TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Project Stream: Layanan Google Spesial untuk Para Streamer dan Gamers

Tidak perlu lagi menggunakan website lain untuk streaming

comicbook.com

Google seakan sudah mengetahui kebutuhan orang-orang di jaman sekarang. Baru-baru ini mereka mengumumkan proyek terbarunya bernama Project Stream. Proyek tersebut ingin membantu orang-orang dalam melakukan streaming.

Tanpa perlu menggunakan peralatan lebih lanjut, tanpa perlu website lain, orang dapat dengan mudah melakukan streaming di internet lewat Google Chrome. Hal ini berlaku lebih untuk mereka yang merupakan gamer.

Menurut dzone.com, industri streaming tiap tahunnya terus meningkat. Diperkirakan pada 2020 1, 7 megabytes akan dikonsumsi orang-orang di bumi ini tiap detiknya. Bahkan pada 2017, diperkirakan dapat meraup keuntungan hingga sangat besar.

Melihat dari data tersebut, tentu saja akan sangat menggiurkan bagi Google untuk membuat layanan streaming. Akan lebih memudahkan pula bagi mereka untuk menggarap Project Stream ini mengingat mereka memegang popularitas untuk search engine. Berikut adalah hal-hal penting yang harus kamu ketahui terkait Project Stream.

1. Memudahkan pengguna dalam penyimpanan data

backupeverything.co.uk

Google melihat para streamer memiliki kendala yang cukup berat dalam data penyimpanan. Setelah melakukan streaming, para streamer memiliki video yang tersimpan dalam hard drive.

Video tersebut tidak kecil, bahkan bisa mencapai beberapa puluh GB tergantung lamanya. Lewat Project Stream, streamer bisa langsung melakukan streaming tanpa perlu khawatir hard drive mereka penuh. Intinya seperti penggunaan Cloud.

2. Memangkas pengeluaran biaya streamer

medium.com

Buffering selalu menjadi permasalahan tersendiri untuk para gamer maupun penontonnya. Ibarat sepakbola, telat beberapa detik saja dapat melewatkan momen yang sangat penting, khususnya bagi beberapa game yang kompetitif dan untuk lancar, grafis game perlu didegradasi.

Karena itu diperlukan peralatan yang lebih canggih untuk menjamin hal tersebut, namun tentu saja biayanya tak murah. Project Stream ingin mengantisipasi hal tersebut. Jika proyek ini berhasil, Project Stream akan dapat membantu para gamer yang menghemat biayanya hingga di bawah US$1.000 atau setara Rp15 juta.

Baca Juga: Hobi Nonton Film? 5 Aplikasi Streaming Ini Wajib Kamu Install

3. Masih dalam tahap uji coba

mashable.com

Project Stream sudah dapat diakses namun hanya terbatas oleh para pengguna saja. Itu karena Project Stream belum sepenuhnya berjalan, melainkan masih dalam tahap uji coba. Adapun yang bisa mencobanya hanyalah mereka yang tinggal di Amerika dan memiliki umur di atas 17 tahun.

Sebagai gantinya, para streamer tersebut dapat memainkan Assassin’s Creed Odyssey secara gratis karena mereka bekerja sama dengan Ubisoft. Tentu saja ini terbatas untuk beberapa orang dan Google menyarankan mereka memiliki koneksi 25mbps.

4. Waktu latensi yang masih dipertanyakan

killping.com

Perlu diingat bahwa proses streaming memerlukan waktu yang cukup lama. Jika kamu memainkan game 60fps, layanan ini memiliki selang waktu 16 milidetik untuk menerima sinyal tombol yang tertekan, me-render video frame yang baru dan live serta mengembalikannya kepadamu.

Tentu saja ini harus dilakukan tanpa adanya lag ataupun buffering. Jika tidak maka memainkan game tersebut bisa sangat membuat frustasi.

5. Protokol dan codecs baru untuk menjamin internet yang cepat, murah dan lebih menguntungkan

channel4.com

Bukan tanpa dasar Google menggarap Project Stream. Sebagai browser paling terpopuler, Google ingin memberikan yang terbaik bagi para penggunanya, termasuk untuk memberikan low-latency streaming. Untuk hal itu, Google tak segan untuk mengembangkan protokol dan codecs baru untuk menjamin internet yang cepat, murah dan lebih menguntungkan.

Baca Juga: 8 Aplikasi Terbaik untuk Streaming Musik di iOS & Android

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya