO STUDIO/The Waylanders)
The Waylanders memiliki banyak hal yang tidak dikembangkan dengan baik. (dok. GATO STUDIO/The Waylanders)

Genre RPG dengan latar budaya Eropa mungkin bisa dijadikan topik yang laku keras di pasaran. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi pada The Waylanders yang dirilis oleh GATO STUDIO pada 3 Februari 2022. Untungnya masih ada yang cukup menyukainya sehingga skornya di Steam tidak begitu buruk.

Namun, situs macam Metacritic dan Opencritic cukup frontal dalam memberikan penilaian di angka 51 dan 52 persen. Jadi di mana masalahnya? Hal paling krusial yang dikritik dalam game ini adalah mekanisme permainan yang cukup kacau. Lalu, sebagai RPG, The Waylanders masih dinilai terlalu lemah dalam mengenalkan karakter-karakter mereka.

5. Gotham Knights

Gotham Knights barangkali telah membuat banyak penggemar Batman cukup kecewa. (dok. Warner Bros. Games Montréal/Gotham Knights)
Gotham Knights barangkali telah membuat banyak penggemar Batman cukup kecewa. (dok. Warner Bros. Games Montréal/Gotham Knights)

Nama besar macam Warner Bros. Games Montréal masih belum bisa mengangkat Gotham Knights yang tentunya kental dengan kisah superhero DC, yaitu Batman. Meskipun mengusung kualitas visual dan audio yang cukup apik, game ini masih dirasa tidak solid layaknya game Batman lainnya.

Mekanisme pertarungan yang repetitif ditambah dengan AI musuh yang cukup lemah membuat game rilisan 22 Oktober 2022 ini pun hanya mendapat skor seadanya dari gamer di seluruh dunia. IGN hanya membawa Gotham Knights dengan angka 5/10, nilai yang cukup buruk untuk sebuah karya besar dari Warner Bros.

6. Babylon's Fall

Babylon’s Fall dibuat secara megah, tapi ia dianggap gagal dan tidak laku di pasaran. (dok. Square Enix/Babylon’s Fall)
Babylon’s Fall dibuat secara megah, tapi ia dianggap gagal dan tidak laku di pasaran. (dok. Square Enix/Babylon’s Fall)

Square Enix telah membuat karya besar dengan judul Babylon's Fall dan dirilis pada 3 Maret 2022. Sayangnya, game untuk Microsoft Windows (PC), PS4, dan PS5 ini malah harus tersungkur di pasaran karena skornya yang begitu buruk. Gamer online hanya memberi skor sebesar 16 persen.

Tak hanya itu, IGN dan Metacritic juga memberikan penilaian yang rendah, yakni 4/10 dan 46 persen. Bahkan, baru saja dirilis, game ini sudah lebih dulu dinyatakan gagal oleh banyak orang. Gameplay membosankan, premis terlalu simpel, dan RPG yang sama sekali bukan RPG adalah sederet kelemahan Babylon's Fall di mata pemain.

Itu tadi beberapa deretan judul game 2022 yang dinilai gagal dan mengecewakan. Lalu, bagaimana dengan pendapatmu? Apa daftar game dengan nama besar tersebut memang layak dianggap sebagai karya yang buruk tahun ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dahli Anggara
EditorDahli Anggara
Follow Us