TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Game Paling Mengecewakan 2023, Ada yang Sampai Tutup Studio

Gagal memenuhi ekspektasi para pemainnya

gameplay dari game Skull Island: Rise of Kong (2023) (dok. IguanaBee/Skull Island: Rise of Kong)

Selama 2023, industri video game telah menjadi pusat perhatian para gamer di seluruh dunia. Namun, di balik sorotan gemilang dan keberhasilan dari game-game, seperti Baldur's Gate 3, Alan Wake 2, dan sebagainya, ada pula sejumlah game yang justru mengecewakan banyak orang.

Mulai dari gameplay yang kurang memikat, cerita yang tidak memuaskan, hingga masalah teknis yang mengganggu, mari ulas lebih dalam tentang enam game yang diharapkan banyak orang, namun, malah menjadi puncak kekecewaan pada 2023. Apakah kamu sempat memainkannya?

1. The Walking Dead: Destinies

Diangkat dari serial tv ternama The Walking Dead, game The Walking Dead: Destinies merupakan aksi petualangan 2023 yang ceritanya didasarkan pada empat musim pertama serial TV The Walking Dead. The Walking Dead: Destinies memungkinkan pemain untuk membuat pilihan yang berbeda dari yang terjadi dalam series sekaligus bisa mengubah alur cerita.

Namun, nyatanya game The Walking Dead: Destinies mendapatkan banyak review negatif. Salah satunya dari situs IGN yang memberi nilai 2 dari 10 karena grafisnya dinilai terlampau buruk untuk kelas game di era next gen. Mekanisme pertarungannya pun dirasa cukup hambar. Secara keseluruhan, The Walking Dead: Destinies adalah game mengecewakan yang gagal memenuhi potensinya. Padahal, game The Walking Dead: Destinies ini memiliki konsep yang menarik, tetapi mereka rusak sendiri oleh penyajian kualitas yang buruk.

Baca Juga: 4 Game Xbox Januari 2024 yang Patut Dinanti

2. Redfall

Dibuat oleh studio game Arkane, studio game yang telah membuat game-game besar seperti Prey dan Dishonored, Redfall adalah game FPS co-op bertema pemburu vampir. Pada game Redfall ini, pemain dapat memilih untuk memainkan salah satu dari empat karakter yang berbeda. Masing-masing punya kemampuan unik mereka sendiri. Tujuan pemain adalah untuk bekerja sama untuk mengalahkan vampir dan menyelamatkan kota.

Walaupun memiliki konsep yang menarik, Redfall dihujani review negatif, terutama pada platform Steam di mana Redfall memiliki total 1.976 review dengan mayoritas komentar negatif. Kritik utama terhadap Redfall adalah gameplay-nya terasa tidak inovatif, misi yang repetitif, dan ceritanya dikritik karena kurang menarik dan tidak memiliki kedalaman. Selain itu, Redfall juga mengalami beberapa masalah teknis, seperti bug dan performa yang buruk.

3. Skull Island: Rise of Kong

Rilis untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, Microsoft Windows, Xbox Seri X dan Seri S, Skull Island: Rise of Kong merupakan game action-adventure yang diadaptasi dari novel King Kong karya DeVito Artworks. Inti dari game Skull Island: Rise of Kong adalah pemain mengikuti Kong, seekor gorila raksasa saat ia menjelajahi Skull Island untuk membalas kematian orang tuanya. Skull Island: Rise of Kong mendapat review yang negatif dari para kritikus karena grafis dari Skull Island: Rise of Kong ini sangat buruk dengan karakter dan lingkungan yang terlihat kusam dan tidak konsisten. Apalagi, misinya yang repetitif memaksa pemain harus melakukan tugas-tugas yang sama berulang kali.

4. The Lord of the Rings: Gollum

Berlatar di dunia middle earth karya J.R.R. Tolkien, game The Lord of the Rings: Gollum sebenarnya memiliki konsep yang menarik. Pemain diajak memerankan karakter Gollum yang merupakan salah satu karakter paling terkenal dari cerita The Lord of the Rings dalam upayanya merebut kembali cincinnya. Namun, pada tahap eksekui, game The Lord of the Rings: Gollum bisa dibilang mengecewakan.

Level design yang tidak masuk akal hingga model karakter Gollum yang buruk jadi alasan utama mengapa game ini tidak perform. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan model karakter Gollum dari game Middle Earth: Shadow of Mordor yang rilis lebih dari 9 tahun lalu. Bahkan, review dari situs IGN mengatakan bahwa, "Tidak ada alasan yang bagus untuk seseorang meluangkan waktunya guna bermain game The Lord of the Rings: Gollum ini".

5. Call of Duty: Modern Warfare III

Game ketiga dari game Call of Duty: Modern Warfare yang di-reboot, Call of Duty: Modern Warfare III, bercerita tentang kelanjutan Task Force 141 untuk menghentikan Makarov, seorang teroris yang bertanggung jawab atas serangan teroris di Verdansk. Meski memiliki cerita yang menarik, salah satu masalah dari Call of Duty: Modern Warfare III ini adalah terlalu banyak cutscene yang membuat pemainnya serasa menonton film bukannya bermain game.

Lalu, dari segi gamplay-nya sendiri, Call of Duty: Modern Warfare III mendapat berbagai kritik karena menghadirkan  misi yang tidak variatif dan terkesan membosankan. Dengan harga 69,99 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1 jutaan, Call of Duty: Modern Warfare III tergolong game yang kurang worth it dengan harganya. Bahkan, tidak berlebihan jika game ini malah mengalami penurunan kualitas dari game Call of Duty: Modern Warfare sebelumnya.

Verified Writer

Abiyan Pasya Pamungkas

Masih Belajar Nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya